Sabtu, 30 Juni 2012

JADWAL PERTANDINGAN EURO 2012

JADWAL PERTANDINGAN EURO 2012 SU94R FM RadioNet.com EURO 2012: Resmi dibuka, Jadwal Piala Eropa Euro 2012 Pesta pembukaan Piala Eropa Euro 2012 di Stadion Nasional Warsawa, Polandia, berlangsung meriah. Sedikitnya 1.000 orang menghiasi gelaran itu mulai dari penari, penyanyi hingga pemain musik. Dalam siaran langsung yang ditayangkan RCTI Jumat, 8 Juni 2012, pianis asal Hongaria, Adam Gyorgy dan DJ Karmatronic menggoyang para penonton. Mengenakan jas lengkap, Adam bermain piano lalu melepaskan jasnya dan berlari ke tengah lapangan. Terungkaplah Adam mengenakan nomor punggung 10. Jutaan mata dari penjuru dunia tertuju ke National Stadium. Berbagai atraksi yang disusun dengan matang meninggalkan kesan kepada 150 juta pasang mata yang diperkirakan menyaksikan acara tersebut dari berbagai penjuru dunia melalui tayangan televisi. RCTI sebagai official TV Broadcaster akan menyiarkan beberapa pertandingan secara langsung maupun tayangan tunda. Berikut merupakan negara - negara yang akan bertanding dalam laga tersebut. Jadwal Piala Eropa Euro 2012 : 1. POLANDIA vs YUNANI (Live! 8 Juni, pukul 21.00 WIB) 2. RUSIA vs CEKO (Live! 9 Juni, Pukul 01.00 WIB) 3. BELANDA vs DENMARK (Live! 9 Juni, pukul 22.15 WIB) 4. JERMAN vs PORTUGAL (Live! 10 Juni, Pukul 01.00 WIB) 5. SPANYOL vs ITALIA (Live! 10 Juni, Pukul 22.15 WIB) 6. IRLANDIA vs KROASIA (Live! 11 Juni, Pukul 01.00 WIB) 7. PERANCIS vs INGGRIS (Live! 11 Juni, Pukul 22.15 WIB) 8. UKRAINA vs SWEDIA (Live! 12 Juni, Pukul 01.00 WIB) 9. YUNANI vs CEKO (Live! 12 Juni, Pukul 22.15 WIB) 10. POLANDIA vs RUSIA (Live! 13 Juni, Pukul 01.00 WIB) 11. DENMARK vs PORTUGAL (Live! 13 Juni, Pukul 22.15 WIB) 12. BELANDA vs JERMAN (Live! 14 Juni, Pukul 01.00 WIB) 13. ITALIA vs KROASIA (Live! 14 Juni. Pukul 22.15 WIB) 14. SPANYOL vs IRLANDIA (Live! 15 Juni, Pukul 01.00 WIB) 15. UKRAINA vs PERANCIS (Live! 15 Juni, Pukul 22.15 WIB) 16. SWEDIA vs INGGRIS (Live! 16 Juni, Pukul 01.00 WIB) 17. CEKO vs POLANDIA (Live! 17 Juni, Pukul 01.00 WIB) 18. YUNANI vs RUSIA (Delay! 17 Juni, Pukul 04.00 WIB) 19. PORTUGAL vs BELANDA (Live! 18 Juni, Pukul 01.00 WIB) 20. DENMARK vs JERMAN (Live! 18 Juni, Pukul 04.00 WIB) 21. KROASIA vs SPANYOL (Live! 19 Juni, Pukul 01.00 WIB) 22. ITALIA vs IRLANDIA (Live! 19 Juni, 04.00 WIB) 23. INGGRIS vs UKRAINA (Live! 20 Juni, Pukul 01.00 WIB) 24. SWEDIA vs PERANCIS(Live! 20 Juni, Pukul 04.00 WIB PEREMPAT FINAL : 25. WINNER GROUP A vs RUNNER-UP GROUP B (Live! 22 Juni, Pukul 01.00 WIB) 26. WINNER GROUP B vs RUNNER-UP GROUP A (Live! 23 Juni, Pukul 01.00 WIB) 27. WINNER GROUP C vs RUNNER-UP GROUP D (Live! 24 Juni, Pukul 01.00 WIB) 28. WINNER GROUP D vs RUNNER-UP GROUP C (Live! 25 Juni, Pukul 01.00 WIB) SEMI FINAL : 29. WINNER MATCH 25 vs WINNER MATCH 27 (Live! 28 Juni, Pukul 01.00 WIB) 30. WINNER MATCH 26 vs WINNER MATCH 28 (Live! 29 Juni, Pukul 01.00 WIB) 31. FINAL (Live! 1 Juli, Pukul 23.00 WIB). PEREMPAT FINAL : 25. CEKO vs PORTUGAL (Live! 22 Juni, Pukul 01.00 WIB) 26. JERMAN vs YUNANI (Live! 23 Juni, Pukul 01.00 WIB) 27. SPANYOL vs PERANCIS (Live! 24 Juni, Pukul 01.00 WIB) 28. INGGRIS vs ITALIA (Live! 25 Juni, Pukul 01.00 WIB) SEMI FINAL : 29. PORTUGAL vs SPANYOL (Live! 28 Juni, Pukul 01.00 WIB) 30. JERMAN vs ITALIA (Live! 29 Juni, Pukul 01.00 WIB) FINAL : 31. SPANYOL vs ITALIA (Live! 1 Juli, Pukul 23.00 WIB) WINNER : .......!!!!

Wanita Jangan Dianggap Remeh, Penjambret Berhasil Dilumpuhkan oleh Bunga Kharisma Catiz, Mahasiswi UNIKAN

SU94R FM RadioNet.com Blogger Gadgets Heroik, Mahasiswi Unikan Tabrak Motor Pelaku Jambret Malang - Aksi heroik dilakukan Mahasiswi Universitas Kanjuruhan (Unikan) Kota Malang. Atas keberaniannya, Bunga Kharisma Catiz (24), mahasiswi semester VI jurusan Bahasa berhasil melumpuhkan dua pelaku jambret yang sudah beraksi 6 kali dalam dua minggu terakhir di wilayah hukum Polres Malang. "Saya nekat saja. Tujuan saya cuma satu, tas saya isi laptop harus bisa kembali. Kebetulan dilaptop, banyak data-data penting termasuk bahan ujian semester," ungkap Bunga yang tinggal di Jalan Bangil, Desa Tawangrejeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jumat (29/06/2012) siang. Akibat aksi nekat Bunga dengan cara menabrakkan motor Yamaha Mio Soul nopol N 3676 FW, dua pelaku jambret pun tertangkap. Dua pelaku atas nama Achmad Junaidi (24), warga Desa Rembun, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang serta Cahyono alias Yoyon alias Kopler (29), warga Dusun Kedawung, Desa Majang Tengah, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang akhirnya menyerah. Junaidi bahkan nyaris tewas di tangan massa seandainya tidak diselamatkan Anggota Lalu-Lintas Polres Malang. Usai ditabrak Bunga demi menyelamatkan tas miliknya yang dijambret pelaku, dua pelaku kabur. Bunga sempat teriak jambret. Luka akibat jatuh dari motor membuat Bunga pingsan usai menabrakkan motornya. "Saya kesal. Soalnya, pelaku sempat mengolok-olok saat tas saya sudah berpindah tangan," ucapnya. Merasa isi tas sangat berharga, ia pun nekat membuntuti pelaku. "Saya sengaja jaga jarak motor agar tak terlalu mepet. Takut kalau pelaku mengeluarkan senjata tajam," kenang Bunga. Diceritakan Bunga lagi, kejadian itu berlangsung selepas dirinya pulang kuliah kemarin sore. Sempat mampir ke tempat kos adiknya di Kota Malang, ia pun pulang ke Turen. Sesampainya di jalan, Bunga merasa tas miliknya tidak ada. Setelah dilihat, tas sudah berpindah tangan pada dua orang pria mengendarai Honda Beat warna hitam nopol N 5854 EZ yang diduga palsu. "Tas saya cangklong di tangan kanan. Saya merasa kok ringan. Ternyata, tas saya sudah dipotong pelaku menggunakan pisau cutter saat mendekati motor yang saya kendarai," papar Bunga. Tahu tas berpindah tangan, Bunga pun coba mengejar. Keberaniannya untuk terus membuntuti pelaku, rupanya direspon jambret jalanan dengan menggoda agar dikejar korbannya. Bunga pun tak gegabah. Sesampainya di Jalan Raya Kedok, Kecamatan Turen, setelah lapangan bola, dua pelaku rupanya hendak belok kiri. Takut buruannya lolos, Bunga dengan keberaniannya langsung menabrakkan motor ke arah pelaku. Bunga tersungkur. Dua jambret kambuhan juga terjerembab ke aspal. Di antara rasa sakit, Bunga sempat berdiri dan berteriak jambret sebelum akhirnya jatuh pingsan. Beruntung teriakan Bunga memancing warga sekitar. Junaidi yang coba kabur, akhirnya tertangkap massa. Ia pun dijadikan bulan-bulanan massa. Sedang Cahyono, lolos dari kepungan massa dan memilih menyerahkan diri ke Polsek Turen, beberapa jam setelah kejadian. "Kami salut dengan keberanian korban. Dua pelaku, punya catatan kriminal kasus penjambretan cukup banyak. Dari hasil pemeriksaan, pelaku sudah lebih dari 6 kali melakukan aksi penjambretan di jalanan," terang Kapolsek Turen, Kompol Agus Suryoso. Ia menambahkan, 6 kali aksi jambret yang dilakukan pelaku, selalu terjadi pada sore hari selepas aktifitas jam pulang kantor berlangsung. Sasarannya adalah wanita yang mengendarai motor sendirian dengan membawa tas. Atas keberanian dari Bunga, barang bukti yang berhasil diamankan yakni berupa satu motor honda beat milik pelaku, pisau kater, tas berisi laptop, ATM, dan uang tunai Rp.80.000 milik korban. "Korban sendiri sudah sehat. Hanya luka pada punggung dan tangan setelah motornya, ditabrakkan ke arah pelaku. Kami sangat berterima kasih pada keberanian korban," pungkas Kompol Agus Suryoso.

Peringatan HUT Bhayangkara Ke-66 Jajaran Polres Tuban

Peringatan HUT Bhayangkara Ke-66 Jajaran Polres Tuban. HUT Bhayangkara, Polisi Tuban Tabur Bunga di TMP. Tuban - Memperingati hari ulang tahun Bhayangkara yang ke 66, anggota Kepolisian dari jajaran Polres Tuban melakukan kegiatan ziarah di Taman Makam Pahlawan (TMP) di jalan Pahlawan, Kota Tuban dipimpin oleh Kapolres, Sabtu (30/06/2012). Sebelum ziarah, anggota terlebih dahulu melakukan apel di makam pahlawan sebagai penghormantan kepada para Pahlawan. Kapolres Tuban, AKBP Awang Joko Rumitro menegaskan bahwa kegiatan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan (TMP) tersebut adalah bertujuan untuk mengenang dari jasa dan perjuangan Pahlawan yang telah berjuang demi Bangsa dan Negara. "Kita sebagai penerus dari para Pahlawan untuk bisa melanjutkan cita-cita dari para Pahlawan, ini adalah sebagai penghormatan kepada para Pahlawan dengan melakukan tabur bunga, semoga kita bisa meneruskan perjuangan dari mereka," terang AKBP Awang Joko Rumitro, Kapolres Tuban setelah melakukan tambur bunga tersebut. Setelah melakukan tabur bunga di Makam Pahlawan untuk memperingati HUT Bhayangkara tahun ini, sejumlah anggota kepolisian dari jajaran Polres Tuban melanjutkan kegiatannya dengan melakukan anjangsana ke rumah-rumah para Purnawirawan Polri yang berada di Kabupaten Tuban.

Kamis, 07 Juni 2012

Sarmidi Tukang Reparasi Gamelan Di Tuban

Sarmidi Tukang Reparasi Gamelan Di Tuban SU94R FM RadioNet.com Penglaras Gamelan di Tuban Semakin Langka. Tuban – Penglaras gamelan di Tuban semakin langka. Jumlah seniman yang bisa memainkan alat musik tadisional berupa gamelan sudah tak terhitung dengan jari, namun seniman yang juga bisa melaras (nyetem) gamelan jumlahnya bisa dihitung dengan jari. Inilah profil seorang seniman musik tradisional asal Tuban yang juga piawai mengelaras gamelan. Tidak bisa dipungkiri, seperti di daerah lainnya, Kabupaten Tuban merupakan salah satu daerah yang menjadi “gudang” pementasan seni tradisional Tayuban, atau lebih dikenal Sindir. Barang kali, hampr bisa dikatakan tiap saat ada pementasan, baik tanggapan perseorangan, hajatan maupun acara-acara khusus yang diselenggrakan di pelosok-pelosok desa. Tidak salah kalau alunan dari alat musik (gamelan) yang rata-rata diperkeras dengan sound system tersebut sangat akrab di telinga masyarakat. Namun, siapa sangka kalau warga Kabupaten Tuban yang mempunyai kepandaian melaras (nyetem) alat musik tradisonal ini jumlahnya kian langka. Bahkan beberapa tahun terakhir ini tinggal seorang nama yang menjadi “jujugan” pemilik peralatan tersebut, yakni Sarmidi, warga Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban. “Tidak hanya dari Tuban, yang meminta jasa melaras alat gamelan. Tetapi juga dari luar kota,” tukas Sarmidi saat ditemui wartawan di rumahnya. 5 atau 10 tahun lalu, tutur bapak berputra dua ini, sedikitnya ada 3 orang yang bisa dikatakan pintar ngelaras, diantaranya Khusaeri, yang juga kakek Sarmidi, Kurdi dan Sardikun. Namun, usianya sudah udzur. Keahlian itu tinggal dimiliki dia seorang. “Keahlian melaras ini aku dapatkan saat bekerja di bengkel kakek Khusaeri,” ujarnya saat diwawancarai beberapa waktu lalu. Di rumahnya yang berhalaman cukup luas dan asri ini tergeletak beberapa alat musik gamelan bercampur dengan potongan-potongan besi, seperti tempat tidur bekas. Barang-barang bekas ini, lanjut Sarmidi, digunakan untuk menambal ataupun melaras alat musik dari jenis kenong, demung hingga gong yang berbahan besi. Sarmidi (56 th) mengaku, tidak bisa menuturkan secara detail bagaimana proses belajarnya, sehingga dirinya mempunyai kepandaian yang cukup langka ini. Dia mengaku hanya belajar dan belajar begitu saja. Sarmidi sendiri mempunyai sebuah grup karawitan, maupun seperangkat gamelan yang disewakan. Meski dirinya tidak terlalu pandai menjadi nayaga (pemain gamelan), namun dia sering diajak manggung oleh para seniman. Bahkan, dia juga merekrut sejumlah seniman yang kekurangan job. Sarmidi bersama grupnya sedikit demi sedikit mulai dikenal warga Tuban. Namun, diakuinya sendiri kepandaianya melaras gamelan ini merupakan salah satu penguat sehingga grup kawawitan yang didirikannya ini semakin malang melintang, seiring dengan semakin banyaknya pementasan seni tayub di pelosok-pelosok desa. “Karena seringnya alat gamelan untuk digunakan tanggapan, maka banyak pemilik peralatan yang perlu jasa servis,” lontarnya. Menurutnya, insting atau keahlihan untuk mengukur nada memang tidak bisa dipelajari oleh setiap orang, termasuk nayaga atau pengrawit yang tiap hari berhadapan dengan peralatan gamelan. Terbukti, banyak nayaga datang ke rumahnya yang membutuhkan jasanya. “Sulit saya ceritakan, pengrawit saja, tidak bisa melaras,” katanya seraya tersenyum. Yang agak janggal belakangan ini, meski jumlah pementasan seni karawitan cukup padat, ternyata permintaan jasa melaras terus menurun. Menurut Sarmidi, saat ini paling banter dua atau tiga kali sebulan dia kedatangan “job”. Dia menduga, pemilik alat karawitan lebih mendahulukan tanggapan dari pada merawat alat musiknya. Padahal menurut Sarmidi, kalau nada dari alat musik gamelan tidak pas bunyinya, akan terasa aneh. “Memang tidak semua orang bisa memperhatikan nada-nada. Mungkin juga pemilik alat kesulitan untuk meluangkan waktu karena banyaknya job,” tandas Sarmidi yang mengaku rata-rata diperlukan satu minggu untuk melaras sebuah alat musik gamelan. Soal tarif, Sarmidi mengaku tidak mematok harga. Bayaran sebesar Rp.150.000 hingga Rp. 250.000 itu tiap satu set alat musik tersebut disebutnya sebagai tarif “kekeluargaan”. Artinya, tarif bisa naik turun tergantung kondisi. ”Ya pokoknya sekitar angka itulah karena saya dan pemilik gamelan sering bertemu,” tuturnya sambil mengepulkan rokok kreteknya. Karena kepandaiannya yang begitu langka tersebut, tidak hanya pemilik gamelan asal Tuban yang memerlukan jasanya, tapi juga dari luar daerah, seperti Lamongan, Bojonegoro dan Nganjuk. Saat ditanya kenapa sampai melaras dari luar daerah menjadi “pelanggannya?” Sarmidi mengaku karena mereka sudah cocok dengan garapannya. Namun, Sarmidi menilai bahwa kemampuannya tidak lebih menonjol dibanding penglaras lain dari luar kota. Keahlihan Sarmidi Belum Ada Yang Meneruskan Gaya Sarmidi yang akrab, tidak beda jauh dengan warga Kelurahan Sidorejo lainya. Sebutan seniman itu baru kentara tatkala seseorang mulai masuk halaman rumahnya. Dari jauh seperangkat alat gamelan yang bakal dia servis, sebagian teronggok di rumahnya. Di sisi lain, teronggok besi bekas. Di belakang rumahnya tampak bengkel yang menyerupai pande. Dari benda-benda keras yang kelenturannya diatur dengan bara api inilah, membuat perangkat gamelan yang nadanya “salah” menjadi normal. Tidak hanya itu, warna alat berbahan logam yang sebelumnya kusam, berubah menjadi kinclong, seperti barang baru. Satu obsesi Sarmidi yang belum kesampaian saat ini adalah menularkan kepandaiannya kepada anak-anaknya atau anggota keluarga yang lain. Sehingga, keahlihan melaras peralatan gamelan ini masih tetap ada yang mewarisinya atau melestarikannya. Pasalnya, dua anak hasil pernikahannya dengan Sudarmi, semuanya perempuan. Padahal, dunia penglaras, menurutnya, sering dilakukan kaum pria karena suasana bengkel yang kotor, hembusan api, palu, besi dan bunyi-bunyian yang memekakkan telinga, maupun peralatan berat lainnya. Oleh karena itu , Sarmidi tidak bisa berharap banyak untuk menularkan kepandiannya itu ke anak-anaknya. Dia mengaku bekerja seperti biasanya tanpa bisa berharap orang lain ikut membantu menekuni pekerjaaanya. “Dua anak perempuan saya punya bakat seni yang lain, dan saya tak bisa memaksakan kehendak mereka,” pungkas ayah dari Sri wahyuni dan Aniswati ini.

Nasib Pembuat Batu-Bata Asal Plumpang Tuban

Nasib Pembuat Batu-Bata Asal Plumpang Tuban SU94R FM RadioNet.com Pengrajin Batu Bata Hidup Terbata-bata Tuban – Pengrajin Batu Bata Hidup Terbata-bata. Ditengah geliat maraknya pembangunan perumahan, pengrajin batu-bata di Desa Kesamben Kecamatan Plumpang sebagai penyedia, justru tidak bisa ikut menikmati manisnya. Tumpukan batu-bata ternyata tidak mampu menghasilkan tumpukan uang yang cukup sebagai imbalan jerih payahnya. Hari masih pagi, matahari pun baru saja menampakkan sinarnya tapi sepasang tangan Riani janda 60 tahun ini, telah kotor oleh tanah liat dengan air. Jemari perempuan itu lincah mencampur tanah liat dan air menjadi adonan yang nantinya dicetak menjadi batu-bata. Kucuran keringat di kening tak akan membuat patah semangat, ini adalah gambaran salah satu dari ratusan pengrajin batu-bata di Kabupaten Tuban. Proses pembuatan batu bata melalui beberapa tahapan, diawali dengan mengumpulkan tanah liat (lempung) lalu dijadikan bahan baku dengan diaduk-aduk menggunakan kaki atau tangan, yang terlebih dulu dicampur air sampai adonan tanah liat betul-betul siap untuk dicetak sesuai ukuran. Batu-bata yang sudah dicetak, kemudian menunggu proses pengeringan, selanjutnya ditata ke dalam tungku untuk pembakaran membutuhkan waktu sekitar satu minggu guna mencapai hasil yang maksimal. “Kalau saya sekali bakar 5000 biji,setelah sekitar seminggu lebih mencetaknya,“ cerita Riani pada Hari Minggu (03/06/2012). “Butuh satu truck sekam, agar batu-bata matang semua,“ tambahnya. Dari berbagai tahapan produksi batu-bata dapat ditentukan harga pokok per satu batu bata yaitu Rp. 350 dan bila diantar sampai tujuan untuk luar daerah yang jauh dari tempat produksi harganya tambah Rp 50 untuk biaya angkutan dan bongkar muat. “Biasanya masyarakat membelinya perseribuan biji, ada yang diambil ada juga yang minta diantar ketempat pemesan mas,“ ujar Sunarti 42 tahun. “Saya mempunyai dua pekerja, dan penghasilan mereka rata-rata Rp. 30.000/hari “ tambahnya. ”Sebetulnya ya mepet mas, kalau Cuma harga segitu, bagaimana lagi wong ini kerjaan yang ada,“ timpal Sumi 52 tahun janda beranak tiga tersebut. ”Kalau musim hujan ya saya nyambi kesawah buruh tani, seperti matun (bersih rumput), ngedos (merontokan padi ), yang penting ada penghasilan untuk makan anak-anak, mas,“ timpal Dasuri duda beranak dua. Apa yang dialami para buruh pembuat batu-bata tersebut masuk dalam kategori keluarga miskin, diantara salah satu contoh realitas kehidupan yang tersebar di Kabupaten Tuban, sebagai indikator penguat masih banyak adanya penyandang masalah kesjahteraan sosial di kabupaten yang kaya akan sumber daya alam yang dieksploitasi industri besar . Kondisi seperti ini seyogyanya menjadi perhatian pemerintah untuk mendapat prioritas kemudahan tersentuh dengan program-program sosial. Riani janda renta 60 tahun kala di kofirmasi di lokasi kerjanya, tentang kendala dalam usahanya tersebut mengatakan, ”Gangguanya sejak ada pertambangan batu kumbung (batu-bata kapur) di gunung berdiri, pasaran dan pesanan batu-bata menurun dratis , sangat jauh jika dibandingkan sebelum adanya pertambangan gunung,“ cerita panjang lebar. Kegiatan usaha-batu bata selain menyebar di Kecamatan Plumpang,Rengel, Bancar dan Jatirogo, termasuk Kenduruan, semuanya mempunyai kesamaan tahapan produksi, pemasaran dan persaingan produk lain, namun yang membedakan adalah beberapa kualitas hasil dibarengi harga yang lebih tinggi. ”Pemakaian bahan bangunan dengan batu-bata akan dapat menekan secara drastis kerusakan pada kawasan karst (batu kapur) yang terus menyebar digali dan dipotong-potong untuk bahan bangunan, kita tahu semua kawasan pegunungan kapur adalah tandon air raksasa bawah permukaan “. “Ada dua keuntungan besar jika produksi batu-bata dari tanah liat ini didorong menjadi konsumsi bahan bangunan, yang pertama dampak tekanan lingkungan dikawasan hulu yang didominasi gunung kapur sudah jenuh oleh eksploitasi dapat dikurangi, kedua kesejahteraan keluarga miskin pekerja batu bata tanah liat dapat membaik dan nasib hidupnya tidak terbata-bata,“. ”Ini solusi lingkungan juga solusi sosial yang paling elegan di Tuban,“ kata aktivis lingkungan ini mengakhiri perbincangan.

Jumat, 01 Juni 2012

Peserta Kejurnas Offroad 2012 Mulai Bersiap Diri.

OFFROAD HADIR DI SIRKUIT GEDONG OMBO TUBAN. Peserta Kejurnas Offroad 2012 Mulai Bersiap Diri. Tuban - Hari ini Jumat (01/06/2012), Sirkuit Gedong Ombo Kecamatan Semanding Tuban mulai kebanjiran pecinta Offroad lagi. Pada kejuaraan Nasional 2012 Real Adventure Offroad kali ini, Tuban kembali dipilih sebagai tuan rumah pada putaran ke 3 kejurnas Offroad 2012. Setelah putaran pertama di BSD Jakarta dan putaran ke 2 (dua) di Tasikmalaya, besok pukul 08.00 WIB, ajang bergengsi ini akan diselenggarakan di Sirkuit Gedong Ombo Kecamatan Semanding Tuban. Ketua Racing Committee Jim Sudaryanto mengatakan, “Putaran ke 3 Kejurnas ini diadakan di Tuban, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya Tuban telah berpengalaman menjadi tuan rumah di event ini.” Lebih lanjut Jim berharap, “dengan sering adanya event nasional offroad di Tuban, dapat menjadi pendorong munculnya penggemar baru di dunia offroad.” Marina, salah satu gadis yang duduk di tribune Kepanitiaan ini menyampaikan bahwa hingga saat ini peserta Offroad yang terdaftar sudah mencapai 33 Tim. “Setiap Tim terdiri dari 3 peserta mas, jadi kalau dihitung, bakal ada 99 peserta yang berkompetisi.” tambahnya sambil menunjukan daftar peserta yang tertera dalam list. Pada kesempatan yang sama, Jim Sudaryanto juga menyebutkan tim yang cukup diperhitungkan pada kejuaraan kali ini adalah beberapa tim dari Bogor dan Surabaya. Alon-alon Tuban terlihat ramai, pada sesi penimbangan mobil kali ini tampak kerumunan warga yang ikut menyaksikan penimbangan mobil peserta. Salah satu warga Tuban Rudi mengatakan, “Seru mas event ini, ini mainannya orang berduit. Satu mobil aja bisa sampai 350 juta. Kalau kita-kita nonton aja udah asyik.” Sebagai penyelenggara Offroad 2012 ini adalah Genta Auto Sport Jakarta, dan pada putaran 3 di Tuban bekerjasama dengan Ronggolawe Jeep Community yang Dipimpin oleh Agung Dipo. Ketika dikonfirmasi, Ketua Ronggolawe Jeep Community Agung Dipo mengatakan, “Saya bangga event nasional ini dapat diselenggarakan di Tuban, semoga ini menjadi bagian dari prestasi putra Bumi WALI - Ronggolawe.” Hampir seluruh Hotel – Hotel besar di Tuban sudah penuh sejak 3 hari yang lalu. Pecinta dan penggemar Offroad dari seluruh Indonesia memadati Bumi WALI - Ronggolawe. Di alon – alon Tuban tampak para peserta mulai mempersiapkan kesiapan timnya masing – masing. Panitia penyelenggara juga menyatakan telah siap untuk penyelenggaraan putaran ke - 3 offroad 2012 besok yang rencananya akan dimulai pukul 08.00 WIB di Sirkuit Gedung Ombo Kecamatan Semanding Kabupaten Tuban.

Tujuh Siswa SMP/ MTs tak Lulus UN.

Ada 7 Siswa SLTP Tuban yang Tidak Lulus Ujian Nasional 2012 Tujuh Siswa SMP/ MTs tak Lulus UN. Tuban –Tujuah orang Siswa diperkirakan tak lulus ujian nasional (UN) SMP/MTS. Bocoran dari lingkup kalangan pendidikan menyebutkan, masing-masing dari MTs sebanyak 3 orang siswa dan 4 orang lainnya dari SMP. Sementara itu, kepala sekolah SMP dan sederajat dikumpulkan untuk membahas pola pangumuman hasil Ujian Nasional (UN), Jumat (01/06/2012) di Aula Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Tuban. Dikumpulkanya seluruh kepala sekolah se-Kabupaten Tuban ini guna mendapat arahan kelulusan yang akan dilaksanakan pada Sabtu, (02/06/2012) besok. Selain itu pertemuan ini juga dimaksud untuk mempercepat verifikasi dan menentukan metode pengumuman, yang akan dilakukan agar proses pengumuman berlangsung lancar. Salah seorang Kepala Sekolah, Fahrur Rozi, membenarkan pertemuan tersebut, namun bukan perihal ketidak lulusan sejumlah siswa.. ”Memang ada pertemuan yang dilakukan seluruh Kepala Sekolah di Tuban untuk membahas pola pengumuman kelulusan besok ,” kata Kepala Sekolah salah satu MTs di Montong ini. Dikatakan Fahrur, verifikasi hasil UN dihadiri sedikitnya 20 kepala sekolah dari Sub Rayon 51. Dalam pertemuan tersebut disampaikan, sesuai ketentuan, nilai kelulusan ditentukan 60 persen UN dan 40 persen Ujian Sekolah. “Sepertinya pertemuan itu sengaja dilakukan secara tertutup agar tidak terpantau. Ini dilakukan untuk menghindari kebocoran pengumuman UN besok,” ujar Fahrur. Metode pengumuman kelulusan akan sama dengan pengumuman SMA, yakni diumunkan secara tertutup. Dengan metode pengumuman secara tertutup diharapkan bisa menghindari aksi corat-coret dan konvoi setelah kelulusan UN. Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, pada tahun ini peserta UN SMP sederajat, baik negeri dan swasta sebanyak 1.604 peserta ditambah 2 peserta ujian dari MSPLB. Inilah 10 Besar Nilai Tertinggi Unas SLTP se-Jatim Sepuluh besar peraih nilai Unas tertinggi Jatim. Berikut secara berurutan ranking peraih nilai Unas tertinggi tingkat Jatim. 1. Anggi Indah Safitri SMPN 1 Bondowoso, nilai 39,80 2. Audi Wira Pradhana SMPN 26 Surabaya 39,60 3. Maria Pradya Paramita SMPN 1 Mojokerto 39,60 4. M Dzakiansyah Bagus SMPN 1 Gresik 39,60 5. Ulfiana Ihda Afifa SMPN 1 Kauman Tulungagung 39,60 6. Septian Bimantara Putra SMPN 1 Bondowoso 39,60 7. Intan Agustina Kurniawati SMPN 1 Bandung Tulungagung 36,55 8. Gilda Hartecia SMPN 1 Surabaya 39,40 9. Muh Hilmi Sihabbudin SMPN 4 Surabaya 39,40 10. Nala Astari Pramesti SMPN 20 Surabaya 39,40.

Gedung Budaya Loka Tuban Ramai Pengunjung Bursa Kerja

Job Fair SMKN 2, Dibanjiri Ribuan Pelamar Per-Hari Tuban – Job Fair 2012 yang diselenggarakan SMK Negeri 2 Tuban di gedung Budaya Loka ramai dikunjungi para pelamar kerja. Tak kurang dari 1.000 warga Tuban mendatangi gedung Budaya Loka untuk menyaksikan kegiatan yang baru diselenggarakan pertama kali di Bumi WALI (Bumi Ronggolawe). Nampaknya masyarakat memanfaatkan kesempatan ini untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kompetensi dan keahlian masing-masing. Warga nampak terlihat berjubel di pintu masuk lokasi. Program yang dibuka pada hari Rabu (29/05/2012) hingga Minggu (03/06/2012). Jumat (01/06/2012), Ketua Panitia Penyelenggara, Ninik Widiarachmawati membenarkan bahwa pencari kerja sangat membeludak, meski promo kegiatan hanya dilakukan selama Seminggu melalui Radio SUGAR FM 94 MHz. “Semenjak kegiatan dimulai hingga sekarang, total pengunjung mencapai 2.530 orang, ternyata antusiasme warga terhadap program ini sangat luar biasa,” jelasnya. Menurut catatan Kepala Sekolah SMKN 2 Tuban, Abdul wahab, selama Tiga Hari ini program yang menghabiskan dana sebesar Rp. 35 juta dari SBI ADB INVEST ini sudah memberikan pekerjaan baru pada 95 orang yang sudah menemukan pilihan tempat kerja sesuai dengan keinginanya. “Bahkan ada pengunjung yang berasal dari Bojonegoro dan Lamongan yang merelakan waktunya untuk datang pada acara ini,” Pungkas Abdul Wahab.

Lahirnya PANCASILA 1 Juni 1945

1 JUNI 1945 Lahirnya PANCASILA. Jangan Lupa Hari Lahirnya Pancasila. Pancasila 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3 Persatuan Indonesia 4. Kerakyayan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusywaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dulu saat saya Sekolah masuk hari Senin Pagi selalu malas bukan main karena harus mengikuti Upacara Bendera dan mengucapkan Pancasila yang sangat abstrak saat itu. Namun setelah membaca sejarah ternyata Pendiri Republik Berjibaku menyusun landasan Rakyatnya. Itulah Pancasila Ideologi Negara. Hari ini 67 Tahun lalu atau tepatnya tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno berpidato soal Pancasila di depan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI atau dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai ini tengah mempersiapakan Kemerdekaan Indonesia setelah Jepang mulai kalah dari pasukan sekutu. Bung Karno berpidato dengan panjang lebar dan berapi-api terkait dengan persiapan Kemerdekaan Indonesia ketika nanti Jepang kalah dalam perang Dunia kedua. Sidang BPUPKI dihadiri sejumlah tokoh nasional dengan berbagai macam pandangan baik Islam, Kristen, Tinghoa, Jawa, Batak, Minangkabau dan lain sebagainya. Namun sayang sejak 1 Juni 1970 seperti diceritakan dalam buku Bung Karno Dibunuh Tiga Kali karya Asvi Warman Adam, Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) melarang peringatan hari lahir Pancasila. Hingga saat inipun lahirnya Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara tak ada gaungnya malah yang masih menjadi perhatian negara adalah peringatan Kesaktian 1 Oktober di Lubang Buaya. Padahal Bung Karno dalam pandangan Pacasila saat berpidato 1 Juni itu menjadi motor penggerak Dunia Baru setelah perang dunia kedua untuk menolak imperialisme dan kolonialisme di negara-negara jajahan. Kontroversi lahirnya Pacasila terjadi awal orde Baru dengan terbitnya buku tipis Nugroho Notosusanto berjudul Naskah Proklamasi Jang Otentik dan Rumusan Pancasila jang Otentik (Pusat Sejarah ABRI, Departemen Pertahanan Keamanan,1971). Dalam buku ini ada empat rumusan Pancasila seperti yang disampaikan Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Sukarno (1 Juni 1945). Namun pandangan dan manuver sejarah ini mendapat tentangan sejarahrawan AB Kusuma dalam makalah berjudul Menelusuri Dokumen Historis Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan. Dalam Pandangan AB Kusuma dalam bukunya Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta 2004 menyebutkan Muhammad Yamin mengakui Sukarno sebagai penggali Pancasila. Meskipun sejumlah sejarawan mengakui Sukarno sebagai pencetus Pancasila namun sampai kini buku pelajaran sekolah tidak menyebut Sukarno-lah yang menjadi penggali Pancasila. Profesor Peter Dale Scott seorang mantan diplomat Kanada dan juga seorang penyair dan kini men­jadi pengajar sastra Inggris di Universitas Berkeley mengakui pidato Bung Karno 1 Juni sangat inspiratif dan tetap valid bukan saja bagi Indonesia namun juga dunia "Melihat ke belakang di masa-masa lalu, prestasi Soekarno nampaknya luar biasa, walau pun tidak selalu hasil-hasil itu terjamin kelestariannya. India terpecah dan kebanyakan negeri-negeri Asia Tenggara mengalami pemberontakan parah atau perang saudara yang berkepanjangan. Tetapi Soekarno dengan kombinasi ajarannya, kepemimpinannya dan kharisma pribadinya, mampu memelihara persatuan dan kesatuan Indonesia hampir sepanjang zamannya," kata Prof Dale Scott saat peringatan Seabad Bung Karno. Toleransi kemanusiaan Soekarno mempersembahkan suatu dasar program politik tentang bagaimana harus memimpin negara dan bangsa, bukan saja bagi Indonesia tetapi bagi semua negeri Dunia Ketiga. Pancasila yang seharusnya menjadi pegangan Bangsa ternyata hanya milik pengusa untuk menafsirkannnya padahal nilai-nilai dalam filsafat pendirian bangsa ini sebenarnya tegas yang mengacu Keadilan bagi seluruh rakyat. Selamat Hari Pancasila. PDIP Tuban Gelar Upacara Hari Lahirnya Pancasila. Peringatan hari Pancasila Tuban – Peringati Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni 2012, Jajaran Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Tuban, gelar Upacara Bendera di depan kantor DPC PDIP, Jl.Teuku Umar Kecamatan Kota Tuban, Jum’at (01/06/2012) sore. Upacara yang dipimpin langsung oleh Ketua DPC PDIP Karjo, berjalan dengan khidmat, yang diikuti oleh sejumlah anggota dewan DPRD Tuban 6 Kursi, pengurus partai anak cabang, dan sejumlah kader yang lainya. Dalam pengarahan yang dilakukan oleh Karjo, kepada sejumlah kadernya mengatakan bahwa 1 Juni merupakan hari Lahirnya Pancasila, selain itu juga merupakan harinya sang Prokalamator Bangsa Indonesia, ”Kita sebagai kader moncong putih, wajib melakukan penghormatan kepada Pancasila,” ucap Karjo dalam pembinaan upacara tersebut. Sehingga, lanjut Karjo, sebagai Kader moncong putih bisa menumbuhkan sifat Nasionalisme yang tinggi, karena Sang Proklamator kita yang telah memperjuangkan negeri ini. Ditegaskan juga, ditengah carut-marutnya bangsa Indoensia atas persoalaan belakangan ini, tetap masih mengingat akan sang Proklamator bangsa Indonesia, karena bulan Juni akan dicanangkan sebagai bulan Bung Karno, “Ini sudah diinstruksikan seluruh kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia,” papar Karjo. Sebab, bulan tersebut merupakan bentuk penghormatan atas Founding Father Indonesia, Ir.Soekarno, lantaran 1 Juni sebagai lahirnya Pancasila, 6 Juni sebagai lahirnya Bung Karno dan tanggal 21 sebagai hari wafatnya Sang Proklamator Bangsa Indonesia, sehingga bulan Juni akan menjadi peringatan Bung Karno secara Nasional. Ditegaskan Karjo, dalam sambutan upacara bendera yang digelarnya, bahwa PDI Perjuangan juga akan mengambil hak-haknya sebagai kader yang militan, untuk menyongsong Pemilu yang akan datang, dan menambah anggota di Kursi DPR nantinya.

Sidang Pertama Sang Pembunuh Siswi SMAN 1 Jatirogo

Aris Priyanto Sang Pembunuh Siswi SMAN 1 Jatirogo Baru Disidangkan, Sidang Pembunuhan Pelajar di Tuban Berlangsung Tertutup. Tuban - Kasus pembunuhan terhadap Findi Oviyanita (17), pelajar asal Desa Wotsogo, Kecamatan Jatirogo, Kabupaten Tuban beberapa bulan lalu, kini memasuki persidangan. Dua terdakwa didatangkan pada sidang di Pengadilan Negeri Tuban, Kamis (31/05/2012). Kedua terdakwa yakni Aris Priyanto, pacar korban dan Aang Khunaifi, temannya, mendapat pengawalan ketat petugas Kepolisian Polres Tuban untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sedangkan dalam pelaksanaan sidang tersebut berlangsung secera tertutup. "Karena ini sidangnya korban maupun terdakwa masih anak-anak maka ini persidangannya kami nyatakan tertutup untuk umum, ini sudah sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku," terang Eny Sri Rahayu, Ketua Majelis Hakim dalam persidangan tersebut. Dalam sidang perdana kali ini dengan agenda pembacaan dakwaan tersebut juga menghadirkan 4 orang saksi yang berasal dari pihak keluarga dan teman korban. "Sesuai dengan pasal 80 ayat 3 Undang-undang nomer 23 tahun 2002 yang didakwakan oleh penuntut umum untuk Aris dakwaannya adalah maksimal hukumannya 10 tahun dan denda Rp 200 juta," sambungnya. Dengan pengawalan ketat yang dilakukan oleh petugas Kepolisian Polres Tuban di luar persidangan sidang perdana kasus pembunuhan pelajar tersebut berjalan lancar, sedangkan untuk pihak dari keluarga korban yang hadir dalam persidangan tersebut tidak mau untuk dikonfirmasi terkait persidangan itu. Rencananya persidangan akan dilanjutkan kembali pada hari Selasa mendatang.

Mbah Karno Mangkal Di JL. Truno Joyo Tuban Kota

JL.Truno Joyo Kota Tuban SURGAnya Mbah KARNO (Sarang KARNOPEN). Polisi Temukan 700 Butir Pil Karnopen yang Ditinggal Pemiliknya. Tuban – Satuan Reskoba Polres Tuban mengamankan sebanyak 700 butir pil karnopen saat melakukan razia di Jalan Trunojoyo, Kota Tuban.Namun, petugas gagal menyergap pelakunya karena kabur saat akan ditangkap, (Kamis, 31/05/2012). Jalan Trunojoyo tampaknya sudah menjadi surga bagi para pelaku peredaran obat terlarang. Dalam sebuah razia yang digelar satuan reskoba polres setempat, berhasil mengamankan 700 butir pil karnopen yang dibuang di tempat sampah di Jalan tersebut. Obat daftar G tersebut belum diketahui pemiliknya.Sebab,pemiliknya kabur saat akan ditangkap. Menurut Kaurbinops Satreskoba Polres Tuban Iptu Imam Yuwono, ratusan pil karnopen tersebut ditinggalkan para pemuda yang berkerumun di jalan Trunojoyo.” Saat itu, saya bersama anggota bergerak cepat menangkap para pemuda yang dicurigai melakukan transaksi narkoba, namun mereka langsung semburat begitu polisi datang’’dalih Imam Yuwono. Bahkan, sambung Imam, pihaknya terus melakukan upaya pencarian pemilik 700 butir tersebut dengan melakukan penggeledahan sejumlah pemuda yang masih berada di kawasan tersebut. Namun, juga tak membuahkan hasil. “Kami sudah berusaha maksimal, namun tak ada hasilnya. Kami harap pemiliknya mau menyerahkan diri,’’ pinta Imam. Dalam perburuan, dengan cara menyusuri lorong gang di jalan tersebut, lanjut Imam, petugas mendapati tas plastik hitam tergeletak tak jauh dari tempat sampah. Setelah diteliti, ternyata tas plastik tersebut berisi 700 butir pil koplo. Kaurbinops mengakui, bukan kali ini saja, dia dan anggotanya gagal melakukan razia di jalan tersebut, namun sudah berkali-kali.”Namun, kami akan mencari siasat baru agar razia lebih bisa efektif,’’ janji pria asal Sidoarjo ini.