Selasa, 24 Juli 2012

Jalur Pantura Tuban Bergelombang dan Berlubang

SUGAR FM DALAM BERITA
Awas, Banyak Jalan Berlubang di Jalur Pantura Tuban.
 
Tuban  - Meski sudah memasuki bulan Ramadhan dan sebentar lagi akan memasuki arus mudik lebaran, sejumlah ruas jalan di jalur Pantura Kabupaten Tuban masih banyak yang mengalami kerusakan parah seperti berlubang dan bergelombang, namun hingga saat ini belum ada upaya perbaikan di jalur Nasional tersebut, Senin (23/07/2012).

Kerusakan parah di jalan raya jalur Pantura tersebut terjadi mulai dari kawasan jalan raya Tuban-Semarang, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban dan sampai di Kecamatan Bancar, yang merupakan perbatasan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, rata-rata kondisi jalanya sudah bergelombang.

Selain bergelombang di sejumlah titik kondisi jalan berlubang yang sangat membahayakan bagi para pengguna jalan apalagi bagi pengendara sepeda motor, jalan yang berlubang tersebut memiliki kedalaman hingga lebih dari 30 centimeter sehingga para pengemudi harus berhati-hati.

"Kadang truk dan mobil pribadi saja harus menghindari  jalan yang berlubang di jalan Pantura. Sepanjang jalan dari kawasan Kota Tuban ke Barat sampai di perbatasan Jawa Tengah, banyak sekali yang rusak. Ada yang bergelombang ada juga yang sudah berlubang sejak beberapa minggu belakangan," terang Taufik, salah satu pengguna jalan yang sedang melintas.

Kondisi tersebut sangat membahayakan bagi para pengguna jalan khususnya pada arus mudik Lebaran 2012 nanti, pasalnya saat arus mudik banyak mobil dari luar daerah yang melintas dan biasanya dengan kecepatan tinggi, sehingga jika tidak hafal dengan kondisi jalan maka akan mengakibatkan kecelakaan.

"Selain berlubang kondisi jalannya juga banyak yang menyempit maka sering sekali terjadi kecelakaan lalu lintas, apa lagi pada arus mudik nanti kendaraan yang melintas akan lebih banyak lagi. Kami hanya berharap supaya cepat dilakukan perbaikan saja," pungkasnya.

Kepala Desa Ngadirejo Widang Gelapkan Dana Kas Desa

SUGAR FM DALAM BERITA
Gelapkan Uang Kas Desa, Kades Dipolisikan Warga.
 
Tuban  - Gara-gara tidak bisa untuk mengembalikan dana kas desa yang diduga telah dipakai untuk kepentingan pribadi, Sulistyowati (45), seorang Kepala Desa, Desa Ngadirejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, akhirnya dilaporkan ke polisi. Laporan dilayangkan oleh Badan Permusyawaratan Desa (BPD) beserta dengan sejumlah warganya.

Sulistyowati sudah dilaporkan kepada pihak Kepolisian Polres Tuban beberapa hari yang lalu. Dia diduga telah menggelapkan dana kas desa yang nilainya mencapai Rp 610.301,225,- dan saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh Unit I Sat Reskrim Polres Tuban.

Untuk mengawal kasus dugaan penggelapan yang dilakukan oleh Kepada Desa tersebut, pada Hari Senin (23/07/2012), sedikitnya 17 warga Desa dan juga BPD dari Desa tersebut mendatangi mapolres Tuban. Mereka ingin mengetahui sejauh mana proses penanganan hukum terhadap Kepada Desa tersebut.

"Kabarnya setelah dilaporkan oleh BPD sudah tiga kali dimintai keterangan oleh Polisi, namun setelah kejadian itu, Bu Kades tidak pernah ada di rumah," terang Sutrisno Bendahara Desa saat dikonfirmasi terkait peristiwa tersebut.

Sejumlah warga dan tokoh masyarakat Desa tersebut menyatakan bahwa warga dan juga BPD sudah mulai curiga dengan penggelapan Dana Kas Desa yang mencapai ratusan juta tersebut sudah sejak lama, pasalnya selama ini tidak ada laporan yang jelas terkait uang tersebut.

Selama menjabat sebagai Kepala Desa, Sulistyowati, pada laporan keuangan sejak tahun 2008 sudah ada kekurangan yakni sebesar Rp. 58.579.940,- tahun 2009 Rp. 126.457.105,- tahun 2010 Rp. 180.890.450,- dan pada LPJ tahun 2011 Rp 492.862.225,- uang tersebut seharusnya untuk dimasukan pada rekening Bank atas nama Desa, akan tetepi permintaan tersebut tak pernah di respon oleh Kades.

Setelah tidak bisa mempertangung jawabkan uang tersebut, Kepada Desa tersebut sudah berjanji dan menandatangani perjanjian untuk mengembalikan uang Kas Desa itu pada akhir Juni 2012, namun hingga batas waktu telah usai Sulistyowati tidak bisa mengembalikan uang ratusan juta tersebut, bahkah saat diundang dalam rapat BPD Kepala Desa tidak mau datang.

"Setelah tidak ada pilihan lain, sesuai kemauan dan kehendak masyarakat akhirnya kami pihak BPD melaporkan hal ini pada aparat Kepolisian Polres Tuban, kita berharap supaya kasus ini untuk diusut tuntas oleh pihak Kepolisian," jelas Tamat, salah satu anggota BPD desa tersebut.

Senin, 23 Juli 2012

Warga Sidomulyo VS Karangsari Bangunkan Sahur Malah Tawuran Di Pertigaan Kingking.

SUGAR FM DALAM BERITA
Saling Ejek Saat Patrol Sahur, Warga Dua Kelurahan Tawuran
Tuban - Diduga akibat saling ejek saat melakuan Patrol Sahur, warga dua Kelurahan yakni warga Kelurahan Sidomulyo dan Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban, terlibat tawuran, Senin (23/07/2012) dini hari (02.00Wib).
Informasinya, aksi yang bermula ketika sejumlah pemuda dari Kelurahan Karangsari berpapasan dengan kelompok pemuda lain dari Kelurahan Sidomulyo, Kecamatan Kota Tuban di sekitar jalan Panglima Sudirman, yang tak jauh dari Polsek Kota Tuban saat berpatroli sahur menggunakan musik.
Pada saat itu, kedua kelompok pemuda tersebut saling ejek yang diduga membuat ketersinggungan hingga terjadi adu mulut. Namun, kondisi tersebut berlanjut hingga terjadinya tawuran.
"Tawuran terjadi karena keduanya saling ejek dan tidak terima, namun kita masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan sejumlah saksi dari dua kubu. Kita sangat menyayangkan aksi tawuran itu," terang Kompol Kuwadi, Waka Polres Tuban, setelah terjadinya tawuran tersebut.
Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam aksi tersebut, namun sejumlah rumah dan fasilitas umum rusak akibat menjadi sasaran lemparan batu. Seperti halnya papan nama Polsek Kota Tuban dan sedikitnya 7 rumah warga rusak akibat terkena lemparan batu.
Untuk membubarkan aksi tersebut, petugas Kepolisian dari Polres Tuban dengan senjata lengkap diterjunkan ke tempat terjadinya tawuran. Kini, petugas masih terus berjaga supaya tidak ada lagi bentrok susulan.
 

Dua Kelompok Warga Bentrok Saat Sahur.



Tuban – Berawal akibat saling ejek, warga Kelurahan Sidomulyo dan Kelurahan Karangsari, Kecamatan Kota Tuban, bentrok di kawasan jalan Raya Panglima Sudirman, Senin (23/07/2012) dini hari(02.00 Wib).
Bentrokan tersebut dipicu saling ejek saat kedua kelompok massa yang tengah menggelar patroli musik untuk membangunkan sahur, berpapasan di kawasan Jalan Raya Panglima Sudirman. Entah bagaimana awalnya kedua kelompok ini tiba-tiba saling ejek dan berakhir bentrok.
“Awalnya saling ejek, kemudian saling serang dan bentrokan pun terjadi antara dua kubu,” ujar Rokim, 21, warga setempat.
Petugas yang mendapat informasi langsung ke tempat kejadian (TKP). Bentrok yang melibatkan ratusan warga dua kelurahan tersebut, akhirnya berhasil dikendalikan setelah sedikitnya seratus aparat Kepolisian bersenjata lengkap diterjunkan di lokasi dan membubarkan masa.
Akibat bentrokan tersebut, sedikitnya tujuh rumah warga, reklame dan rambu-rambu lalulintas rusak terkena lemparan batu. Seorang yang terlibat bentrok dilaporkan mengalami luka di bagian kepala terkena lemparan batu.
Wakapolres Tuban, Kompol Kuwadi, menyatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengetahui penyebab kejadian secara pasti. Sejauh ini belum ada warga dari kedua belah pihak yang diamankan.
 
“Tidak ada korban jiwa dalam bentrokan ini. Namun, seorang warga dilaporkan terluka akibat terkena lemparan batu. Untuk sementara belum ada yang kita amankan karena masih melakukan pengembangan” jelas Kompol Kuwadi.
Guna mencegah kemungkinan terjadinya bentrokan susulan, sebanyak seratus aparat kepolisian Polres T uban bersenjata lengkap saat ini disiagakan di sekitar lokasi kejadian.
 

Melon Merah Laris Manis Di Bulan Ramadhan

SUGAR FM DALAM BERITA

Melon Sedang Merajai Pasar Buah

TubanMenginjak Bulan Suci Ramadhan, biasanya perdagangan buah semakin meningkat. Begitu pula di Tuban, jauh hari sebelum Bulan Suci tiba, para tengkulak sudah bersiap diri. Hingga di penghujung Awal Ramadhan ini berbagai macam buah telah dijajakan oleh para pedagang.
Di pasar Baru Tuban, rata – rata para pedagang menjual buah dari sumber tengkulak yang sama.  Para pedagang yang ada menawarkan jenis buah yang beragam, seperti Semangka, Jeruk,A nggur, Papaya, Duku, Melon, dsb.
Dari beberapa pengunjung Kios Buah dan Pasar Baru Tuban, wartawan media ini melihat banyak pembeli buah yang tidak pernah melewatkan Melon. Buah Melon menjadi raja buah di awal Mulan Puasa ini. Hal tersebut seperti disampaikan salah satu pedagang di Pasar Baru. Ibu Rumah Tangga yang kesehariannya juga berdagang buah di pasar itu mengatakan, “Melon paling laris mas, bahkan di Bulan Puasa ini harganya diturunkan. Sebelum puasa, harga Melon perkilo Rp 8.000,- (rupiah). Tapi sekarang kita menjualnya cukup dengan harga Rp 7.500,- (rupiah).”
Lebih lanjut perempuan itu menjelaskan, “Dibandingkan dengan buah – buah yang lain, Buah Melon masih menduduki raja buah di setiap Bulan Puasa. Ibaratnya, kalau Semangka kita laku 2 kilo, Melon sudah laku 10 kilo. Kita ambil buah ini dari Kabupaten Lamongan, untuk Melon hampir semua pedagang di sini ambil dari sana mas.” “Kalau di Tuban jarang yang tanam melon mas,” tuturnya.
Putra, Seorang pemuda yang ditemui  di lokasi mengatakan, “Saya ini sedang disuruh beli Melon sama bapak mas. Soalnya Melon itu sueger, pas banget untuk dibuat berbuka puasa nanti. Harganya juga standart, nggak mahal – mahal banget.”
Jika kita biasa tahu dan melihat Melon dengan warna buahnya hijau, kali ini di beberapa kios buah Pasar Baru Tuban terlihat pedagang menggantungkan Melon bertuliskan Melon Merah.

Blewah Tuban Banyak Diminati saat Puasa

SUGAR FM DALAM BERITA

PETANI BLEWAH PANEN BERKAH DI BULAN RAMADHAN.


Durahmad saat menjajakan blewahnya.
Tuban Bulan suci Ramadhan membawa berkah tersendiri bagi semua orang, tak terkecuali bagi petani blewah. Seperti yang terlihat di wilayah Desa Gesing, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, para petani Blewah menjajakan hasil panennya di pinggir jalan dekat sawahnya, Minggu (22/07/2012).
Buah Blewah tersebut, memang banyak dicari masyarakat untuk hidangan saat berbuka puasa. Rasa buah yang manis dan daging buahnya yang empuk akan terasa sangat menyegarkan jika dicampur es dan sirup.
Durahmad (49), warga Desa Penidon, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, yang penggarap lahan Sawah Blewah mengaku, saat bulan puasa ini menjadi berkah tersendiri bagi dirinya.
 
“Saat bulan puasa seperti ini banyak sekali yang mencari Buah Bewah untuk dijadikan menu buka puasa, sampai permintaan meningkat 50 persen lebih dibanding dengan hari biasanya,” ujar Durahmad.
Durahmad biasanya menjajakan dagangan dengan membangun lapak semi permanen ataupun tenda dari terpal di pinggir jalan. Dan harga yang ditawarkan pun bervariasi antara Rp 5.000,- hingga Rp 15.000,- per bijinya, tergantung kualitas dan ukurannya. Adapun Blewah yang dijajakan Durahmad tak hanya Blewah jenis umum. Durahmad juga menanam beberapa jenis Blewah, seperti Blewah Sumbawa, Blewah Bisma, dan juga Blewah jenis Golden.
“Semua jenis Blewah enak, namun yang paling diminati masyarakat adalah jenis Blewah yang umum, karena akan dibuat es,” terang bapak 3 anak itu, saat ditanya jenis Blewah mana yang sering diminati masyarakat. Durahmad mengaku dalam seharinya bisa menjual Blewahnya sampai 60 kg hingga 1 kwintal.

Minggu, 22 Juli 2012

Bromocorah Asal Tingkis, Kecamatan Singgahan, Tuban Tertangkap Polisi

SUGAR FM DALAM BERITA

Keamanan Hutan Masih Rawan.

Tuban – Persoalan keamanan hutan masih jadi persoalan pelik yang hingga kini masih terus diupayakan formula penanggulangannya.
Di satu sisi, sumber daya alam hutan berupa kayu jati, yang dari waktu ke waktu terus terjadi penurunan produksi, dan menggarap sumberdaya hutan selain kayu, misalnya pengoptimalan wisata alam serta yang lainnya, keamanan kawasan hutan masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup memusingkan.
Maraknya pencurian di wilayah hutan RPH  Nguluhan, BKPH Mulyoagung, KPH Parengan, belakangan ini membuat gerah petugas Kam KPH Parengan. Lebih-lebih para pelaku selalu berhasil menyembunyikan diri dari kejaran petugas baik di tempat mereka tinggal atau ke tempat lain.
Namun, dengan tertangkapnya salah seorang yang diduga sebagai penggerak dan masuk kategori bromocorah licin, berinisial Hd, 34, warga Desa Tingkis, Kecamatan Singgahan, Tuban, membuat sedikit lega petugas.
Melalui kerja keras Asper KRPH Nguluhan, Suyatnoko, bersama Komandan Regu Polmob Perhutani KPH Parengan, Sedioko, Hd yang konon memilki beberapa tempat sembunyi di beberapa desa sekitarnya, akhirnya berhasil di tangkap di hutan petak 34 C, tanaman jati tahun 1994 , wilayah RPH Nguluhan.
Terkait tertangkapnya bromoocorah licin ini, Waka Adm KPH Parengan, Supriyanto, menyatakan dengan berhasil dibekuknya salah satu tokoh pencurian ini berpengaruh signifikan terhadap keamanan hutan wilayahnya.
Data di Kepolisian setempat, menyebutkan pelaku memang sudah menjadi buron Daftar Pencarian Orang (DPO) sejak lama. Dia termasuk salah satu pelaku dan provokator setiap kali petugas Perhutani akan mengamankan barang bukti pada saat operasi kayu di kawasan tempat tinggal tersangka.
Dalam melakukan aksinya, tersangka tidak sendirian. Namun secara berkelompok, hampir mencapai 20 orang lebih.

WNA Pekerja Proyek, Makan Ice Cream Di Siang Hari Saat Bulan Ramadhan

SUGAR FM DALAM BERITA

WNA Pekerja Proyek Tak Hormati Bulan Puasa Di Tuban.

Tuban - Tengah siang di hari kedua bulan puasa tahun ini, kami menjumpai Warga Negar Asing (WNA) etnis China di salah satu swalayan di Tuban sedang menikmati ice cream dan merokok di tengah pintu utama swalayan. Melihat hal tersebut, beberapa pengunjung swalayan itu melihat dengan muka protes.
Melihat hal yang (menurutnya) tidak pantas di bulan puasa, pengunjung tersebut melempar protes kepada Satpam yang berada tidak jauh dari orang asing tersebut. Kepada Satpam tersebut Uzer mengatakan, “Mohon maaf pak Satpam, kenapa orang itu makan ice cream di tengah pintu masuk kok dibiarkan saja. Diingatkan dong, paling tidak menghormati bulan puasa. Jangan dibiarkan saja.”
Mendengar teguran pengunjung, Satpam swalayan tersebut menjelaskan bahwa gerombolan orang asing tersebut bekerja di salah satu proyek besar di sebelah barat Tuban. “Masalahnya, mereka itu hanya bisa bahasa mandarin, diajak ngomong bahasa Inggris tidak bisa mas, makanya kita mengingatkan juga sulit.”
“Apalagi bukan orang Indonesia pak, anda atau keamanan harus memperingatkanlah. Orang – orang asing di Tuban ini sudah banyak yang seenaknya saja kalau ngapa – ngapain. Jangan dibiarin pak, sebenarnya saya mau ingatkan sendiri, tapi yang lebih berhak Satpam. Kalau nggak bisa bahasa Inggris, paling tidak diajak ngomong pakai Isyarat,” sahut Uzer.
 
Kelakuan WNA tersebut mengundang guman pengunjung swalayan di siang itu. Beberapa orang yang  ada  mengatakan, “Kedatangan orang – orang asing di berbagai proyek di Tuban harus diantisipasi pengaruhnya. Pengaruh ekonomi, sosial, maupun kebudayaan. Jangan dibiarkan begitu saja dengan bebas di Tuban. Kalau bertentangan dengan adat, norma, atau prinsip toleransi yang berlaku di sini, seluruh masyarakat Tuban harus berani, khususnya yang berwenang.” “Apakah semudah itu kita akan kembali terjajah,” tambah seorang pengunjung yang enggan disebutkan namanya.

Legen, Minuman Paling Dicari Saat Buka Puasa.

SUGAR FM DALAM BERITA

Legen, Minuman Paling Dicari Saat Buka Puasa.


Tuban – Bulan Puasa kali ini memberikan berkah tersendiri bagi sebagian masyarakat penjual minuman legen. Minuman yang murni diperoleh dari pohon siwalan ini, paling banyak dicari oleh masyarakat untuk menghilangkan dahaga pada saat berbuka puasa. Minggu (22/07/2012).
“Pada saat bulan puasa seperti ini banyak sekali yang mencari minuman legen untuk berbuka puasa, kebanyakan warga dari luar Desa Boto yang datang langsung untuk mencari minuman legen yang asli.” terang Sarmuji (45) warga Desa Boto yang sehari-hari menjual minuman legen.
Pada momen puasa seperti ini untuk mendapatkan minuman legen banyak dijumpai di gang-gang rumah di Desa Boto Kecamatan Semanding. Desa Boto salah satu desa yang ada di Kabupaten Tuban sebagai sentral penghasil minuman legen dan buah siwalan.
“Tidak sulit pada bulan puasa saat ini untuk mendapatkan minuman legen, sebab mayoritas warga Desa Boto mempunyai pohon siwalan dan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari warga mengandalkan pohon siwalan.” Tandasnya.
“Disamping itu warga yang pada hari-hari biasa mengolah getah pohon siwalan menjadi toak pada bulan puasa seperti ini banyak yang mengolah menjadi minuman legen dan dijual di setiap gang rumah mereka,” tambahnya.
Keuntungan yang diperoleh apabila dibandingkan dengan hari-hari biasa -  bisa mencapai 50 persen, dalam sehari pada hari-hari biasa paling banyak bisa menjual 20 – 30 liter minuman legen dengan harga Rp. 4000,-/liter atau bisa dengan cara dijual perbotol isi 1,5 liter dengan harga Rp. 7000,- sedangkan untuk bulan puasa minuman legen yang terjual bisa 40 – 50 liter perhari dengan harga yang sama, sehingga kalau dirupiahkan untuk hari-hari biasa para penjual minuman legen bisa mendapatkan Rp. 100.000,-/hari tetapi pada saat bulan puasa seperti ini bisa meraup keuntungan Rp. 150.000,-/hari.
“Alhamdulillah untuk hari-hari biasa paling banyak mendapatkan uang Rp. 100.000,- tetapi pada saat bulan puasa pada saat ini, bisa meraup sekitar Rp. 150.000,- perhari,” tandasnya.
Untuk mendapatkan 20 sampai 40 liter minuman legen, Sarmuji mempunyai sekitar 15 pohon siwalan sendiri, yang ditanam dipinggiran ladang. Sedangkan dalam sehari bisa 2 kali mengambil dari pohonya setiap pagi dan sore.
“Untuk setiap hari saya bisa mengambil legen dari pohonya 2 kali pagi dan sore , namun yang terbanyak pengambilan pertama pada pagi hari kalau disore hari tidak seberapa air legen yang didapatkan,” tuturnya.
 
Untuk memproduksi minuman legen ternyata tidaklah mudah, sebab dibutuhkan kebersihan wadah untuk tempat penyimpanan air yang menetes pada pohon siwalan, tidak seperti minuman toak yang tidak perlu membersihkan wadah tetesan air pada pohon siwalan.
“Untuk mengolah getah pohon siwalan menjadi legen memang cukup rumit sebab betek (wadah untuk meyimpan setiap tetesan getah) harus benar-benar bersih, sebab kalau tidak benar-benar bersih, jadinya toak tidak legen lagi.” Pungkasnya.

Kacang Tanah Cegah Risiko Kanker Hati

SUGAR FM DALAM BERITA
Kacang Tanah Cegah Risiko Kanker Hati

Jakarta - Makan kacang-kacangan tak dipungkiri memang memiliki banyak keutamaan. Penelitian terbaru menemukan, makan makanan yang kaya asupan vitamin E itu dapat mengurangi risiko kanker hati. Seperti dilansir dari dailymail.

Khasiatnya khususnya ditemukan kacang almond, kacang tanah, kacang pinus dan aprikot kering. Sejumlah kacang itu juga dikenal membantu mencegah resiko terkena penyakit jantung dan kerusakan mata di usia tua.

Dr Wei Zhang, dari Shanghai Cancer Institute, menganalisis data dari 132.837 orang - termasuk 267 pasien kanker hati - di Cina yang 54 persen dari semua kanker hati di dunia terjadi. Setelah mengumpulkan informasi tentang kebiasaan makan para partisipan, kemudian dibandingkan risiko kanker hati untuk peserta yang memiliki asupan vitamin E tinggi dengan yang tidak.

"Kami menemukan, hubungan antara asupan vitamin E dan risiko kanker hati. Pesan yang dibawa pulang adalah bahwa asupan tinggi vitamin E baik dari makanan atau suplemen tersebut terkait dengan rendahnya risiko kanker hati pada orang paruh baya atau lebih tua," katanya.

Kanker hati adalah penyebab paling umum ketiga dari kematian yang disebabkan kanker di dunia. Kanker ini paling umum kelima ditemukan pada pria dan yang paling umum ketujuh pada wanita. Sekitar 85% dari kanker hati terjadi di negara berkembang. Studi ini dipublikasikan dalam Journal of National Cancer Institute.

Suasana Kota Tuban Lengang dan Sepi di Awal Puasa

SUGAR FM DALAM BERITA

Awal Ramadhan, Tempat Fasum Sepi

Tuban – Hari pertama puasa, Sabtu (21/07/2012) sejumlah tempat fasilitas umum (fasum) di Tuban, seperti Taman Kota dan Alun-alun nampak sepi. Tidak nampak aktifitas seperti hari biasa meski hari ini merupakan libur akhir pekan.
Pengamatan di sejumlah fasum tersebut, menunjukkan tidak ada kunjungan yang berarti dibanding pada akhir pekan sebelumnya. Jalan-jalan utama Kota Tuban pun, tidak menampakkan aktifitas kesibukan seperti hari-hari biasanya.
Awal dimulainya menunaikan ibadah puasa, yang kebetulan bersamaan dengan vacancy akhir pekan kali ini, menjadikan suasana sejumlah fasum dan jalanan lengang.
“Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, awal puasa biasanya tidak ada kegiatan menonjol. Meski di hari efektif sekali pun, orang kebanyakan memilih tinggal di rumah. Apalagi, kali ini puasa jatuh pada libur akhir dan hari kedua puasa bertepatan pula dengan hari Ahad. Jadi, ya sepi,” kata Sarodi, yang hendak memasuki Masjid Agung.
Sudut Alun-alun yang biasanya semarak oleh remaja yang memanfaatkan layanan internet gratis melalui layanan hot spot, tak Nampak berada di sana. Hanya beberapa orang petugas kebersihan yang terlihat menjalankan tugasnya.

Ramainya Sholat Tarawih Pertama di Tuban

SUGAR FM DALAM BERITA

Ramadhan Tiba, Tarawih Pertama Telah Dimulai.

Tuban Akhirnya umat Islam di Republik ini secara serentak menunaikan ibadah puasa sejak 1 ramadhan 1433 H, yang ditetapkan oleh pemerintah jatuh pada hari Sabtu, (21/07/2012), kecuali bagi keluarga besar Ormas Muhammadiyyah dan beberapa kelompok kecil yang memilih menetapkan sendiri awal puasa dan Hari Raya, di luar ketetapan pemerintah.
Sejak malam tadi umat Islam di Indonesia yang mengikuti pemerintah, melaksanakan ibadah sholat Tarawih. Termasuk di Kota ini, Tuban Jawa Timur, warga masyarakat menjalankan Sholat Tarawih di Masjid – Masjid dan Mushola kampungnya masing – masing.
Hampir seluruh Masjid dan Mushola yang ada di Kota Tuban penuh dengan Jama’ah Sholat Tarawih. Di hari pertama ini, umat Islam di Kota Tuban begitu antusias menyambut Bulan Suci Ramadhan.
Tino, salah satu siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ditemui saat melaksanakan Sholat Tarawih di salah satu Mushola Kota mengatakan, “Ini malam Tarawih pertama mas, pasti penuh Mushola – Mushola dan Masjid. Teman – teman saya juga rata – rata semua pada ikut. Bahkan yang setiap harinya nggak pernah Sholat, di malam Tarawih pertama ini juga ikut pakai sarung, kopyah, dan berjama’ah Sholat Tarawih.” “Tapi nanti kalau sudah dapat 1 minggu Ramadhan, pasti jama’ah Tarawih menyusut,” tambah Tino.
Terkait banyaknya perbedaan yang terjadi pada umat Islam di Republik ini, menurut pantauan kami, gembar – gembor perselisihan yang terjadi antara para tokoh Agama secara Nasional itu tidak begitu berdampak pada kerukunan Umat Muslim di Tuban. Warga kota ini banyak yang menyikapi perbedaan itu dengan kalimat maklum dan wajar. Simpulan tersebut ducapkan oleh berbagai komentar warga Tuban yang ditemui di lapangan.
Seperti disampaikan oleh Sukardi, warga Kota ini mengatakan, “Beda itu wajar. Kalau tidak ingin ada perbedaan jangan hidup bermasyarakat dan bernegara. Hidup sendiri di gunung sana. Menurut saya, kalau terjadi perbedaan antar sesama muslim itu wajar dan harus dimaklumi. Tidak perlu otot – ototan, kita jalani saja menurut keyakinan masing – masing.  Jangankan sesama muslim, dengan umat agama lain saja kita harus saling menghormati dan menghargai. ”
Dalam menjalankan ibadah di bulan suci ramahan, setidaknya ada 2 hal berbedaan yang mencolok dan sering terjadi. Pertama, tentang penetapan awal puasa dan hari raya. Kedua, tentang jumlah rokaat sholat tarawih.

2 Warga Jenu Tewas, Kecelakaan Vixion vs Vario

SUGAR FM DALAM BERITA
Vixion Tabrak Vario, 2 Orang Tewas
Tuban  - Kecelakaan maut terjadi di jalur Pantura, Kabupaten Tuban, tepatnya di jalan raya Tuban-Semarang, Desa Purworejo, Kecamatan Jenu, Sabtu (21/07/2012). Kecelakaan yang melibatkan dua kendaraan bermotor itu, mengakibatkan 2 orang tewas.

Kejadian tersebut berawal saat sepeda motor Vario nopol S 6378 EI yang dikendarai Siti Mufidatul Nisa (21), warga desa setempat yang berboncengan dengan Rusmani (60), sedang menyeberang dari arah selatan ke utara.

Kemudian pada saat bersamaan, muncul sepeda motor Vixon nopol S 2029 EE yang dikendarai Moh Arif Budimansyah (24), warga Desa Mentoso, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban yang juga berboncengan dengan Moh Zainudin (22), asal Desa Kaliuntu, Kecamatan Jenu,  melaju dari arah Timur ke Barat.

Lantaran jarak yang terlalu dekat kecelakaan tidak bisa terhindarkan, kendaraan Vixion tersebut langsung menabrak Vario dari arah samping sehingga mereka langsung terjatuh ke jalan.

"Menurut keterangan saksi, Sepeda Motor Vixion sudah berusaha menghindari Vario, namun karena Vario semakin maju sehingga pengendara Vixion tidak bisa menghindar lagi dan mereka terjatuh sudah di jalur kanan," terang Kanit Laka Polres Tuban, Iptu Frihamdeni, Sabtu (21/07/2012).

Akibat dari kecelakaan tersebut baik dari pengendara Sepeda Motor Vario maupun Vixion mengalami luka-luka yang sangat parah. Sedangkan untuk Moh Arif Budimasyah pengendara Vixion dan satu penumpangnya Moh Zainudin meninggal di rumah sakit saat mendapatkan perawatan medis akibat lukanya yang sangat parah.

"Kita masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan tersebut, kita masih mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata dan hasil olah TKP," pungkasnya.

Jumat, 20 Juli 2012

Tiduran di Jalan, Orang Gila Ditabrak Hingga Tewas

SUGAR FM DALAM BERITA
Tiduran di Jalan, Orang Gila Ditabrak Hingga Tewas.
Tuban  - Nasib sial dialami Supar (50), seorang warga Desa Widang, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban. Pasalnya, Ia menjadi korban tabrak lari dari kendaraan yang tidak diketahui identitasnya saat korban sedang tiduran di tepi jalan raya Tuban-Widang, Desa Temangkar, Kecamatan Widang, Tuban, Jumat (20/07/2012).

Informasinya, kejadian tersebut berawal saat korban yang diduga mengalami depresi itu sedang tiduran di tepi jalan raya dengan posisi kepala di atas aspal.

Menurut keterangan sejumlah saksi mata, ada sebuah kendaraan yang melaju dengan kecepatan tinggi berjalan dari arah utara menuju selatan. "Lantaran kendaraan yang belum diketahui identitasnya tersebut berjalan dengan kurang memperhatikan kondisi jalan di depan sehingga langsung menabrak korban," terang Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Sugeng ST.

Akibat tertabrak dan terlindas kendaraan yang belum diketahui indentitasnya tersebut Supar mengalami luka parah di bagian kepalanya dan hampir sekujur tubuhnya hingga tewas di lokasi.

Sejumlah warga yang mengetahui kejadian tersebut berusaha untuk menolong korban, namun sayang korban sudah tidak bernyawa lagi dan menghubungi petugas kepolisian.

Sementara itu sejumlah petugas Kepolisian dari anggota Unit Laka Sat Lantas Polres Tuban yang tiba dilokasi kejadian langsung melakukan identifikasi terhadap korban, kemudian petugas langsung mengevakuasi korban untuk di bawa ke RSUD Tuban, kini petugas masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan itu dengan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi.

Marhaban Ya Ramadhan, Tuban Sebagian Besar Mulai Puasa 21 Juli 2012

SUGAR FM DALAM BERITA

Awal Puasa, Warga Tuban Banyak Memilih Ikut Pemerintah.

Tuban Ketetapan jatuhnya 1 Ramadhan 1433 H sudah diputuskan oleh Pemerintah. Seperti telah banyak diberitakan, Keluarga besar Muhammadiyah telah menetapkan jatuhnya awal bulan Ramadhan pada hari Jum’at 20 Juli 2012. Dalam pernyataannya di salah satu media Televisi Nasional hari Kamis (19/07/2012), Prof. DR. Din Syamsuddin menyatakan bahwa, “Muhamadiyyah telah menetapkan jatuhnya awal Ramadhan pada hari Jum’at tanggal 20 Juli 2012.” Dalam pernyataannya, Orang nomor 1 di Muhammadiyyah yang juga pernah dibesarkan dikalangan Nahdliyyin tersebut menyatakan, “Muhammadiyyah tidak akan mengikuti Sidang Isbat (paripurna penetapan awal Bulan Ramadhan dan Syawal yang dimediatori oleh pemerintah).”
Menurut Din, “Sidang itu tidak perlu dilakukan karena hal itu sama artinya Pemerintah terlalu intervensi urusan Agama, dan bertentangan dengan UUD 1945.” Pernyataan tokoh sentral Muhammadiyyah tersebut tak pelak menimbulkan kontroversi dari sejumlah kalangan. Sebagian membenarkan pernyataan Din Syamsuddin, namun sebagian sangat menyayangkan pernyataan tersebut, dengan alasan dapat menimbulkan perpecahan di kalangan umat Islam di Indonesia.
Kontroversi tersebut juga terjadi di Bumi Ronggolawe. Dalam pantauan kami di masyarakat Tuban, banyak pihak lebih memilih untuk mengikuti ketetapan Pemerintah. Dari 10 orang koresponden, 4 orang menyatakan mengikuti Pemerintah, 2 orang ikut Muhammadiyyah, 3 orang menunggu keputusan PBNU, dan 1 orang tidak peduli.
Seperti disampaikan oleh Abdul Fattah, salah satu warga Tuban yang juga jebolan pesantren Jombang ini mengatakan, “Beda pendapat dalam beragama itu sudah biasa. Namun perbedaan tersebut jangan sampai menjadi pemicu terjadinya perpecahan Umat Islam di Negara ini.”
Lebih lanjut Fattah mengatakan, “Agama itu keyakinan, namun dalam Agama juga diatur mengenai kehidupan bernegara. Oleh karena itu menurut saya, Pemerintah juga bisa bertindak sebagai Amir, dalam hal ini diwakili oleh Menteri Agama. Tapi jika ada yang berpendapat lain, itu sah – sah saja.”
Berbeda dengan Budi (bukan nama sebenarnya), salah satu anggota Muhammadiyyah yang tidak mau disebutkan namanya ini mengatakan, “Saya pikir yang disampaikan Bapak Din Syamsuddin itu sudah tepat. Untuk apa Sidang Isbat, kalau toh akhirnya tetap berbeda pendapat.” “Muhammadiyyah menggunakan sistem Hisab, sedangkan yang lain juga harus ru’yah. Jika dasar penetapannya saja berbeda, maka berapa kali sidang pun tidak akan menetapkan hasil yang sama. Kalau pun sama, itu pasti kebetulan saja.”
Kabupaten Tuban mayoritas penduduknya beragama Islam, tentunya penetapan awal puasa dan syawal menjadi sangat penting. Namun perbedaan penetapan yang selama ini terjadi, membuat banyak masyarakat merasa jenuh dan bosan. Hal tersebut disampaikan oleh Haris, salah seorang warga yang ditemui di Masjid Agung itu mengatakan, “Semua terserah yang menjalaninya mas, nuruti perdebatan orang – orang pintar itu malah bikin pusing,” kata Haris.
Lebih lanjut Haris mengatakan, “Kalau penetapan awal puasa dan hari raya kok selalu ribut. Kalau penetapan tanggal yang lain kok gak ada ribut. Kalau saya gampang saja mas, saya ini dikatakan NU juga gak pernah beraktifitas di organisasi itu, dikatakan Muhammadiyah juga nggak ngerti Muhammadiyah. Saya sederhana saja, karena hidup dalam Negara, ya mengikuti peraturan dan ketetapan Negara saja. Kalau pemimpinnya salah dalam menetapkan dan dosa, nanti pemimpin – pemimpin yang ruwet itu kan juga bakal nanggung dosanya.”

Pelabuhan PT. Semen Gresik Di Tuban Tidak Cocok Untuk Menentukan HILAL

SUGAR FM DALAM BERITA
Mendung, Rukyatul Hilal di Tuban Gagal.

Tuban - Cuaca mendung membuat kegiatan Rukyatul Hilal di Pelabuhan Khusus PT Semen Gresik Kabupaten Tuban tidak berhasil melihat Hilal untuk menentukan tanggal 1 Ramadhan 1433 Hijriyah, Kamis (19/07/2012).

Tim Rukyatul Hilal dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban yang melaksanakan Rukyatul Hilal selama 10 menit dengan menggunakan alat maupun secara kasat mata tidak ada yang berhasil melihat munculnya Hilal.

Hal tersebut sebagaimana diungkapkan Leksono, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tuban yang menyatakan bahwa Rukyatul Hilal untuk mengetahui jatuhnya bulan puasa itu tidak berhasil untuk melihat Hilal.

"Dalam kegiatan Rukyautul Hilal kali ini hasilnya kita gagal untuk melihat Hilal, namun kita akan tetap melaporkan hasil Rukyatul Hilal kali ini ke Provinsi. Kita tidak bisa untuk menentukan jatuhnya awal puasa masih menunggu keputusan pemerintah," terang Leksono, setelah melakukan kegiatan tersebut.

Selain itu, Leksono menyatakan bahwa selama ini pelaksanaan Rukyatul Hilal di Kabupaten Tuban tidak pernah berhasil lantaran tempat tersebut yang dinilai kurang pas dan terhalang oleh gunung. "Selama 31 kali kita telah melakukan Rukyat disini belum pernah berhasil untuk melihat hilal baik tanggal 1 Ramadhan maupun 1 Syawal, karena terhalang oleh gunung," sambungnya.

Untuk melaksanakan rukyat selanjutnya, pihak Kemenag Kabupaten Tuban akan melakukan evaluasi dan mencari tempat yang lain untuk di jadikan sebagai Rukyatul Hilal, saat ini masih belum menemukan tempat Rukyatul Hilal yang lain selain di Pelabuhan PT Semen Gresik tersebut.

Yusman Sabaroh, Warga Desa Sugihwaras Jenu Edarkan Karnopen

SUGAR FM DALAM BERITA

Lagi, Pengedar Carnophen Diringkus Polisi.

Tuban – seorang pemuda bernama Yusman Sabaroh (19), warga Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban terpaksa berurusan dengan Polisi karena kedapatan membawa dan mengedarkan Pil daftar G jenis Karnopen dirumahnya.
Kejadian penangkapan ini berawal dari informasi anggota Satreskoba Polres Tuban. Bahwa dirumah pelaku ditengarai menjadi ajang jual beli Karnopen. Setelah dilakukan penyamaran terbukti jelas bahwa dirumah pelaku, telah terjadi transaksi jual beli obat – obatan tanpa ijin edar itu.
Dengan barang bukti berupa 21 butir Pil Karnopen dan uang hasil penjualannya sebesar  Rp. 381.000,- akhirnya tersangka ditangkap dan digiring ke Mapolres Tuban untuk tindak penyidikan, Rabu (18/07/2012).
Kasubbag Humas, Polres Tuban, AKP Noersento saat dikonfirmasi Kamis (19/07/2012), menjelaskan bahwa penangkapan ini merupakan tindakan tegas dari Polres Tuban terhadap penyalah gunaan obat- obatan yang bisa mengakibatkan kerusakan fungsi organ hingga kematian.
“Tersangka kini diamankan di Polres Tuban untuk tindak penyidikan lebih lanjut, dan untuk mencari pemasok barang haram itu,” ungkapnya.

Sumpah Jabatan PNS Tuban oleh Bupati Huda

SUGAR FM DALAM BERITA

Bupati Sumpah PNS Menjelang Ramadhan.

 
Tuban - Dalam rangka usaha membina PNS yang bersih, jujur dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi
masyarakat, Menjelang bulan suci Ramadhan 1433 H, Kamis (19/07/2012) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Tuban menyelenggarakan Sumpah dan Janji PNS di Lingkungan Pemkab Tuban  bertempat di Ruang Rapat Lantai III Setda Kabupaten Tuban.
Dalam laporannya, Kepala BKD Kabupaten Tuban, Drs. M. Nur Hasan, M.Si melaporkan bahwa acara Sumpah dan janji ini Diikuti 365 PNS dari SKPD di Lingkungan Pemkab Tuban yang belum pernah diangkat sumpah / janjinya, jika dirinci berdasarkan jenis kelamin diikuti 94 Orang laki-laki dan 171 Orang Perempuan, berdasar pangkat golongan diikuti 25 Orang golongan ruang I, 146 orang golongan ruang II, 90 golongan ruang III dan 4 orang golongan ruang IV, berdasarkan agama diikuti 262 orang beragama Islam, 2 Orang Kristen Protestan dan 1 orang Katolik. Disumpah langsung oleh Bupati Tuban, H.Fathul Huda acara ini berlangsung khidmad dan lancar.
Bupati dalam sambutannya mengatakan bahwa Sumpah / Janji ini merupakan salah satu kewajiban yang diamanatkan Peraturan Pemerintah Nomor 21 tahun 1975dan Nomor 53 tahun 2010 yang diwujudkan dalam pernyataan kesanggupan untuk melakukan suatu keharusan dan tidak melakukan suatu larangan bagi setiap PNS dengan pernyataan kesanggupan tersebut maka dapat diartikan bahwa pengucap sumpah dan janji telah berikrar dan berkomitmen untuk menerima dan menjalani secara totalitas segala konsekuensi profesi PNS.
Pada dasarnya ikrar dan komitmen yang telah diucapkan bukan hanya sekedar kesanggupan terhadap atasan yang berwenang, tetapi juga merupakan kesanggupan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Diharapkan PNS mempunyai kesetiaan dan ketaatan penuh kepada Pancasila, UUD 1945, Negara dan Pemerintah serta bermental baik, bersih, jujur, berdayaguna, berhasil guna dan penuh tanggung jawab terhadap tugasnya.
Profesionalisme PNS dipengaruhi oleh kompetensi PNS itu sebagai bekal untuk melaksanakan tugas berupa Pengetahuan (Knowledge), Keterampilan (Skill) dan sikap atau perilaku (Attitude) yang kesemuanya harus secara terus - menerus ditingkatkan baik secara pribadi maupun dalam suatu kelompok dengan secara terprogram. PNS akan senantiasa mendahulukan kepentingan Masyarakat, Bangsa dan Negara dibanding dengan Pribadi, Kelompok dan golongan.
Mengakhiri Sambutan Bupati kembali menekankan beberapa hal diantaranya bahwa PNS harus bisa jadi panutan, mampu mengendalikan diri dan dapat menjaga hubungan yang harmonis baik dengan masyarakat, Atasan ataupun sesama PNS. Karena pada dasarnya semua PNS mempunyai peran masing-masing dan kesemuanya penting, satu saja bermasalah akan mempengaruhi kinerja yang lainnya.
PNS diharapkan dapat meningkatkan kedisiplinan,  diharapkan juga dapat terus meningkatkan kompetensi dengan selalu belajar, baik dengan Diklat, Pelatihan atau yang lebih dekat, dengan mempelajari hal yang tersirat dan tersurat dari kejadian disekelilingnya.

Jelang Ramadhan, Gelar Sepak Bola Api Banjaragung Rengel

SUGAR FM DALAM BERITA

Sepak Bola Api Waria, Tradisi Sambut Ramadhan.

Tuban– Beragam acara digelar untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Di Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, warga menyambut datangnya bulan Ramadhan, dengan menggelar tradisi sepak bola api.
Permainan tradisional rakyat tersebut cukup seru dan menegangkan selama disaksikan. Selain itu para pemuda desa ini juga beratraksi adu kanuragan di depan ratusan penonton.
Untuk menggelar tradisi Sepak Bola Api, sebuah ritual khusus harus dilakukan. Ritual biasanya di gelar para pemain di tengah lapangan, dengan membacakan doa-doa. Tujuannya agar Bola Api yang digunakan, tidak mampu melukai kaki para pemainnya.
Bola yang digunakan terbuat dari butir kelapa utuh, yang direndam dalam minyak tanah selama 2 minggu. Selanjutnya bola yang sudah direndam ini dibakar, dan langsung dilempar ke tengah lapangan.
Layaknya sepak bola yang ada, Bola Api ini menjadi rebutan dua tim yang terdiri dari lima orang, masing masing tim. Mereka berusaha merebut Bola dari kaki lawan dan menendangnya ke arah gawang lawan. Penonton pun langsung bersorak - sorak, ketika Bola Api masuk ke gawang.
Meski Bola yang digunakan menyala api panas, nampak tidak ada rasa sakit pada kaki para pemain, meski menendang Bola Api dengan bertelanjang kaki. Mereka terus menendang Bola dan berusaha membuat gol ke gawang lawan.
Dengan lampu penerangan seadanya, membuat permainan tampak seru dan membuat para pemain semakin bersemangat memainkan sepak bola api ini. Yang lebih seru dan membuat gelak tawa para penonton adalah, karena salah satu tim pemain adalah Waria, atau laki laki yang berdandan ala wanita. Para penonton pun terpingkal-pingkal saat para waria ini menendang Bola Api.
“yang paling lucu adalah karena para pemainnya Waria mas,” ujar Tisa, salah satu penonton.
Sepak bola api ini merupakan tradisi tahunan, yang digelar warga Dusun Gumeng, Desa Banjar agung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban. Tradisi ini digelar di lapangan desa setempat, untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan.
“ini memang dalam rangka menyambut datangnya bulan Ramadhan mas,” kata Wijiyono, salah satu panitia.
Tradisi Sepak Bola Api ini tidak sembarang dimainkan orang. Para pemain harus menjalani latihan khusus selama beberapa bulan, dan menjelang dimainkan, para pemain harus melakukan puasa mutih, atau puasa dengan hanya makan nasi putih saja, selama tiga hari.
Selain atraksi sepak bola api yang dimainkan oleh Waria,  atraksi lain yang disuguhkan para pemuda ini, diantaranya adalah atraksi Kanuragan, dengan tubuh dipukul dengan kayu, kepala di pukul dengan genteng dan tubuh dilindas dengan motor.

Sholat Ghoib Untuk PT Semen Gresik Demi Transparansi CSR

SUGAR FM DALAM BERITA

Semen Gresik Masih Tutup Mulut Terkait Angka CSR di Wilayah Tuban.


Tuban – Semen Gresik Masih Tutup Mulut Terkait Angka CSR di Wilayah Tuban. Puluhan warga Desa Gaji Kecamatan Kerek, kembali berunjuk rasa di pintu utama PT. Semen Gresik, Desa Sumberarum Kecamatan Kerek, Kamis (19/07/2012). Menuntut pihak PT. Semen Gresik untuk segera melakukan dan membuat konsep penataan ekonomi yang berkelanjutan pasca penambangan terutama Desa Gaji nantinya dan ketransparansian dana CSR untuk wilayah Tuban.
Aksi yang dimulai sekitar jam 13.00 siang, mereka mengendarai sepada motor dan mobil colt bak terbuka, sesampainya di depan Kantor UTSG Desa Sumberarum Kecamatan Kerek, mereka turun jalan langsung menuju pintu utama.
Dalam aksinya selain membentangkan sejumlah poster, mereka juga membawa keranda mayat sebagai simbol matinya PT. Semen Gresik selama ini. Sesampainya di depan pintu utama pabrik, lalu mereka melakukan Sholat Ghoib dan berdoa, agar PTSG kena adzab karena dinilai sudah melakukan perampasan hak terhadap warga sekitar pabrik, terutama di desa mereka yang warga miskinnya masih tinggi.
“Keberadaan PTSG bertahun-tahun di wilayah Tuban hanya merampas hak-hak kami, karena mestinya lahan yang kami jadikan sumber mata pencaharian justru akan dikeruk oleh mereka,” lantang Rudi Hartono dalam aksinya.
Dalam tuntutannya mereka meminta pihak PT. Semen Gresik untuk segera melakukan dan membuat konsep penataan ekonomi yang berkelanjutan pasca penambangan terutama Desa Gaji nantinya. Serta jaminan kesejahteraan pasca alih fungsi lahan tambang yang bakal tergusur. ”Semen Gresik harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi di sekitar kita ini,” lantang Rudi yang pernah diamankan petugas Kepolisian dalam aksi sebelumnya.
Usai melakukan Sholat Ghoib lalu mereka ditemui pihak Bina Lingkungan PT. Semen Gresik, di hadapan manajemen mereka mencerca beberapa pertanyaan terkait program CSR Semen Gresik yang tidak tepat sasaran, serta jaminan yang akan diberikan kepada masyarakat pasca alih fungsi tambang. ”Berapa sih alokasi dana CSR untuk wilayah Tuban sendiri dari Semen Gresik? Dan di alokasikan kemana saja, koq sampai memunculkan wilayah kami menjadi kantong kemiskinan tertinggi di Kecamatan Kerek dan Merakurak?” cerca Rudi
Menanggapai pertanyaan para pendemo, Suntoro Kasi Bina Lingkungan PT. Semen Gresik, hanya menjelaskan prosentasi dana CSR untuk ring I pabrik, diantaranya 70% untuk Ring I, 20% untuk daerah Ring II dan 10% untuk ring III, “Kewenangan kami hanya melaporkan rekapitulasi dan berapa anggaran yang dikeluarkan hanya kepada Bappeda, silahkan mas-mas minta data di sana”, jawab Suntoro kepada pendemo.
Hingga pertanyaan jumlah CSR ini di ulang beberapa kali, pihak Bina Lingkungan selalu berkilah bahwa pendemo tidak berhak untuk mempertanyakan berapa jumlah CSR yang di keluarkan. Dan terakhir pertanyaan di ulang Rizky salah satu pendemo dengan pertanyaan yang sama, “Sebenarnya kami hanya menginginkan ketransparasian saja, sesuai dengan apa yang di sampaikan teman saya, terkait berapa jumlah CSR Semen Gresik khusus untuk wilayah Tuban,” lantang Rizky kepada Bina Lingkungan.
Begitu juga, masih menurut Rizky, terkait konsepsi untuk penataan ekonomi berkelanjutan pasca tambang adanya sebuah ketransparansian, “Tidak lebih yang kami inginkan, jadi semua ada ketransparansian, baik yang sudah direaliasasikan ke desa yang sudah ditambang untuk sebagai contoh Desa Kami nantinya,” lanjut Risky.
Sementara Bina Lingkungan dalam hal ini Suntoro, masih dalam jawaban yang disampaikan sebelumnya, yakni kewenanganya bicara jumlah CSR hanya kepada Bappeda bukan kepada para pendemo, “Meski sudah ada UU KIP, tapi jangan diambil enaknya saja, ada beberapa dokumen yang masih menjadi hak kami untuk tidak kami publikasikan”, lanjutnya.
Tak puas dengan jawaban dari pihak Manajemen perusahaan, mereka kemudian membubarkan diri dengan tertib sekitar jam 16.00Wib sore.

Tempat Hiburan Malam Di Tuban Mulai Kamis Malam Tutup Total

SUGAR FM DALAM BERITA.
Sejak Kamis Malam Jum'at, Karaoke Tuban Tutup.
Tuban - Sebagai bentuk toleransi dan pengenghormatan dalam menghadapi ibadah bulan Suci Ramadhan 1433 Hijriyah, seluruh tempat hiburan malam yang berada di Kabupaten Tuban berhenti beroperasi total mulai Kamis Malam  hingga setelah lebaran nanti, Kamis (19/07/2012).

Sejumlah tempat Hiburan Malam Cafe, Pub dan Karaoke yang berada di Kawasan Barat Kota Tuban jalan Tuban-Semarang Kamis Malam sudah tampak sepi. Tidak ada aktifitas seperti biasanya lantaran mulai Kamis Malam (19/07/2012), sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah Kabupaten Tuban sudah harus LIBUR.

Tak hanya tempat hiburan malam yang berada di Barat Kota, sejumlah tempat Karaoke yang berada di Kawasan jalan Tuban-Surabaya yang berada di Kecamatan Widang dan Plumpang juga sudah tidak beroperasi lagi untuk menghormati datangnya bulan Suci Ramadhan tahun ini.

"Untuk malam ini sudah tidak beroperasi sampai dengan setelah lebaran nanti, dan kemarin adalah yang terakhir sebelum bulan puasa ini. Kita sudah sepakat untuk tutup selama bulan puasa," ujar Henky Setiawan, manager Glamuor Cafe dan Karaoke yang berada di jalan Tuban-Semarang, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Tuban.

Sementara itu, Henky menambahkan bahwa selama satu bulan Puasa ini lantaran Cafe tutup total semua karyawan dan karyawati yang bekerja di tempat Karaoke itu juga libur, untuk para pekerja yang berasal dari luar kota mereka sudah mulai banyak yang pulang kampung ke daerah asal mereka masing-masing.

Rabu, 18 Juli 2012

Kecelakaan Merenggut Satu Nyawa

SUGAR FM DALAM BERITA Purwadi Warga Temandang Tewas saat MengHantam Sedan. Tuban - Sebuah kecelekaan maut kembali terjadi di jalur pantura Tuban, tepatnya di jalan Tuban-Semarang, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban antara sepeda motor dengan sebuah mobil Sedan. Dalam kecelakaan tersebut satu korban tewas di lokasi kejadian perkara, Rabu (18/07/2012) dini hari. Korban tewas dengan kondisi mengenaskan dan mengalami luka parah di bagian kepalanya tersebut adalah Purwadi (19), pemuda asal Desa Temandang, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban pada saat itu ia berboncengan dengan Tarsipin (18), yang juga merupakan warga desa tersebut. Kejadian kecelakaan tersebut berawal saat sepeda motor nopol S 3143 HD yang di kendarai oleh Purwadi berjalan dari arah Timur ke Barat dengan kecepatan tinggi melintas di jalur Pantura tepatnya di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, itu. Kemudian pada saat sedang berjalan dengan kecepataan tinggi, sepeda motor yang dikendarai oleh pemuda tersebut mengambil jalur terlalu bergerak ke kanan, sedangkan pada saat bersamaan dari arah berlawanan terdapat mobil sedan nopol B 8797 SV yang dikemudikan oleh Kasmani (68), warga jalan Raya Kayu Mas, Pulo Gadung, Jakarta Timur. "Lantaran jaraknya yang terlalu dekat antara kedua kendaraan sehingga kecelakaan kedua kendaraanpun tidak bisa terhindarkan dan pengendara motor langsung terjatuh," jelas Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Sugeng ST. Akibat dari benturan yang sangat keras, pengendara dari sepeda motor tersebut langsung meninggal di tempat kejadian perkara lantaran mengalami luka yang sangat parah. Petugas kepolisian dari sat Lantas Polres Tuban masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengatahu pasti penyebab dari kecelakaan tersebut. "Kita masih mengumpulkan sejumlah keterangan saksi dan juga telah melakukan olah TKP, sedangkan untuk korban selamat dan pengemudi mobil sedan masih kita mintai keterangan lebih lanjut," pungkasnya.

Radio SU94R FM Tuban Jawa Timur

E-KTP Tuban Mencapai 60%

SU94R FM RadioNet.com Pelaksanaan e-KTP Sudah Mencapai 60 Persen. Tuban – Hingga saat ini pelaksanaan Elektronik - Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) di Kabupaten Tuban sudah mencapai 60 persen. Sesuai dengan Surat Edaran Mendagri, Program yang menelan dana APBD hingga Rp. 4,2 milyar ini ditargetkan selesai minggu kedua bulan Oktober 2012 mendatang. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pemkab Tuban, Djoko Ludiono, Rabu (18/07/2012). “Alhamdulillah Untuk Kecamatan Kenduruan bulan ini sudah selesai. Sesuai dengan target kami beberapa Kecamatan lainya seperti Bangilan, Senori, Tambakboyo, Singgahan, Parengan, Montong, Jenu, Widang, Grabagan dan beberapa Kecamatan lainya akan selesai pada bulan September,” ungkapnya. Sementara itu, untuk Kecamatan yang banyak wajib e-KTP adalah Kec. Palang, Kec. Soko, Kec. Semanding dan Kec. Kota tetap akan kita tuntaskan pada awal Oktober mendatang. Lebih lanjut mantan Aktivis HMI ini juga menambahkan, Pelaksanaan program ini dapat berjalan dengan baik dan karena terpenuhinya beberapa faktor yang penting. Seperti kinerja operator yang maksimal, alat yang disediakan dimasing-masing Kecamatan serta kesadaran warga juga sangat mendukung untuk menyukseskan program Pemerintah Pusat tersebut. Beberapa kendala yang ditemui adalah alat yang eror sehingga mengganggu pelayanan masyarakat. “Akibatnya setelah menerima laporan, saya langsung meluncur ke Jakarta untuk memperbaiki dan menukar alat supaya besok pelayanan kepada masyarakat tidak mengalami hambatan,” tuturnya. Saat dikonfirmasi terkait lambatnya proses cetak e-KTP tersebut, mantan Camat Grabagan ini mengatakan bahwa banyaknya tahapan yang harus dilakukan. Mulai pemindai kornea mata dan sidik jari. “Di lokasi pelayanan langsung diambil data base masyarakat dan sidik jari. Setelah itu data dikirim ke pusat dan sekitar 2 minggu KTP nya langsung dibagikan kepada warga. Saat penyerahan itu KTP jenis lama langsung ditarik,” jelasnya - Kepala Bidang Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Pemkab Tuban, Djoko Ludiono

Minggu, 08 Juli 2012

Aksi Penjambretan Mulai Marak Di Tuban Kota

Terjadi Penjambretan TKP Mondok'an Tuban Pelaku Menggunakan Motor Suzuki Spin Hitam Nopol S'3374'EI Helm Merah, Tersangka Berbadan Kurus Tinggi. Tanggal: 8 Juli 2012 Jam 19.10 Wib. Korban Jatuh Tersungkur Akibat Tasnya ditarik Pelaku. Saat ini Korban Menjalani Perawatan di Rumah Sakit NU Mondok'an Tuban. Dan Seorang Saksi sempat Mengikuti Tersangka dan mencatat Nopol Motor Tersangka, diteruskan Laporan ke Mapolres Tuban. Saat ini Kondisi Kota Tuban diguyur Hujan Lumayan Deras. Jajaran Kepolisian langsung Berjaga mengantisipasi kalau ada Tersangka Lewat di Simpul-simpul Ruas Jalan Raya Tuban. Bagi Sobat Semua yang Kebetulan Tahu Identitas Tersangka, Dimohon Agar Melaporkan ke Kepolisian Setempat.

Lomba Lukis dan Mewarnai PT. Semen Gresik Diikuti 5000 Peserta

Tuban – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke 55, yang akan jatuh pada tanggal 7 Agustus 2012, PT Semen Gresik (SG) pecahkan Rekor Musium Rekor Indonesia (MURI), dengan kategori mewarnai dan melukis di atas miniatur zak semen terbanyak di Indonesia, yang diikuti 5000 peserta, Minggu (08/07/2012). Pemecahan rekor MURI tersebut diikuti oleh anak-anak TK, SD, SMP dari berbagai daerah, seperti Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, dan Tuban, yang dilaksanakan pada dua tempat, yaitu wisma A. Yani Jl. Veteran Gresik dan di lapangan Tenis Perumahan Dinas Semen Gresik Bogorejo Tuban yang dibuka langsung oleh Dirut PT SG, Dwi Soetjipta. Serentetan kegiatan yang digelar PT SG dengan tema “Festival Siwalan” tersebut dimulai pada pukul 6 pagi dengan diawali senam kolaborasi yang diikuti 2500 orang, yang terdiri dari senam refleksi, SABI (Senam Indonesia Bergerak), senam kreasi SG09. SJS5, aerobik, dan line dance. Dalam waktu yang sama, juga dibuka Pekan Olahraga (POR) Semen Gresik yang diikuti oleh 14 cabang olah raga, diantaranya tenis lapangan, tenis meja, basket, volley, kempo, karate, sepak bola, bulu tangkis, catur, bridge, wall climbing, SKJ, porpi, dan line dance. Kegiatan yang mengambil tema Festival Siwalan tersebut juga menyelenggarakan lomba memasak dengan bahan dasar buah siwalan yang diikuti 26 tim. Dari 26 tim itu, akan berlomba membuat kreasi yang unik dengan bahan dasar buah Siwalan sesuai dengan kepiawaian masing-masing peserta. Tidak hanya itu, pada hari yang sama juga dibuka ESGE Expo yang akan berlangsung pada tanggal 8 – 14 Juli 2012 yang diikuti oleh 49 stand dari wilayah Gresik, Batu, Sidoarjo, dan Tuban. 26 Anak Usaha dan UKM Mitra Binaan SG, dan 75 peserta lainnya, serta ratusan stand juga turut memeriahkan Expo yang digelar di Wisma A. Yani Gresik tersebut. Penampilan performance house cat freestyle, tari kolosal, band, dan tim paduan suara juga akan menjadi hiburan dalam memeriahkan kegiatan tersebut. Pada malam harinya bertempat di lapangan Mini Segunting, pengunjung juga akan dihibur oleh group band seperti OPC, Develop, Band top 40, Campur sari, PPC Dunanto band, band Guest House dan Avera. Dwi Soejtipta menyatakan, kegiatan tahunan seperti ini sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Hal ini merupakan sebuah bentuk tanggungjawab sosial PT SG terhadap masyarakat sekitar. “Serentetan kegiatan yang digelar PT. SG dalam rangka menyambut HUT SG malalui dana Corporate Sosial Response (CSR), telah terbukti membawa banyak manfaat bagi semua pihak,” terang Dwi Soetjipta.

Latihan Berujung Nahas Itu Sempat Jadi Perhatian Warga

Latihan Berujung Nahas Itu Sempat Jadi Perhatian Warga Situbondo - Awalnya hanya skenario latihan melakukan pertolongan terhadap kapal selam. Namun dua personil KRI gugur dalam latihan itu, di Pantai Pasir Putih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur (07/07/2012). Dua prajurit yang gugur itu adalah Mayor laut Eko Idang Prabowo Liting dan Kolonel Laut Jeffri. Keduanya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan diskompresi di dalam laut. Kapal tersebut datang ke perairan Situbondo, Kamis (05/07/2012) lalu. Kapal perang tersebut membetot perhatian pengunjung pantai wisata itu. Mereka mengambil foto kapal selam dari dekat dengan menumpang perahu layar. Ada pula kapal tunda Lawu dan Ponton Lumba-Lumba milik Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) Koarmatim. KRI Cakra 401 ini dikomandani Letkol Laut (P) Indra Agus Wijaya, dan memiliki awak 50 orang. KRI ini melakukan beberapa serial latihan bersama unsur kapal atas air, KRI Diponegoro-365 dan KRI Pulau Rupat-712, serta dua unsur udara yaitu PesudCassa U-617 dan Helikopter jenis Bolcow NV-411 dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda Surabaya. Skenario latihan di Situbondo, KRI selam Cakra mengalami gangguan mesin di dasar laut. Penyelamatan dilakukan. Namun, tidak terduga, kecelakaan benar-benar terjadi. Tim SAR segera melakukan penyelamatan terhadap dua kru yang mengalami diskompresi. Mereka berhasil dievakuasi di atas Ponton Lumba-Lumba. Kondisi mereka kritis dan dilarikan dengan helikopter ke RS Angkatan Laut dr. Ramlan Surabaya. Namun takdir berkata lain. Latihan SAR pun dihentikan. Ini latihan SAR selam pertama yang melibatkan kapal selam Cakra dalam kurun waktu 32 tahun. Latihan ini untuk meningkatkan kemampuan operasi melaksanakan pencarian dan penyelamatan kapal selam.