Kamis, 23 Agustus 2012

Berikut 15 Teknologi Militer yang Menakjubkan.

SUGAR FM DALAM BERITA
Inilah 15 Teknologi Militer Menakjubkan.
 
Kamis, 23 Agustus 2012 
Jakarta  - Seiring waktu, dunia bertambah canggih. Demikian pula teknologi di dunia militer. Seperti apa?
Kemajuan teknologi militer digambarkan dengan robot-robot yang akan memenuhi medan perang bersama tank tak kasat mata, peluru yang bisa dikendalikan dan banyak lagi. Berikut 15 teknologi yang akan membuat Anda terpukau.
Rangka luar bergaya Iron Man
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) membuat sebuah program untuk mengembangkan tentara super kuat dan hasilnya, robot yang dapat dikenakan ini. bahkan, ‘pakaian’ ini bisa membuat orang lumpuh bisa berjalan kembali.
Meski ‘pakaian’ ini belum sempurna secara sepenuhnya, namun pengembangannya tak akan butuh waktu lama lagi. Perangkat ini nantinya akan dipasarkan seharga US$150 ribu (Rp1,4 miliar).
Peluru kendali
Defense Advanced Research Programs Agency (DARPA) mengembangkan pelurunya sendiri, EXACTO (Extreme Accuracy Tasked Ordnance). Peluru yang bisa dikendalikan agar tak meleset saat membidik target ini dikabarkan mulai bisa dilihat pada September mendatang.
Peluru ini diklaim mampu melesat pada kecepatan Mach 2.1 atau sekitar 731 meter per detik menggunakan bubuk mesiu biasa. Tim pengembang yakin, bubuk buatan bisa meningkatkan standar peluru.
Phantom Eye dari Boeing
Boeing mengklaim pesawat tak berawak bertenaga hidrogen buatannya ini mampu terbang tanpa henti di ketinggian 19,8 kilomter selama empat hari berturut-turut. Selain itu, Phantom Eye termasuk dalam kategori pesawat ramah lingkungan karena hemat bahan bakar.
Pesawat ini dirancang pada 2001 lalu dan awalnya untuk digunakan di industri gas dan minyak untuk mengambil gambar sonar dengan resolusi tinggi.
Camel
Kendaraan yang satu ini dirancang khusus untuk mengangkut air, peluru dan perlengkapan militer lainnya di segala medan. Camel dibuat oleh anggota Choctaw Nation, warga asli AS yang dikenal sebagai ‘pembicara kode’ yang tak pernah terpecahkan selama Perang Dunia II.
Ransel Radar
Ini merupakan radar pertama dunia yang mampu dimasukkan ke dalam ransel. Radar kompak ini akan membantu tentara mengawasi sekeliling untuk mencegah adanya serangan mendadak.
Teknologi ‘Spiderman’
Geckskin DARPA ini merupakan perekat yang bisa dibalikkan dan berbentuk kain sintetis. Ide di balik teknologi ini adalah kemampuan cicak berjalan di berbagai permukaan, termasuk permukaan licin seperti kaca.
Pesawat mikro
Wasp AE AeroVironment mewakili evolusi terbaru pesawat tak berawak (UAVs). Wasp digunakan tentara AS mulai dari unit kecil hingga untuk unit pengintaian dan pengawasan intelijen taktis.
Teleskop terbesar dunia
Teleskop ini dikenal sebagai Square Kilometer Array (SKA). Teleskop ini mampu mengidentifikasi potensi ancaman alien apa pun pada Bumi dan diharapkan mampu menjawab pertanyaan mendasar dari para astonom.
Helm pembaca pikiran
Tim dari University of California sedang mengerjakan proyek miniatur pemindai otak EEG. Alat ini membuat penggunanya bisa mengawasi kondisi mental pilot dan memastikan pilot tetap konsentrasi saat terbang.
Robot berwajah beruang Teddy
Robot beruang setinggi 1,8 meter ini terbuat dari alumunium. Robot ini dirancang sedemikian rupa agar lincah, kuat dan mampu mengangkat serta membawa tentara yang terluka dari zona bahaya.
Visi tentara super
Lensa kontak Innovega ini mampu mempertajam penglihatan di dunia nyata dengan menstimulasi layar panoramic 3D HD. Kementerian Pertahanan AS baru-baru ini mulai memesan prototip perangkat yang sebenarnya belum mendapat persetujuan FDA itu.
Satelit yang dapat dibuang
Satelit ini membuat para tentara atau siapa pun yang menekan tombol di perangkat tertentu bisa menerima lokasi satelit dalam 90 menit. Sayangnya, satelit ini masih belum tersedia untuk komersial atau militer.
Pemetaan 3D Langsung
Teknologi militer terbaru Saab ini dapat menciptakan peta 3D paling detail dan akurat dari sebuah medan perang. Peta ini akan menampilkan tentara dan pergerakan kendaraan secara nyata.
Serangga robot
Tim riset komersial, akademis dan militer sibuk mengubah serangga menjadi robot. Robot mungil ini nantinya menjadi versi mungil dari pesawat robot yang sudah ada.
Tank tak kasat mata
Kamuflase baru membuat tank tak hanya bisa berubah bentuk, juga bisa membuatnya tak kasat mata. Menariknya, teknologi ini membuat tank tak bisa terdeteksi sensor infra merah. 

Pemudik Berburu Oleh-oleh Khas Tuban.

SUGAR FM DALAM BERITA

Arus Balik Diwarnai Aksi Borong Jajanan Khas Tuban


kotatuban.com/lukmanul haqim
kotatuban.com – Memasuki hari ke empat lebaran, oleh-oleh khas Tuban berupa jajanan dan penganan yang banyak dijual di sepanjang Jalan Manunggal dan Tuban – Surabaya, diserbu pemudik yang akan kembali tempat perantauan.
Puluhan pembeli nampak memadati tempat-tempat penjualan oleh-oleh  sepanjang pagi hingga malam hari yang menjual buah siwalan dan legen serta olahan ikan laut di kawasan tersebut, Kamis (23/8).
Sebagian pembeli memborong oleh-oleh khas Tuban ini untuk buah tangan sepulang mudik, sementara sebagian lainnya membeli untuk dikonsumsi di rumah bersama keluarga dan kerabat mereka.
”Sejak pagi  dagangan saya cukup ramai. Bahkan, ada yang memborong sampai puluhan bungkus buah siwalan karena di tempat mereka tidak ada,” ujar  Munif salah seorang pedagang buah siwalan.
Menurut Munif, jumlah ini akan terus meningkat hingga puncak arus balik lebaran. Tidak hanya warga sekitar Tuban saja, banyak pengguna jalan yang melintas mampir untuk membeli buah siwalan karena memang buah dari pohon bogor tersebut merupakan buah khas Tuban.
Diakuinya, sejak menjelang lebaran hingga hari ini, penjualan para pedagang siwalan dilokasi tersebut melgalami peningkatan hingga 200 persen lebih, dibanding hari biasanya.
Sementara itu , Zulkifli, pemudik asal Pekalongan yang mampir di salah satu kios penjualan oleh-oleh khas Tuban mengaku, sudah tiga kali ini ia pulang mudik dari rumah saudara di Kota Malang menyempatkan untuk membeli buah siwalan. Selain untuk dikonsumsi keluarga,  juga untuk oleh-oleh kerabat dan teman-temanya di Pekalongan. (kim)

Kebakaran Warung Rajungan Pedas Remason Jl.Manunggal Tuban.

SUGAR FM DALAM BERITA
Kebakaran Menghanguskan Dapur Warung Rajungan Manunggal Tuban.


Mobil PMK saat memadamkan api.
Tuban - Tak disangka oleh Ibu Ismu, Pemilik Warung Rajungan Manunggal Jaya melihat Dapurnya Hangus terbakar oleh Panasnya Api Tungku Rajungan yang dimasak oleh karyawannya. Sore itu banyak Pelanggan dan Pemudik lagi santai Makan di Warung yang menyediakan Rajungan Pedas serasa di Remason tersebut, menikmati Hidangan yang di Pesannya. Suasana berubah mencekam dan Menimbulkan Rasa Panik di raut wajah Penikmat Rajungan ketika mendengar Teriakan "Kebakara..kebakaran..kebakaran...!!" dari salah seorang Karyawan yang berada di dapur. Warga dan Pembelipun sontak ikut Memadamkan Api yang membakar Dapur tersebut. (Kamis, 23082012).
Api diperkirakan berasal dari Panasnya suhu dapur, hingga Kayu penopang Genting kepanasan, apalagi cuaca Terik Matahari menyinar terang dan panas menambah Mudahnya Kayu tersebut terbakar. Akibat tak kuat menahan Panas Berlebihan dari Tungku dan terik Matahari, mengakibatkan Kayu Bandar Dapur mengeluarkan asap dan berapi. Kebakaran-pun terjadi.
Beberapa saat kemudian Dua Unit Mobil PMK milik Pemkab.Tuban datang membantu memadamkan Api. Untungnya Kejadian tersebut tidak merembet ke Bangunan yang lain. Api berhasil dipadamkan dan kerugian ditaksir Puluhan juta rupiah.

"Warung Mudik" Buka Hingga Malam Haripun Masih Ramai Pemudik.

SUGAR FM DALAM BERITA
Mudik Lebaran, Warung Dadakan Menjamur di Jalur Pantura.
 
Kamis, 23 Agustus 2012 Reporter : M Muthohar
Tuban (beritajatim.com) - Cuaca Cerah sepanjang Hari Hingga saat ini Malam Jum'at, masih Banyak terlihat pemudik yang melewati jalur Pantura di Kabupaten Tuban, dan membuat sejumlah warga memanfaatkannya dengan mendirikan warung di pinggir jalan.

Pantuan beritajatim.com di lapangan, sejumlah warung dadakan pada musim arus mudik dan balik lebaran tahun ini, sudah tampak dari kawasan jalan Tuban-Semarang, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban dengan berjajar dan membuat tenda-tenda di atas trotoar untuk beristirahat bagi para pemudik yang melintas di Kabupaten Tuban.

Selain di kawasan jalan Tuban-Semarang, para penjual dadakan tersebut juga terlihat sangat padat di sekitar tepi pantai jalan RE Martadinata, Kabupaten Tuban yang merupakan jalur menuju Surabaya.

Salah satu pemilik warung dadakan, Sutini (35), menyatakan bahwa mereka bisa mendapatkan untung besar saat berjualan ketika arus mudik dan balik lebaran karena banyak pemudik yang melintas di jalur Pantura.

"Banyak sekali pembelinya, rata-rata mereka berhenti untuk istirahat sambil makan dan juga melihat laut, jadi banyak yang tertarik karena bisa untuk santai," terang Sutini, yang mengaku sudah 3 tahun ini menjadi berjualan saat arus mudik lebaran.

Namun demikian, lantaran hasilnya sangat menguntungkan, jumlah warung dadakan di jalur Pantura Tuban dari tahun ke tahun kini terus bertambah. "Kalau tahun kemarin baru beberapa saja mas, tapi sekarang sudah banyak yang ikut jualan, jadi penghasilannya juga menurun. Rata-rata selama mudik ini kalau ramai ya dapat Rp 1 juta," sambungnya.

Biasanya, lanjutnya, pemilik warung dadakan di jalur pantura Tuban itu sudah mulai membuka warungnya satu minggu sebelum hari raya dan tutup sekitar H+7 lebaran setelah masa arus balik berakhir. "Ya meskipun cuma 2 minggu, hasilnya lumayan mas untuk penghasilan tambahan, dari pada nganggur di rumah saja," pungkas ibu 2 anak tersebut.[mut/kun]

Jumat, 10 Agustus 2012

KePolisian Tuban Siagakan 15 Pos Pantau di Pantura

SUGAR FM DALAM BERITA
 Operasi Ketupat, Polisi Siagakan 15 Pos Pantau di Pantura
 
Jum'at, 10 Agustus 2012
Reporter : M Muthohar

Tuban (beritajatim.com) - Ratusan petugas kepolisian dari jajaran Polres Tuban, bersama anggota TNI, Satpol PP serta sejumlah eleman masyarakat mengikuti gelar pasukan di alun-alun Kabupaten Tuban, dalam Operasi Ketupat 2012, Jumat (10/08/2012).
Gelar pasukan yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tuban, AKBP Awang Joko Rumitro itu, juga dikuti oleh jajaran Muspida, Kabupaten Tuban.
Kapolres Tuban menyatakan, Operasi Ketupat 2012 ini sedikitnya menerjunkan 270 anggota kepolisian, serta dibantu dengan anggota TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tuban, serta sejumlah eleman masyarakat yang lainnya.
"Kita libatkan semua elemen masyarakat yang ada dalam pengamanan Ops Ketupat tahun ini, untuk anggota nanti malam pukul 20.00 wib sudah kita siapkan di pos masing-masing," terang AKBP Awang Joko Rumitro, Kapolres Tuban setelah kegiatan gelar pasukan tersebut.
Untuk mendukung kegiatan Operasi Ketupat 2012 itu petugas kepolisian dari Polres Tuban telah membuat sebanyak 15 pos pantuan yang berada di jalur Pantura Tuban, yakni mulai dari perbatasan Jatim-Jateng yang berada di Kecamatan Bancar, Tuban hingga Kecamatan Widang yang merupakan perbatasan Tuban dengan Kabupaten Lamongan.
Sementara itu, Kapolres menambahkan untuk tahun ini titik kerawanan kecelakaan lalu lintas berada di wilayah Kecamatan Jenu, Tambakboyo, dan juga Kecamatan Bancar lantaran kondisi jalan masih ada yang bergelombang. Namun untuk tahun ini titik kerawan cenderung menurun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
"Dari hasil analisa yang ada untuk titik kerwanan tidak terlalu ada baik kerawanan laka maupun kriminalitas, tetapi meski demikian tetap kita antispasi titik kerawan. Kita menghimbau kepada para pemudik khususnya yang melintas di jalur Pantura Tuban untuk tetap selaku waspada dan berhati-hati," pungkasnya. [mut/kun]

Kamis, 09 Agustus 2012

Sopir Bus Jalur Pantura Tes Urin di Tuban

SUGAR FM DALAM BERITA
Tekan Kecelakaan, Sopir Bus Jalur Pantura Tes Urin.
Kamis, 09 Agustus 2012
Reporter : M Muthohar

Tuban (beritajatim.com) - Sebagai langkah antisipasi untuk menekan angka kecelakaan di jalur Pantura, sejumlah sopir bus yang melintas di jalur Pantura Kabupaten Tuban dilakukan tes alkohol dan tes kesehatan untuk mengetahui kondisi sopir dalam keadaan sehat atau tidak saat mengemudikan kendaraannya, Kamis (09/08/2012).

Dari pantuan beritajatim.com dilapangan, sejumlah sopir bus baik jurusan antara kota dalam provinsi (AKDP) maupun jurusan antara kota antar provinsi (AKAP) yang masuk terminal baru Kabupaten Tuban satu persatu sopirnya dilakukan pemeriksaan kondisi kesehatannya oleh tim kesehatan dari Balai Besar Teknis Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP) Surabaya.

Dalam pemeriksaan tersebut sejumlah sopir dilakukan pemeriksaan mulai dari tensi darah untuk mengetahui kondisi kesehatan, tes gula darah, tes urine dan tes alkohol untuk mengetahui apakah para pengemudi dari anggkutan umum tersebut mengkonsumsi minuman beralkohol atau tidak saat mengemudikan kendaraannya tersebut.

"Kegiatan pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesehatan para sopir. Dengan pemeriksaan seperti ini kita harapkan untuk bisa menekan angka kecelakaan yang sering melibatkan kendaraan bus," terang Sri Rohana, selaku Kasi Teknologi Laboratorium, yang ikut dalam pemeriksaan tersebut.

Sementara itu dari hasil pemeriksaan dan tes kesehatan bagi para pengemudi bus yang melintas di jalur pantura Tuban tersebut hasilnya tidak ada sopir yang terbukti mengkonsumsi alkohol maupun yang dalam kondisi tidak sehat ataupun kelelahan.

"Dari sejumlah sopir yang dilakukan pemeriksaan semuanya amam, mereka jika mereka para pengemudi yang sedang dalam keadaan kelelahan ataupun mengantuk harus beristirahat terlebih dahulu, karena bisa membahayakan para penumpangnya. Sedangkan jika terbukti ada yang mengandung Narkoba kita serahkan kepada pihak kepolisian," pungkasnya.[mut/ted]

Jelang Mudik Lebaran, Sopir Kendaraan Umum Dites Urine.

Penulis : Hanafi
JENU
 
Foto : Petugas saat memeriksa sejumlah urine pengemudi angkutan umum di TWT
seputartuban.com – Sebagai bentuk mengantisipasi mudik lebaran Idul Fitri 1433 H, Balai Besar Teknik Penanggulangan Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTPKL-PP) Surabaya melakukan pemeriksaan sopir angkutan umum di Terminal Wisata Tuban (TWT), Kamis (09/08/2012).
Pemeriksaan ini dilakukan BBTPKL-PP Surabaya, gabungan denga Satnarkoba Polres Tuban, Dishub Pemkab Tuban, serta Puskesmas Kecamatan Jenu. Dan memeriksa para pengemudi kendaraan umum, mulai dari bus, MPU Kota dan Angkot, yang ditempatkan di belakang TWT.
Sejumlah tahapan pemeriksaan dilakukan, diantaranya tekanan darah, kadar alkohol dalam tubuh, dan tes darah untuk memeriksa adanya ketergantungan obat atau narkotika. Selain itu juga kadar gula dalam darah, yang terakhir adalah tes urin untuk mengetahui jenis makanan dan minuman yang dikonsumnsi. Razia kesehatan para sopir ini dilakukan untuk mengurang terjadinya kecelakaan lalu lintas khususnya kendaraan umum.
Kasi teknologi laboratorium, BBTPKL-PP Surabaya,  Sri Rochana saat dikonfirmasi seputartuban.com, menjelaskan bahwa tujuan dari tes kelayakan pengemudi ini adalah sebagai bentuk antisipasi dalam menjaga keselamatan penumpang. “Dikhawatirkan bila kadar gula darah tinggi, dalam mengemudikan kurang baik, sehingga membahayakan penumpang,”ujarnya.
Terkait adanya penemuan sopir yang saat dilakukan tes kurang memenuhi syarat ketentuan, dia juga menjelaskan bahwa, pengemudi akan diistirahatkan sampai sehat. “Bila ada yang kadar alkoholnya tinggi, maka akan disuruh istirahat sehari. Namun kalau ada penemuan darah atau urin yang mengandung narkotika, maka akan saya serahkan pada kepolisian, sementara ini belum ada,” tambahnya.
Operasi tes uji kesehatan seperti ini, pihaknya sudah melakukan pada 5 kota diantaranya adalah Kabupaten Tulungagung, Madiun, Jember, Malang, dan Tuban,  yang terakhir akan dilakukan di Surabaya.

Jelang Lebaran, Pasar dan Swalayan di Tuban Mulai Ramai.

SUGAR FM DALAM BERITA

Pasar dan Swalayan Mulai Ramai.

kotatuban.com/lukmanul haqim
kotatuban.com – Sudah menjadi tradisi  masyarakat Kabupaten Tuban dan sekitarnya, berbelanja di pasar mau pun swalayan sebelum lebaran tiba setiap tahunnya selalu dilakukan jauh-jauh hari.
Pantauan kotatuban.com, Rabu (8/8) menunjukkan, pasar tradisional dan sejumlah toko mau pun supermaket di Kabupaten Tuban ramai dikunjungi warga. Umumnya para pengunjung berbelanja aneka kebutuhan untuk persiapan lebaran, seperti baju dan aneka kue serta kebutuhan lain.
Ramainya pengunjung nampak di pelayanan kasir yang mnunjukan antrian cukup padat, dengan aneka belanjaan yang ada dalam troli atau keranjang belanjaan mereka.
Agus Budi, menejer salah satu supermarket di Tuban, mengaku memasuki minggu ketiga puasa ini pengunjung memang sudah mulai ramai. Tidak hanya stan pakaian namun tempat makanan dan minuman serta aneka kue juga ramai diserbu pengunjung.
”Sejak minggu ini, pengunjung mulai ramai dan ada peningkatan. Selain membeli aneka kue dan penganan serta baju, banyak juga yang membeli bumbu maskan instan,” ungkap Agus budi.
Selain di swalayan, juga mulai nampak di PAsar Baru Tubann. Stan-stan pakaian dan busana muslim di pasar ini mulai ramai pengunjung.
Siti Aisah, salah seorang pembeli di pasar tersebut, mengaku akan membeli busana muslim untuk dua anaknya. (kim)

Elpiji 3 Kg Tak Sesuai Ukuran, di Tuban.

SUGAR FM DALAM BERITA

Tim Pengawas Pemkab Tuban Temukan Elpiji 3 Kg Tak Sesuai Ukuran.

8-8 sidak lpj
TUBAN, sosialnews.com – Kemiskinan tampaknya memang benar-benar membawa berkah bagi kalangan pengusaha di negeri ini. Hampir pasti setiap upaya Pemerintah meringankan beban warga miskin, selalu mampu dimanfaatkan sebagian kalangan untuk menangguk keuntungan, termasuk gas elpiji 3 Kg. Tim Gabungan Pengawas Pasar Kebutuhan Pokok (Tim Pengawas) Pemkab Tuban, Rabu (8/8), menemukan elpiji tabung hijau untuk keluarga miskin itu isinya tak sesuai ukuran.
Dari 60 tabung yang ditimbang ulang saat Tim Pengawas melakukan sidak di agen distribusi elpiji PT. Minyak Gas Utama (PT MGU), Jl. AKBP Soeroko, sejumlah tabung ternyata isinya kurang. “Ada yang kurang 55 gram, ada yang kurang 10 gram,” kata Siswanto, Ketua Tim Pengawas.
Atas temuan itu, Siswanto terpaksa meminta tabung-tabung elpiji tersebut tidak didistribusikan terlebih dahulu. Tim-nya akan melakukan penelusuran lebih lanjut mengenai hal itu. “Nanti kalau semua sudah clear, siahkan elpiji-elpiji ini diedarkan kembali” kata Siswanto. ,
Siswanto dan anggota Tim Pengawas sendiri mengaku heran mendapati temuan itu. Sebab menurut mereka, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) telah menggunakan peralatan digital yang sudah ditera oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geo-fisika (BMKG). Peralatan pengisian tersebut, kata Siswanto, peluang kesalahannya relatif kecil, kecuali bila ada unsur kesengajaan untuk melakukan pengisian tidak sesuai kapasitas tabung. Jika benar demikian, kata Siswanto, pelakunya bisa dikenai sanksi berat karena telah melakukan perbuatan yang dapat merugikan banyak orang. “Tapi kami belum bisa menyimpulkan siapa pelakunya. Kami akan koordinasikan dulu dengan BP Migas dan BMKG, agar bersama-sama melakukan pengecekan ulang,” kata Siswanto.
Owner PT MGU, Krisbudi, sendiri mengakui memang isi elpiji tabung 3 Kg seringkali tidak penuh. Krisbudi mengaku sempat mempertanyakan hal itu kepada supplayer-nya, PT Purbaya Bageland Mandiri (PT PBM) dan PT Sembilan Sembilan Tuban Perdana (PT SSTP). Tapi jawaban kedua supplayer itu, kata Krisbudi, memang ada toleransi isi untuk tabung 3 Kg. Krisbudi tidak faham toleransi bagaimana yang dimaksud supplayer. Baginya, sepanjang tidak ada komplain dari kios-kios jaringan distribusinya, kekurangan isi elpiji 3 Kg itu tak jadi masalah serius. “Ya sepanjang gak ada keluhan, ya saya pikir gak masalah. Tabung dengan isi minus 10 gram itu pasokan PT PBM, sedang yang minus 55 gram itu pasokan PT SSTP,” kata Krisbudi.
PT MGU sendiri, kata Krisbudi, mendapat jatah 5.600 tabung elpiji 3 kg/hari. Namun realisasi rata-rata 5.200 tabung/hari. Total kebutuhan elpiji 3 kg, menurut catatan Bagian Perekenomian dan Perdagangan Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar), mencapai 60 ribu tabung lebih/minggu. “Bayangkan, kalau rata-rata per 10 tabung ada 1 tabung yang isinya kurang 55 gram, sudah berapa keuntungan ilegal yang didapat pemasok per minggunya,” kata salah seorang anggota Tim Pengawas.
Kepala Bidang Perekonomian dan Perdagangan Disperpar Tuban, Imron Achmadi, mengatakan, memang untuk pengisian elpiji ada toleransi sebesar 1,5 % dari total kapasitas tabung. Sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 31/M/dag/per/10/2011 tentang barang dalam keadaan terbungkus, barang dengan berat di bawah 10 Kg diberi toleransi 1,5 % dari total kapasitas kemasan. “Jika tabungnya berkapasitas 3 Kg, toleransinya ya sebesar 75 gram. Jadi saya pikir nggak ada masalah mengenai volume elpiji yang kurang 55 gram ini,” jelas Imron Achmadi. (Bekti Sudratmaja)

Selasa, 07 Agustus 2012

Tanda Ikatan Batin (TIB) HUT PT. Semen Gresik Ke 55 Thn.

SUGAR FM DALAM BERITA
401 Karyawan Semen Gresik Terima TIB.
Selasa, 07 Agustus 2012
Reporter : Deni Ali Setiono

Gresik (beritajatim.com) - Sebanyak 401 karyawan BUMN, PT Semen Gresik (persero) Tbk menerima penghargaan tanda ikatan batin (TIB) dari jajaran direksi.
Penghargaan ini diberikan kepada karyawan yang telah mengabdi mulai dari 15, 20, 25, 30, hingga 35 tahun terhadap perusahaan. Bentuk penghargaan yang diberikan terhadap karyawan berupa emas 22 karat atau senilai Rp 2,1 miliar.
Direktur Utama PT Semen Gresik (persero) Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan, TIB ini merupakan bentuk penghargaan terhadap karyawan sehingga perusahaan mampu bersaing dengan korporasi industri semen di kancah Asia Tenggara.
"Kami ucapkan terima kasih kepada karyawan yang telah mengabdi pada perusahaan, Selasa (7/08/2012).
Dwi Soetjipto menambahkan, untuk penghargaan ke depan pihaknya bakal memberikan pada karyawan yang memiliki inovasi. Sebab, melalui inovasi diharapkan bisa membantu perusahaan dalam mencapai tujuan.
"Perkembangan inovasi harus didorong secara cepat. Ini karena perekonomian di Indonesia yang tumbuh positif mulai dilirik investor asing," tuturnya.
Dwi Soetjipto menuturkan, industri semen ke depan kemungkinan persaingannya semakin ketat. Alasannya beberapa pemain industri semen seperti PT Indocement Tunggal Perkasa Tbk, PT Holcim Indonesia Tbk mulai melakukan ekspansi. Selain itu, produsen perkebunan semacam PT Wilmar Indonesia juga akan terjun di industri semen dengan menggandeng China.
"Agar kita tetap bisa bersaing maka distribusi maupun jaringan harus diperkuat. Termasuk melakukan ekspansi regional serta meningkatkan SDM yang memiliki inovasi," tandasnya. [dny/kun]

Ada Buah Busuk di Swalayan saat Razia Mamin

SUGAR FM DALAM BERITA
Razia Mamin, Petugas Temukan Buah Busuk di Swalayan
Selasa, 07 Agustus 2012
Reporter : M Muthohar

Tuban (beritajatim.com) - Menjelang lebaran, petugas dari Dinas Perekonomian Kabupaten Tuban, dibantu petugas kepolisian dan juga Satpol PP melakukan razia makanan dan minuman di sejumlah toko swalayan, Selasa (07/08/2012). Hasilnya, petugas menemukan sejumlah makanan tak layak konsumsi.

Dari pantuan beritajatim.com di lapangan, razia tersebut dilakukan di sebuah toko yang ada di jalan Sunan Kalijogo, Kota Tuban. Di toko yang menjual aneka makanan dan minuman tersebut, petugas mendapati sejumlah makanan ringan yang tidak memiliki tanggal kadaluarsa dan yang tidak dilengakapi komposisi bahan yang dikandung.

Setelah itu, petugas melanjutkan razia tersebut di Samudra swalayan di jalan Diponegoro. Dalam pemeriksaan, petugas menemukan sejumlah buah-buahan yang sudah membusuk, namun tetap dijual.

"Saat di Samudra kita tadi menemukan buah-buahan yang sudah busuk yang sudah tidak layak konsumsi, kemudian kita langsung memanggil petugasnya untuk menarik buah-buahan yang sudah busuk itu," terang Edy Sukirno, Kepala Seksi Usaha Bidang Perindustrian Dinas Perekonomian dan Pariwisata Tuban.

Kemudian petugas melanjutkan razia tersebut di sejumlah toko dan swalayan yang lain di kawasan Kota Tuban. Saat melakukan pemeriksaan di Bravo swalayan, petugas hanya menemukan kaleng-kaleng makanan yang mengalami kerusakan.

"Tujuan dari razia ini adalah bertujuan untuk melakukan pengawasan terhadap makanan yang beredar di pasaran untuk menjaga keselamatan dan perlindungan terhadap konsumen," pungkas Edy, setelah melakukan razia tersebut. [mut/kun]

Waspadai Makanan Kadaluarsa Dalam Parsel.

Petugas memeriksa parsel di sebuah minimarket yang dioperasi petugas gabungan.
TUBAN (jurnalberita.com) – Untuk melindungi kepentingan konsumen, Selasa (7/8/12), petugas gabungan dari Dinas Perekonomian dan Kepolisian melakukan operasi pada sejumlah toko dan mini market. Hal itu dilakukan untuk menertibkan makanan yang tidak mempunyai izin edar dan sudah kadaluarsa.
Operasi menjelang Hari Raya Idul Fitri itu, dimulai dari mini market Kembang Ijo yang berada di Jalan Sunan Kalijaga, kemudian dilanjutkan ke mini market Mahkota Bakeri yang berada di jalan yang sama. Swalayan Samudara Jalan Diponegoro dan Swalayan Bravo Jalan Basuki Rahmad juga tak luput dari sasaran operasi petugas.
Petugas berhasil menemukan sejumlah makanan yang tidak mempunyai izin kesehatan dan beberapa makanan yang hampir mendekati kadaluarsa, di minimarket Kembang Ijo. Selain itu, petugas juga menemukan beberapa buah yang sudah busuk dan makanan kaleng yang rusak di Swalayan Samudra Tuban.
Kepala Seksi Usaha Bidang Industri Kecil, Edi Sukirno menegaskan, beberapa makanan yang tidak mempunyai izin akan dilakukan pembinaan bila makanan itu hasil Industri Kecil Menengah (IKM). Namun, makanan yang rusak minta untuk dikembalikan ke perusahaannya bila makanan itu merupakan produk dari luar Kabupaten Tuban.
“Demi melindungi kepentingan konsumen, kita akan terus melakukan operasi makanan ini secara berkala. Apalagi mendekati hari raya Idul Fitri, biasanya masyarakat rame-rame mencarai cemilan untuk hidangan saat lebaran,” terang Edi Sukirno.
Edi juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu hati-hati dan lebih jeli saat membeli makanan dalam bentuk apapun itu, dengan melihat izin kesehatannya serta batas kadaluarsanya. 

Menengok Jasa Travel di Tuban Jelang Lebaran

SUGAR FM DALAM BERITA

Bisnis Travel di Tuban Lesu Jelang Lebaran.

jualan tiket 1
TUBAN, sosialnews.com – Usaha bisnis travel sedang lesu di Tuban. Sejumlah pengusaha jasa travel, mengaku memasuki Ramadhan pemesanan jasa travel mengalami penurunan lumayan drastis, dan hingga Senin (6/8) ini grafiknya tidak kunjung menaik. “Setelah mengalami lonjakan bagus April hingga Juni lalu, pemesanan travel anjlok sampai sekarang belum naik,” kata Aga Mirani, Marketing Taman Hati Tour and Travel.
Aga Mirani, penurunan grafik layanan travel memang selalu menurun saat memasuki bulan puasa. Biasanya pertengahan Ramadhan sudah mulai ada tanda-tanda peningkatan. Tetapi tahun ini, hingga memasuki hari ke 17 Ramadhan, belum tampak isyarat bakal positifnya tren layanan travel. “Memang tidak banyak peningkatannya, paling cuma satu persen. Tapi kali ini belum tampak kenaikannya. Mudah-mudahan mendekati Lebaran nanti kondisi bisa membaik,” harap Aga Mirani.
Bisnis travel di Tuban sendiri secara umum memang menunjukkan penurunan setahun terakhir. Menurut Aga Mirani, hal itu disebabkan makin banyaknya pemilik kendaraan pribadi. Disamping itu, usaha persewaan kendaraan semakin pesat pertumbuhannya di Bumi Ronggolawe ini. Tren yang berlaku belakangan, masyarakat lebih memilih menggunakan mobil sewaan ketimbang memakai jasa travel. Mobil rental dinilai lebih murah dibanding ongkos travel dan lebih memuaskan.
Adanya perusahaan-perusahaan besar yang sebagian besar tenaga kerjanya berasal dari Tuban, menurut Aga Mirani, juga tidak terlalu memberi pengaruh pada peningkatan layanan travel. “Perusahaan-perusahaan besar seperti Semen Gresik, TPPI dan lainnya itu, sudah menyiapkan angkutan mudik bagi karyawannya. Jadi ya nggak ngaruh pada bisnis travel,” kata Aga Mirani.
Sementara itu untuk penjualan tiket Bus, Aga Mirani mengatakan telah terjadi peningkatan. Ia memperkirakan mendekati Lebaran peningkatan bakal sampai 5 %. “Rata-rata per hari kita menjual 10 tiket. Saat ini mulai ada peningkatan sedikit, sekitar 1-2 persen lah,” kata Aga Mirani.
Lonjakan pemesanan tiket, lanjut Aga Mirani, bakal terjadi saat arus balik, 3-7 hari pasca Lebaran. Aga Mirani bahkan memperkirakan saat arus balik nanti mampu meningkatkan penjualan tiketnya hingga 100 %. Dia berharap tren baik itu juga diikuti travel. Sebab pengalaman tahun-tahun sebelumnya, saat arus balik lebih banyak masyarakat yang membutuhkan angkutan. “Tuban ini kan tujuan mudik. Jadi ya saat arus balik itu moment buat usaha angkutan seperti kami bisa menangguk untung lumayan besar,” kata Aga Mirani. (Be Sudra atmaja)

SPBU Tuban Dihimbau Pasang CCTV.

SUGAR FM DALAM BERITA

Kapolres Tuban Himbau SPBU Dipasang CCTV.

kotatuban.com/lukmanul haqim
kotatuban.com – Pihak Kepolisian Resor (Polres) Tuban himbau pemilik SPBU pasang CCTV, untuk menjaga keamanan selama lebaran Idul Fitri. Himbauan tersebut disampaikan Kapolres Tuban, AKBP Awang Joko Rumitro, saat pertemuan bersama para pengelola SPBU dan Kabag, Kasat serta Kapolsek se Kabupaten Tuban, Senin (6/8).
Dari pendataan yang dilakukan dilapangan, dari 18 SPBU yang ada di Tuban, hanya sebagian yang sudah memasang CCTV.
“Sampai saat ini baru ada beberapa SPBU yang dipasang CCTV dari 18 SPBU yang ada . Karena itu, kita menghimbau supaya SPBU lainnya segera menyusul memasang CCTV demi keamanan bersama,” kata Awang Joko Rumitro.
Dijelaskan kapolres, pemasangan CCTV di SPBU menjadi sangat penting karena ditengarai salah satu titik rawan tindak kriminalitas seperti penipuan, perampokan, bahkan penyelewengan bahan bakar.
“Dengan alat pengintai setidaknya segala bentuk aktfitas di SPBU dapat terpantau dan segala kemungkinan terjadinya tindak kejahatan juga dapat ditekan,” tambah kapolres.
Dalam pertemuan tersebut, Polres Tuban juga membagikan nomor HP kepada para pengelola dan petugas SPBU. Termasuk nomor HP kapolres, kasat reskrim, kasat intel serta kapolsek setempat, dan petugas polisi yang siaga pengamanan SPBU. Hal ini dimaksud apabila terjadi sesuatu dapat langsung dilaporkan ke petugas. (kim)

Pengurus TITD KSB-TLK diTuntut Rp 5 Miliar.oleh Tjong Ping

SUGAR FM DALAM BERITA

Tjong Ping Ancam Tuntut Pengurus TITD KSB-TLK Rp 5 Miliar.

6-8 kwan sing bio
TUBAN, sosialnews.com – Belum tuntas kekecewaan Goh Tjong Ping alias Teguh Prabowo lantaran merasa “dikerjai” Pengurus DPC PDIP Tuban terkait pencalonannya sebagai Bakal Calon (Balon) DPRRI pada Pemilu Legislatif 2014, kini tokoh yang sempat menginap di Hotel Prodeo Medaeng ini kembali harus menelan pil pahit. Bukan lantaran ulah Pengurus Partai Politik (Parpol)-nya, tetapi kali ini akibat kebijakan Pengurus Tempat Ibadat Tri Dharma Kwan Sing Bio-Tjoe Ling Kiong (TITD KSB-TLK) Tuban.
“Pengurus TITD KSB-TLK sudah bertindak menyalahi hukum. Mereka secara sepihak telah memecat Goh Tjong Seng, saudara saya, dari keanggotaan umat Tridharma,” adu Goh Tjong Ping pada sosialnews.com, Senin (6/8).
Pemecatan Goh Tjong Seng tersebut menurut Goh Tjong Ping cacat hukum. Alasannya, surat pemecatan ditanda tangani Ketua dan Sekretaris Pengurus TITD KSB-TLK, padahal seharusnya jajaran pengurus sudah tidak berwenang mengeluarkan kebijakan apapun lantaran sudah dinyatakan demisioner sejak 30 April lalu. Menurut Goh Tjong Ping, sesuai pasal 5 ayat (3) huruf (f) Anggaran Rumah Tangga (ART) TITD KSB-TLK, bahwa apabila Panitia Pemilihan telah terbentuk maka Pengurus sudah dinyatakan demisioner.
“Panitia Pemilihan sendiri telah dibentuk 28 April lalu, dan telah mengucap sumpah di hadapan Kong Co Kwan Sing Tee Koen. Dengan demikian pengurus tidak lagi punya wewenang, karena sudah diganti oleh Panitia Pemilihan. Lha anehnya kok tiba-tiba tanggal 4 Agustus kemarin Pengurus rapat pleno untuk memecat Tjong Seng. Ini ndak bener menurut AD/ART,” jelas Goh Tjong Ping.
Goh Tjong Ping menilai, ada upaya terencana dari sejumlah pihak di internal pengurus TITD KSB-TLK untuk mencemarkan nama baik keluarganya. Sebab sebelum turunnya surat pemecatan itu, tindakan pengurus tempat ibadah yang lebih sering disebut Klenteng itu, kata Goh Tjong Ping, telah sering melakukan tindakan-tindakan tidak terpuji terhadap Goh Tjong Seng. Bahkan dengan sengaja merusak lapak milik Goh Tjong Seng yang berada di Parkir Barat TITD KSB-TLK.
Atas semua tindakan tidak menyenangkan dengan tujuan menjatuhkan tersebutlah, Goh Tjong Ping merasa perlu membawa masalah tersebut ke meja hijau. Tidak tanggung-tanggung, mantan Ketua TITD KSB-TLK ini menggugat Pengurus sebesar Rp 5 Miliar lantaran sudah berbuat melawan hukum dan berusaha mencemarkan nama baik keluarga Goh Tjong Ping. Gugatan itu rencananya akan segera disampaikan ke pihak berwenang. “Saya harap aparat penegak hukum bisa lebih jernih melihat persoalannya sehingga bisa memutuskan perkara ini dengan adil,” kata Goh Tjong Ping.
Namun alih-alih gentar mendapat ancaman pidana dari Goh Tjong Ping, Pengurus TITD KSB-TLK malah menganggap ancaman itu tak lebih sekedar candaan. Liem Ming Ang alias Alim, Sekretaris Panitia Pemilihan mengatakan, pemecatan Goh Tjong Seng itu sudah merupakan keputusan bersama lantaran yang bersangkutan dipandang sering melakukan tindakan tidak sopan terhadap pengurus dan menyalahi tata aturan yang berlaku di Klenteng, yang konon terbesar se Asia Tenggara itu. “Kami ini kan organisasi, jadi semua keputusan ya tergantung musyawarah anggota. Lha kalau semua mengatakan yang bersangkutan tidak layak lagi diakui sebagai anggota umat Tri Dharma, mau bagaimana lagi,” jawab Liem Ming Ang. (bekti sudratmaja)

Pedagang Takjil Panen Rejeki .

SUGAR FM DALAM BERITA

Mendulang Berkah Puasa, Pedagang Takjil Panen Rejeki .

 
Penulis: Hanafi
TUBAN - seputartuban.com – para pedagang jajanan takjil yang menjajakan jualannya di trotoar sepyyanjang jalan- jalan di Kota Tuban sedang mengalami panen raya. Pedagang jajanan yang tersebar di pinggir jalan sepanjang Jl. Pemuda, Jl.Basuki Rachmad, Jl Dr Soetomo, terlihat sudah mulai membeber jualannya sejak pukul 14.00 WIB untuk menunggu pembeli datang, Minggu (04/08/2012).
Salah satu pedagang jajanan, Hj. Kholifah kepada seputartuban.com menuturkan, dirinya mulai berjualan sejak pukul 14.00 WIB hingga waktu berbuka tiba. Barang dagangan mulai kue basah, kue kering, donat, berbagai macam roti, jajanan pasar, lemper, kurma dan gorengan disiapkan untuk pembeli.
Dalam sekali berjualan saja, pedagang keturunan arab itu mampu meraih pendapatan kotor dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Dengan berbagai macam jajanannya ludes diborong pembeli, bahkan tak jarang barangnya habis sebelum waktunya tutup. “Pendapatan gak tentu mas, terkadang kalau rame ya bisa habis kadang juga tidak, alhamdulillah sekitar 1 jutaan pas rame,” ujarnya.
Jajanan yang dijual sebagian besar membuat sendiri di rumahnya, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota Tuban. Terkadang juga dirinya beli pada penjual lain, “Yang penting lancar mas, ada yang buat sendiri, ada juga yang titipan,” tambahnya.
Pembeli yang sedang memborong jajanan lemper, Supiah (29), ibu 2 anak warga Kelurahan Sendangharjo, Kecamatan Kota, Tuban, rutin membeli takjil untuk berbuka puasa di Musholla dekat rumahnya. “Saya langganan di sini, untuk takjil musholla, lemper ini kesukaan bapaknya,” tuturnya.

Inti Karya Persada Mandiri (IKPT) di Demo Warga

SUGAR FM DALAM BERITA

Minta Transparasi Perekrutan Kerja, Warga Demo IKPT.

RENGEL
 
 Foto : Warga Desa Banjaragung, Kec. Rengel, Kab. Tuban saat menggelar aksi unjukrasa didepan Kantor IKPT
seputartuban.com – Ratusan warga Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel,  Kab. Tuban melakukan aksi demo didepan pintu masuk kantor  Inti Karya Persada Mandiri (IKPT) di desa setempat, Senin (06/08/2012) menuntut agar dapat dipekerjakan.
Aksi yang diawali dengan jalan  dari Desa Sumberagung menuju kantor perusahaan yang bergerak dibidang penggalian pipanisasi MCL ini. Kemudian warga melanjutkan aksinya dengan berorasi didepan kantor. Warga menyampaikan tuntutan agar merekrut tenaga lokal, serta menolak segala bentuk menopoli praktek perekrutan tanaga kerja melalui perangkat desa.
Koordinator  aksi, Wijiono (36), warga desa setempat mengatakan bahwa unjukrasa ini merupakan bentuk kekecewaan warga dan penghapusan nepotisme yang dilakukan oleh rekrutmen dari desa. “disamping itu kita ingin agar warga lokal bisa direkrut untuk bekerja, minimal mencapai  70 % pekerjanya dari warga kami,” ujarnya.
Kemudian dengan mediasi aparat Kepolisian, 6 orang perwakilan warga dipertemukan dengan management IKPT didampingi Camat dan Kapolsek Rengel serta dengan Kades setempat. Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1 jam tersebut membuahkan kesepakatan sesuai tuntutan warga, dan akhirnya membubarkan diri.
Sementara itu menurut Field Bisnis Manager  IKPT, Ivan Farigan saat dikonfirmasi terkait masalah unjuk rasa warga lokal tersebut terungkap habwa kurangnya keterbukaan perekrutan tenaga kerja. Sehingga memicu gejolak warga dan akhirnya melakukan aksi unjukrasa.
“Tapi untuk kedepanya sudah disepakati oleh masing – masing pihak bahwa pemberitahuan tentang peluang pekerjaan itu  akan disampaikan atau di umumkan melalui kecematan lalu desa kemudian kedusun- dusun, selain Kepala Desa, Karang Taruna, juga ikut mengetahui, ” jelasnya.
Adapun untuk konten lokal yang dimaksud warga adalah dengan perekrutan ini pihak perusahaan akan mengusahakan dari warga sekitar. Adapun untuk tenaga kerja ahli tetap diambilkan dari tenaga kerja profesional. “Usulan akan kami tampung, dan ditindak lanjuti,” pungkasnya.

Minta Dipekerjakan, Warga Demo Kantor IKPT.

Ratusan warga berdemo didepan kantor IKPT.
TUBAN (jurnalberita.com) – Ratusan warga Desa Banjaragung, Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Inti Karya Persada Teknik (IKPT). Dalam aksinya, puluhan warga itu menuntut untuk dipekerjakan pihak perusahan. Senin (6/8/12).
Selain menuntut pekerjaan pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perminyakan tersebut. Ratusan massa juga meminta pihak kecamatan dan kepala desa lebih transparan dalam menyampaikan informasi ketenagakerjaan yang dibutuhkan perusahaan.
Warga menduga informasi soal kebutuhan tenaga kerja perusahaan tersebut tak samapi ke warga dan terhenti di Kades, sehingga yang dipekerjakan pada perusahaan hanya orang dekat Kades.
“Kami menuntut perusahaan, warga Banjaragung harus direkrut menjadi tenaga kerja hingga 70 persen. Dan kepada pihak Kecamatan serta Kepala Desa harus lebih transparan untuk menyampaikan informasi kebutuhan tenaga kerja perusahaan,” ujar Wijiono, dalam orasinya.
Usai berorasi di depan perusahan selama kurang lebih dua jam, akhirnya pihak merusahaan meminta lima orang perwakilan dari warga guna melakukan pertemuan dengan dimediasi Camat Rengel Tadjudin Tebiyo, Kepala Desa Banjaragung Mujiatning serta Kapolsek Rengel, AKP Desis Susilo.
Hampir satu jam melakukan pertemuan, akhirnya disepakati anatar kedua belah pihak. Perusahaan akan segera melakukan rapar kordinasi tentang kebutuhan tenaga kerja yang dibutuhkan dan segera diinformasikan kepada warga secara terbuka.
“Setelah ini kita akan melakukan rapat secara internal, dan hasilnya nanti akan kita sampaikan ke Kecamatan, Desa, sampai perwakilan pemuda yaitu karang taruna. Namun, kita tidak bisa memenuhi tuntutan warga sampai 70 persen tenaga kerja dari desa ini. Nanti kita akan sesuaikan dengan keutuhan perusahaan,” terang Ivan Tarigan, Direksi IKPT saat menyampaikan hasil kesepakatan kepada sejumlah wartawan.
Setelah diambil keputusan dan disepakati bersama-sama. Ratusan masa itu langsung membubarkan diri dengan tertib. Namun, apabila keputusan itu tidak terealisasi, warga  mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa lebih besar.

Kapolres Undang Dandim dan Bupati dalam Rakor Ops Ketupat

SUGAR FM DALAM BERITA

Rakor Ops Ketupat, Kapolres Undang Dandim dan Bupati.

Penulis : Hanafi
TUBAN
seputartuban.com – Sebagai persiapan Operasi Ketupat 2012, Kapolres Tuban, AKBP Awang Joko Rumitro melakukan rapat koordinasi bersama Bupati Tuban dan Dandim 0811 Tuban, serta sejumlah pihak di gedung Serbaguna Mapolres Tuban, Senin (06/08/2012).
Rapat dalam rangka persiapan pengamanan Hari Raya Idul Fitri 1433 H ini dihadiris ekitar 100 undangan. Dalam kesempatan ini Kapolres memaparkan sejumlah strategi pengamanan yang akan dilakukan pihaknya dan dibantu TNI, tokoh masyarakat, dan jajaran Pemkab Tuban.
Pengamanan kepada pengguna jalan ataupun pemudik lebaran, dengan didirikan beberapa pos Ops Ketupat yang disepanjang jalur pantura. Sebanyak 270 personil akan disiapkan dalam pengamanan ini, serta pelayanan pemudik mulai dari reparasi ringan, penyediaan tempat istirahat, serta pelayanan lain yang berhubungan dengan lebaran Idul Fitri.
“Dari 270 anggota yang ditugaskan, hanya ada anggaran dana untuk 95 anggota, dan untuk kekurangannya sebesar 175 anggota, saya minta dukungannya  Bapak Bupati Tuban bisa membantu,” ungkap Kapolres Tuban.
Ops Ketupat Semeru ini selain sebagai pengaman juga merupakan operasi kemanusiaan yang dilakukan pihak Kepolisian sebagai pelayan masyarakat. Dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban, yang diharapkan dilakukan bersama masyarakat, tidak hanya semata- mata tugas Kepolisian. “Polisi dikedepankan dalam pengaman Ops ketupat ini, selebihnya kita sukseskan bersama,” tambahnya.

Senin, 06 Agustus 2012

Kasus Pencabulan Terjadi di Jenu-Tuban

SUGAR FM DALAM BERITA

Kepergok Cabuli Siswi Dikamar Mandi, Seorang Pemuda Ditangkap Polisi.

Penulis: Hanafi
JENU
ilustrasi : semuaunik.comseputartuban.com – Bulan Ramadhan ternyata tak membuat nafsu birahi pemuda pengangguran berinisial M.A.Z (20), warga Kecamatan Jenu, Tuban ini dapat dikendalikan. Pasalnya dia harus berurusan dengan hukum setelah mencabuli kekasihnya sebut saja bunga (14), warga Kecamatan Jenu, Tuban, di Kamar mandi rumahnya, Sabtu (04/08/2012) pukul 21.30 WIB lalu.
Peristiwa ini bermula saat pelaku menghubungi siswi SMP kelas VIII itu melalu pesan singkat untuk diajak keluar rumah. Namun permintaan itu diabaikan atau tidak ditanggapi oleh korban. Nampaknya penolakan itu tidak membuat semangat pelaku menjadi pupus.
Kemudian dengan berulang-ulang pelaku menelpon Handphone korban, namun merasa risi korban mematikan telepon genggamnya. Dan setelah Hp korban kembali diaktifkan, rayuan pelaku kemabali diluncurkan dengan menelpon korban. Dan kali ini pelaku semakin menggebu untuk bertemu kekasihnya, bahkan sempat menyampaikan janji akan memberikan sejumlah uang.
Nampaknya ketegaran korban sampai batasnya, dan menerima permintaan pelaku untuk bertemu dikamar mandi nenek korban. Dan sesaat kemudian setelah bertemu, pelaku menyuruh korban mematikan lampu kamar mandi kemudian meminta melepaskan pakaian korban dan mencumbunya.
Mungkin bulan puasa setanya lagi kurang membantu niat mesum pelaku, aksi ini akhirnya terbongkar dengan diketahui langsung oleh nenek korban. Dan mengetahui hal ini, pelaku langsung melarikan diri dari kamar mandi.
Melihat hal ini, hati sang nenek merasa terpukul dengan kelakuan pelaku yang telah menodai cucunya. Kemudian melaporkan kejadian ini kepada orang tua korban. Dan pada Minggu (05/08/2012), korban bersama kedua orang tuanya melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Jenu.
Mendapat laporan masyarakat, Polsek Jenu langsung bergegas melakukan penangkapan pada pelaku di rumahnya. Untuk dilakukan tindak penyidikan lebih lanjut serta memintakan visum Et Repertum korban. Dan kasus ini akhirnya dilimpahkan ke Mapolres Tuban.
Kasubbag Humas Polres Tuban, AKP Noersento, saat dikonfirmasi seputartuban.com, Senin 06/08/2012), membenarkan adanya penangkapan pelaku pencabulan terhadap anak dibawah umur ini. “Kini tersangka diamankan di Polres Tuban dengan dijerat  pasal 81 UU RI No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak. Karena telah melakukan tindak pidana perbuatan cabul yang dilakukan terhadap anak dibawah umur. Dengan hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun atau denda 300 juta, dan paling singkat 3 tahun atau denda 60 juta,” tegasnya.

Terminal Rajekwesi Bojonegoro Terbakar

SUGAR FM DALAM BERITA
 Diduga Sengaja Dibakar, Tim Labfor Polda Jatim Periksa Terminal Rajekwesi.
Senin, 06 Agustus 2012
Reporter : Tulus Adarrma

Bojonegoro (beritajatim.com) - Tim Laboratorium Forensik (labfor) Polda Jatim hari ini, Senin sekitar pukul 14.00 WIB, tiba di Terminal Lama Rajekwesi Kabupaten Bojonegoro. Kedatangan tim untuk menyelidiki penyebab kebakaran yang menghabiskan puluhan lapak pada hari Sabtu (4/8/2012) lalu.

Sebanyak tiga anggota setiba di lokasi langsung melakukan pendataan, dengan dibantu oleh Kasat Reskrim, KBO, dan Penyidik Polres Bojonegoro. Selain memeriksa puing yang tersisa akibat dilahap si jago merah, penyidik juga memeriksa beberapa orang saksi.

Sementara lokasi kebakaran masih terlihat dilingkari dengan menggunakan garis police line. Tujuannya agar TKP tidak rusak, sehingga mempermudah penyelidikan.

Diketahui sebelumnya, puluhan lapak di Terminal lama Rajekwesi Kabupaten Bojonegoro itu ludes terbakar. Diduga api sengaja diciptakan dengan cara membakar ban bekas di warung milik Rini yang berada di sebelah paling utara, yang mengahadap ke barat.

Saksi Memed, yang mengetahui pertama kali menjelaskan bahwa dia mengetahui ada empat pelaku yang diduga anak jalanan. Mereka sengaja membakar ban bekas di sebelah warung milik Rini yang berada disebelah tepi paling utara. Dengan cepat api membakar sebanyak 12 lapak. "Karena angin yang kencang api dengan cepat membakar lapak itu," jelasnya.

Memed sempat melakukan pengejaran terhadap keempat pelaku. Namun keempatnya dengan sigap langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor berboncengan. "Awalnya saya mengetahui empat pemuda yang membakar ban dengan menggunakan korek api. Tidak tahu sengaja atau tidak," jelasnya.

Beruntung dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. Namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Joes Indra Lana Wira membenarkan saat ini tim labfor masih melakukan pemeriksaan. "Hasilnya sekitar seminggu biasanya sudah turun," katanya, Senin (6/8/2012). [uuk/but]

Bubur Muhdor Khas Arab, di Pertengahan Ramadhan Semakin Banyak Peminatnya

SUGAR FM DALAM BERITA

Nikmatnya Buber Bubur Muhdor Khas Arab.

bubur tuban
Sejumlah lelaki keturunan Arab tengah mengolah bubur Muhdor
Tuban (jurnalberita.com) – Sejumlah lelaki keturunan Arab yang berada di kampung Arab, Jalan Pemuda, kabupaten Tuban, memiliki tradisi unik saat menjelang buka puasa. Mereka menyajikan bubur khas Arab, yang hanya dibuat pada saat bulan Ramadhan sebagai menu buka puasa untuk masyarakat sekitar.
Beberapa hal yang membuat sajian buka puasa ini unik, yaitu dalam pembuatannya tidak ada satu pun terlihat seorang perempuan ikut membantu mengolah bubur ini, semuanya hanya dilakukan oleh orang laki-laki keturunan Arab.
Tradisi pembuatan bubur ini dilakukan di lingkungan masjid Muhdor jalan Pemuda Tuban, sehingga bubur ini juga dinamakan sama dengan masjidnya, yaitu Muhdor. Pembuatannya biasanya dimulai pada pukul dua siang hingga menjelang buka puasa.
Saat ditemui jurnalberita.com, terlihat para laki-laki keturan Arab itu mengaduk bubur yang sedang dimasak di atas kuali yang sangat besar. Sesekali terlihat mereka bergurau, dan dengan sabar mereka bergantian mengaduk bubur tersebut. Minggu (05/08/2012).
Cara pembuatan bubur muhdor ini cukup sederhana, yaitu beras dicampur dengan air kemudian dimasukkan kedalam kuali kuningan besar yang diletakkan diatas tungku. Selanjutnya saat beras mulai melunak dimasukkan rempah-rempah semacam bumbu gulai yang sebelumnya telah dicampur dengan perasan air santan kelapa dan daging.
Sembari diaduk-aduk dan dipanaskan, aroma khas gulai pun tercium sedap. Campuran rempah-rempah dan bumbu itulah yang menjadikan bubur ini mempunyai cita rasa khas timur tengah yang tidak pernah berubah hingga sekarang. Dalam pembuatannya, rata-rata setiap hari mereka menghabiskan 15 butir kelapa dan 30 kilo gram beras.
Konon pembuatan bubur Muhdor ini sudah dimulai sejak tahun 1932 silam, atau sekitar 80 tahun yang lalu. Pada saat itu, bubur ini dibuat untuk masyarakat yang tidak mampu. Namun, setelah lambat laun semua masyarakat ingin menikmati kekhasan bubur tersebut, sehingga masyarakat pun diperbolehkan untuk turut menkmati kelezatan bubur Muhdor itu.
“Tradisi buka bersama dengan bubur Muhdor ini merupakan tradisi yang baik, karena dengan tradisi ini lah kita bisa terus menjalin silaturrohim dan saling berbagai antar sesama. Sehingga kita sebagai generasi penerus wajib untuk mempertahankan tradisi yang baik ini secara turun temurun hingga sekarang,” terang Aqil Al Bunumay, pengurus masjid Muhdor,.
Beberapa warga yang ditemui saat mengantri bubur Muhdor itu,  mengakui rela mengantri karena bubur ini hanya ada saat bulan puasa saja, dan selama ini juga tidak ada yang pernah menemukan adanya pedagang yang menjual bubur Muhdor itu.
“Selain dengan cita rasanya yang khas, bubur Muhdor ini hanya ada disaat bulan puasa seperti ini. Makanya kita rela mengantri,” ujar Muhammad Rochim, warga Kelurahan Kingking, Kecamatan Kota, yang ikut mengantri.
Tradisi buka bersama dengan bubur Muhdor ini sangat diminati masyarakat, karena selain cita rasa yang khas dan hanya bisa dinikmati saat bulan puasa, warga juga merasa nyaman berbuka bersama-sama dengan warga lain. Apalagi saat bubur dibagikan, seperti tidak ada pembedaan status sosial, entah  itu dari kalangan bawah, menengah hingga kalangan atas. “Kalau pengen menikmati bubur Muhdor harus sama-sama mengantri dan mendapat jatah yang sama,” ungkap Agil.

Kecelakaan Di SumurCinde-SOKO nyaris Anarkis

SUGAR FM DALAM BERITA
 Tabrak Pengendara Motor, Dump Truk Nyaris Dibakar Warga
Senin, 06 Agustus 2012
Reporter : M Muthohar

Tuban (beritajatim.com) - Sebuah kendaraan dump truk tanpa muatan dari arah Bojonegoro menuju Tuban, dirusak massa usai menabrak pengendara motor yang tak lain warga Desa Sumurcinde, Kecamatan Soko, Senin (06/08/2012).

Informasinya, dump truk nopol S 8207 UF yang belum diketahui nama pengemudinya itu, bermula berjalan di jalan raya desa tersebut dari arah Bojonegoro menuju Tuban dengan kecepatan tinggi.

Kemudian pada saat sampai di jembatan jalan raya Desa Sumurcinde, Kecamatan Soko, dump truk menabrak sepeda motor nopol S 4873 BS yang dikendarai Sutrisno (45), warga setempat. Saat itu, korban akan pulang ke rumahnya sehabis mengambil dami untuk pakan ternaknya.

Akibat tertabrak, motor terseret hingga beberapa meter, sedangkan korban terpental. "Untungnya korban terpental mas, jadi dia hanya mengalami luka-luka, dan saat ini sudah di bawa ke rumah sakit di Bojonegoro," terang Rohman, salah satu warga yang berada di lokasi kejadian.

Puluhan warga yang mengetahui kejadian tersebut langsung menghentikan dump truk tersebut dan langsung merusak bahkan akan dibakar. Beruntung, petugas kepolisian yang saat itu sedang melintas langsung menghentikan aksi brutal warga.

"Sudah sering dump truk ngebut di jalur sini, kemarin ada yang menyerempet warga tapi langsung kabur. Jadi ini biar jadi pelajaran supaya tidak ada yang ngebut lagi," ujar salah satu warga di TKP.

Sementara itu, puluhan petugas kepolisian yang diterjunkan di tempat kejadian perkara berhasil meredam emosi dari puluhan massa dari desa tersebut, kemudian petugas langsung mengevakuasi kendaraan tersebut yang sudah didorong oleh warga hingga masuk selokan untuk di bawa ke Polres Tuban. [mut/kun]

Tabrak Warga, Dump Truk Dirusak Massa.

Penulis : Pito Suwarsono
SOKO
seputartuban.com – Sebuah Dump Truk bermuatan tanah uruk, nyaris dibakar warga setelah menabrak seorang pengendara motor, Beruntung sopir Dump Truk berhasil menyelamatkan diri ke Polsek setempat, sementara truknya hancur dirusak massa.
Sebuah Dump Truk bermuatan tanah uruk asal Kabupaten Bojonegoro menuju Tuban, dirusak ratusan warga Desa Sumurcinde, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, senin (06/08/2012) siang sekitar pukul 11.00 WIB. Ratusan warga ini mengamuk setelah Dump Truk bernopol S 8207 UF menabrak Sutrisno, pengendara motor yang juga warga setempat.
Ratusan warga yang mengetahui kejadian itu langsung menghentikan Dump Truk. Lantaran takut aksi brutal warga, Martono, warga Desa Pungulrejo, Kecamatan Rengel, Tuban, sopir Dump Truk langsung kabur dan meminta perlindungan ke Mapolsek setempat.
Diketahui sopir truk kabur, saat ratusan warga langsung menghancurkan Dump Truk. Bahkan ratusan warga ini nyaris membakar Dump Truk, namun berhasil digagalkan oleh Petugas Polisi. Akibat amuk massa ini, Dump Truk mengalami kerusakan cukup parah. Polisi terpaksa melakukan evakuasi, lantaran kondisi Dump Truk yang terperosok ke pinggir jalan. Untuk menyelidiki kejadian ini, petugas mengamankan sejumlah barang bukti berupa bongkahan batu dan kayu pentungan yang digunakan warga saat merusak Dump Truk.
Selain itu, Dump Truk dan motor bernopol S 4873 BS milik korban Sutrisno, turut diamankan Polisi. Kapolres Tuban, AKBP Awang Joko Rumitro mengatakan, kasus ini tengah diselidiki oleh pihaknya. “ini ada dmp truk yang memuat galian C dirusak massa,” ujarnya di lokasi kejadian.
Sementara itu, korban Sutrisno kini tengah dirawat di Rumah Sakit Wahyu Tetuko di kabupaten Bojonegoro. Sedangkan sopir Dump Truk, Martono, warga Desa Punggulrejo, Kecamatan Rengel, menjalani pemerisaan Polisi.

Rabu, 01 Agustus 2012

Pos Pengamanan Mudik Lebaran Di Tuban

SUGAR FM DALAM BERITA

Mudik Lebaran, Polantas Siapkan 6 Pos Pengamanan.

Penulis : Pambudi
TUBAN
seputartuban.com – Jalur Pantura, khususnya kawasan Kabupaten Tuban sebentar lagi akan dipadati oleh pemudik lebaran. Sehingga ini dikenal rawan kecelakaan tersebut akan mendapat penjagaan ketat oleh personil Polres Tuban.
Selain menyiapkan sejumlah pos pengamanan, aparat kepolisian juga menyediakan pelayanan dan tempat istirahat bagi pengguna jalan. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kenyamanan para pemudik sekaligus mengurangi terjadinya kecelakaan.
Kasat Lantas Polres Tuban, AKP Sugeng ST, Selasa (31/07/2012) menjelaskan, memang jalur pantura jarang mengalami kemacetan. Akan tetapi, sering terjadi laka lantas. Hal inilah kemudian dapat menyebabkan kemacetan.Sehingga, mulai tanggal 10 Agustus 2012 mendatang akan didirakannya pos pos tersebut. “ Pos itu untuk tempat istirahatan pemudik,” katanya.
Lebih lanjut Sugeng menjelaskan ada beberapa titik pos itu dibuat. Diantaranya berada diperbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah yakni pos di Kecamatan Bancar. Selain itu juga disiapkan pos  di Sukolilo, Patung Letda Soetjipto, Pereng, Temangkar dan Widang,” Setiap pos akan dijaga antara 10 hingga 36 personil,” pungkasnya.

Peserta Uji Kompetensi Guru (UKG) Tuban

SUGAR FM DALAM BERITA

4042 Guru di Tuban Ikuti Uji Kompetensi


Sejumlah guru mengikuti UKG di SMPN 7 Tuban.
TUBAN (jurnalberita.com) – Para peserta Uji Kompetensi Guru (UKG) di Kabupaten Tuban, yang dilakukan secara online, pada hari kedua ini berjalan lancar setelah kemarin sempat terkendala server yang tidak tersambung, Selasa (31/7/12).
Kegiatan UKG yang berlangsung dari tanggal 30 Juli hingga 10 Agustus ini, diikuti sebanyak 4042 tenaga pendidik se-kabupaten Tuban, yang terdiri dari  830 tenaga pendidik tingkat SMP/MTs, 463 tenaga pendidik tingkat SMA/SMK, dan 2749 tenaga pendidik tingkat TK/SD/SLB.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Tuban, Drs Sutrisno mengatakan, program uji kompetensi ini merupakan program baru dari Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).
“Selain program baru dari Kemendiknas, program ini juga merupakan upaya pemerintah untuk melakukan pemetaan terhadap kompetensi guru, sekaligus sebagai entri poin penilaian kinerja guru,” ujar Sutrisno.
Saat dikonfirmasi lebih lanjut mengenai soal-soal yang akan diujikan, Sutrisno mengatakan tidak tahu soal apa yang akan diujikan. Karena selain program baru dari Kemendiknas, soalnya juga dibuat langsung oleh pusat. “Saya tidak tahu soal apa yang akan diujikan, karena soalnya bersifat online dan dibuat langsung oleh pusat,” tambah Sutrisno.
Sutrisno juga menyampaikan, lokasi ujian akan dilaksanakan di 13 sekolahan yang memiliki sarana laboratorium komputer dan jaringan internet yang memadai. Untuk hari pertama dan kedua ini dilaksanakan  di SMPN 6 Tuban, SMPN 7 Tuban, SMK Abdi Negara dan SMKN 1 Tuban.
“Pelaksanaan UKG ini dimulai pukul 07.30 WIB hingga 16.30 WIB, dan terbagi dalam tiga gelombang. Masing-masing gelombang diberikan waktu selama 150 menit atau sekitar dua jam,” terang Surisno.
Sutrisno menghimbau kepada semua guru, meskipun jika ada guru yang tidak mengikuti uji kompetensi ini tidak masalah. Karena tidak ada sanski yang diberikan kepada guru yang tidak bersedia mengikuti ujian ini. Pihaknya tetap berharap semua guru bisa mengikuti program UKG dari Kemendiknas ini.
“Apabila tidak bersedia mengikuti uji kompetensi ini ya tidak apa-apa, karena tidak ada sanksinya. Tapi saya himbau untuk mengikutinya, karena guru tidak dibebankan biaya apapun alias gratis,” pungkas Sutrisno.

Solidaritas Muslim Untuk Rohingya-Myanmar

SUGAR FM DALAM BERITA
 Gelar SHalat Gaib
Mahasiswa Kecam Pembataian Muslim Rohingya
Selasa, 31 Juli 2012
Reporter : Yusuf Wibisono

Jombang (beritajatim.com) - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Pelajar dan Mahasiswa Muslim Peduli Rohingya (APMMPR) Jombang menggelar salat gaib untuk umat muslim Rohingya yang menjadi korban pembantaian, Selasa (31/7/2012). APMMPR juga mengecam pembantaian yang menewaskan ribuan umat Islam tersebut.

Aksi solidaritas APMMPR ini dimulai dari taman kota Kebun Rojo Jombang. Usai berkumpul, puluhan aktivis ini melakukan longmarch menuju gedung DPRD setempat. Sepanjang perjalanan, mereka melakukan orasi secara bergantian. Dalam orasinya, mereka mengecam kekejaman pemerintah junta militer Myanmar.

Puluhan mahasiswa ini kemudian menggelar salat gaib begitu tiba di gedung wakil rakyat. Tak jarang, dari mereka meneteskan air mata. "Kami mengecam dan menyayangkan kasus pembantaian yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar. Ironisnya, kondisi itu semakin diperparah dengan belum adanya tindakan dari para aktivis HAM," kata Supriadi, koordinator aksi.

Dalam aksi damai itu, APMMPR mengusung empat tuntutan atas tragedi berdarah itu. Diantaranya, meminta seluruh umat muslim Jombang untuk mendukung dan mendoakan muslim Rohingya. Kemudian meminta seluruh ormas Islam untuk bersatu menyuarakan kecamatan atas penindasan muslim Rohingya.

Ketiga, meminta pemerintah RI bertindak tegas membawa Myanmar ke pengadilan PBB. "Dan yang terakhir, kami meminta pemerinta RI untuk memberikan suaka kepada pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia," pungkasnya. [suf/kun]
Gerakan One Man One Dolar untuk Korban Rohingya Myanmar
Rabu, 01 Agustus 2012 11:19:07 WIB
Reporter : Hanum Oktavia

Malang (beritajatim.com)--Adanya pembantaian umat muslim di Rohingya Myanmar tampaknya membuat banyak pihak prihatin. Salah satunya mahasiswa Malang Raya yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Mereka menggelar aksi di Jalan Veteran Kota Malang, Rabu (1/8/2012).

Selain untuk menggalang bantuan bagi korban pelanggaran HAM di Rohingnya, aksi tersebut juga dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Sebab, Pemerintah Indonesia yang juga merupakan salah satu anggota ASEAN dianggap terlalu lamban untuk memberikan bantuan, baik berupa logistik ataupun politik.

"Mengapa pemerintah lebih senang meminjamkan uang hingga 1 miliar dolar ke IMF. Tetapi tak ada sepeser pun untuk korban Rohingya, padahal yang dibinasakan adalah sesama warga muslim," ujar salah satu orator di sela-sela aksi.

Dalam aksinya, massa KAMMI memunculkan gerakan One Man One Dolar. Nantinya, dana yang terkumpul akan dikirimkan ke LSM Aksi Cepat Tanggap (ACT).

"Gerakan One Man One Dolar itu muncul di internal KAMMI Malang. Kami sangat prihatin dengan sikap pemerintah yang lamban memberikan bantuan ke Rohingnya," kata Humas aksi, Rijal Faizin Rahmad.

Menurutnya, pemerintahan SBY tak peka dalam situasi saat ini, padahal konflik di Rohingya sudah lama terjadi. "Di sana sudah ada pemusnahan etnis, bagaimana mungkin pemerintah diam saja," tandas Rijal yang merupakan mahasiswa Univeristas Brawijaya ini.

Rijal menambahkan, Aksi One Man One Dolar yang dicetuskan oleh KAMMI Malang ini diharapkan bisa juga menjadi aksi nasional atau minimal Malang Raya untuk membantu korban Rohingya. [air/num]

PEMBANTAIAN MUSLIM ROHINGYA MYANMAR (BURMA)

SUGAR FM DALAM BERITA

Warga Rohingya: Terima Kasih Indonesia

Ta Chi Lek Myanmar
Ta Chi Lek Myanmar
Warga Muslim Rohingya, Myanmar, yang sedang mengalami penindasan di negara mereka, menyampaikan terima kasih kepada organisasi Jamaah Muslimin (Hizbullah) di Cileungsi, Bogor, atas bantuan yang mereka terima.
“Kami menerima surat pernyataan terima kasih itu langsung dari salah satu pemimpin Rohingya, Imum Ahmed, lewat surat elektronika yang dikirimkan kemarin,” kata juru bicara Jamaah Muslimin (Hizbullah) Ali Farkhan Tsani di Jakarta, Selasa (31/7)
Dalam surat kepada pembina utama Jamaah Muslimin (Hizbullah) H. Muhyiddin Hamidy, Imum Ahmed menyatakan terima kasih kepada organisasi itu ‘untuk rasa persaudaraan dan kebaikannya kepada manusia perahu Rohingya yang kehilangan hak-haknya dan terdampar di Indonesia.’
Bantuan diberikan Jamaah Muslimin (Hizbullah) lewat cabangnya di Aceh itu, kata Ali Farkhan, disampaikan ketika orang-orang Rohingya melarikan diri dari serangan-serangan di kawasan Arakan, Myanmar, menggunakan perahu kemudian terdampar di Aceh belum lama ini.
“Kami tidak mendapat pertolongan dimana-mana, di dalam, maupun di luar tanah air kami dan hanya saudara-saudari Muslim Indonesia yang kami lihat ada secercah cahaya harapan dan mengungkapkan persaudaraan kemanusiaan pada kami, yang kami cari selama ini,” demikian salah satu kutipan dari surat elektronik tersebut.
Mengutip isi surat itu, Ali Farkhan menambahkan warga Rohingya menyatakan yakin Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia Islam dengan segenap rakyatnya ‘akan memimpin kami menuju tatanan dunia yang setara, adil dan bebas bagi segenap manusia dan seluruh ummat Islam.’
Sebelumnya, Asosiasi Rakyat Rohingya-Birma yang berkedudukan di Uni Emirat Arab melalui pemimpinnya, Dr. Than Aung telah menyampaikan pernyataan serupa untuk bantuan tersebut.
Than Aung menambahkan pihaknya ingin bergabung dalam organisasi Jamaah Muslimin (Hizbullah) khususnya dalam perjuangan persaudaraan Muslim (Ukhuwah Islamiyah).

Myanmar: Soal Muslim Rohingya Bukan Masalah Agama

Kalau begitu mengapa sulit mendapatkan visa ke sana ?
Kalau begitu mengapa sulit mendapatkan visa ke sana ?
Pemerintah Myanmar menolak upaya beberapa kalangan mempolitikkan dan menduniakan keadaan di wilayah Rakhine sebagai masalah agama. Demikian pernyataan yang disampaikan Pemerintah Republik Myanmar, yang diterima ANTARA pada Senin (30/7).
Pemerintah Myanmar menyatakan telah melakukan pengendalian maksimal untuk memulihkan hukum dan ketertiban di tempat tertentu di wilayah Rakhine. Myanmar sangat menolak tuduhan beberapa kalangan bahwa kekerasan dan penggunaan kekuatan berlebihan dilakukan pihak berwenang dalam menangani kerusuhan di wilayah tersebut, kata pernyataan itu.
“Myanmar adalah negara banyak agama, tempat Buddha, Kristen, Muslim, dan Hindu hidup bersama dalam damai dan serasi berabad-abad. Oleh karena itu, peristiwa di Rakhine bukan karena penindasan agama atau diskriminasi,” kata pernyataan pemerintah itu.
“Perdamaian dan stabilitas sangat diperlukan demi keberlangsungan demokrasi dan proses reformasi di Myanmar. Solidaritas nasional dan harmoni rasial antarsuku berbeda penting bagi kesatuan,” katanya.
Pihak berwenang telah mengambil tindakan diperlukan dengan hati-hati, katanya, pemerintah bekerja sama dengan pemimpin agama dan masyarakat, partai politik, dan organisasi sosial untuk mengatasi masalah tersebut.
Pada 11 Juni, Presiden U Thein Sein menyampaikan pernyataan terkait kejadian itu, mengimbau masyarakat Myanmar bekerja sama dengan pemerintah dan minta semua mewujudkan setiap unsur keadaan dengan kemurahan hati.
Presiden juga berjanji sangat mementingkan aturan hukum. Kantor Presiden menyatakan Keadaan Darurat Negara di wilayah Rakhine untuk menghentikan kekerasan dan mengembalikan hukum dan ketertiban pada 12 Juni 2012.
Pemerintah Myanmar sedang membangun bangsa damai, modern dan maju serta menetapkan prioritas untuk memastikan perdamaian, stabilitas, dan aturan hukum, katanya.
Setelah dua kejadian itu, kerusuhan pecah di kota Sittway, Maungtaw, dan Buthidaung, tempat perusuh membakar dan menghancurkan rumah, toko, dan penginapan, serta terlibat pembunuhan. Akibat kerusuhan itu, 77 orang dari kedua pihak tewas dan 109 luka. Sejumlah 4.822 rumah, 17 masjid, 15 biara, dan tiga sekolah dibakar.
Pemerintah menyatakan mencoba segera memulihkan ketengan di tempat kerusuhan itu sejak awal kekerasan di wilayah Rakhine. “Pemerintah juga mengambil langkah untuk menghentikan sebaran kekerasan dan mengembalikan perdamaian. Warga diberi keterangan tentang keadaan tersebut secara terbuka,” katanya.
Untuk mengungkapkan kebenaran dan mengambil tindakan hukum pada pelaku pelanggaran hukum dan perbuatan onar di wilayah Rakhine, Panitia Penyelidik beranggota 16 orang dan dipimpin Wakil Menteri Dalam Negeri dibentuk pada 6 Juni 2012, kata pernyataan itu.
Dalam meninjau kejadian di wilayah itu ditemukan bahwa pelanggaran hukum tersebar akibat ketidakpercayaan dan perbedaan agama, yang menciptakan kebencian dan balas dendam terhadap satu sama lain.
Sebagai korban kekerasan, baik umat Buddha maupun Muslim, sangat jelas tampak bahwa kerusuhan tersebut tidak terkait dengan penganiayaan di wilayah itu. Myanmar adalah negara banyak ras dan banyak agama, tempat orang dengan keyakinan berbeda hidup bersama dalam damai dan serasi, kata pernyataan itu.
Anggota kabinet dan pejabat pemerintah serta perwakilan dari masyarakat telah mengunjungi wilayah terimbas kerusuhan itu dan terlibat dalam pemukiman ulang dan pemulihan serta penyaluran barang ke masyarakat di markas bantuan.
Pemerintah mengambil tindakan hukum terhadap pelaku kejahatan itu, katanya. Pada waktu sama, pemerintah mengambil langkah untuk memastikan gejala dan kejadian tersebut tidak terjadi lagi, kata pernyataan itu.
Pemerintah membangun 89 markas bantuan di kota tersebut bagi 14.328 orang Rakhine dan 30.740 orang Muslim terdampak kekerasan itu. Karena keadaan hukum dan ketertiban mulai pulih, pengungsi di tempat tersebut berangsur-angsur pulang.
Sebagai bagian dari usaha pembangunan kembali perumahan, yang dibakar di Maungtaw dan di desa sekitarnya, Kementerian urusan Perbatasan akan membangun 202 rumah, UNHCR akan membangun 222 rumah, dan CARE Myanmar, lembaga swadaya masyarakat antarbangsa, akan membangun 128 rumah. UNHCR sejauh ini mengirim 400 tenda bagi pengungsi di kota Maungtaw.
Dalam rangka memberikan penampungan di Sittway dan desa sekitarnya, pemerintah wilayah Rakhine berjanji membangun 170 tenda sementara, sedangkan UNHCR dan CARE Myanmar pimpinan UNHCR akan membangun 600 tenda, kata pernyataan itu.
UNHCR dan LSM itu telah menyediakan 6.818 perangkat berbagai macam peralatan rumah tangga dan 2.412 terpal bagi pengungsi di Rakhine. Selain itu, uang tunai dan barang berharga lain senilai tiga miliar Kyat untuk bantuan dan rehabilitasi korban diterima dari simpatisan, baik dari dalam maupun luar negeri.

ACT segera masuk ke Rohingya, Visa Melalui Bangladesh


“Alhamdulillah, akhirnya visa sudah di tangan. Pemerintah Bangladesh mengizinkan kami masuk,” jelas Andhika Purbo Swasono, Ketua Action Team for Rohingya, Jumat, setelah keluar dari Kedutaan Besar Bangladesh di Jakarta. Dari Bangladesh, tak jauh lagi untuk merapat ke pengungsi Rohingya di Myanmar. Langkah membantu Muslim Rohingya pun bukan hanya wacana dan diplomasi di dalam negeri.
Sebagai kunjungan awal menemui pengungsi Rohingya di Myanmar, tak banyak rencana yang disiapkan. “Prioritasnya, memberi bantuan medis dan pangan. Hadirnya tim ini, mewakili kepedulian masyarakat Indonesia langsung ke tengah pengungsi. Seperti standar aksi ACT, kami tak pernah melupakan koordinasi dengan pemerintah, termasuk menetapkan mitra lokal. Bagaimana pun, kami adalah tamu di negeri orang, sehingga menghargai tuan rumah,” jelas Andhika.
Isu kemanusiaan sejatinya adalah “hajatan besar” umat manusia, terutama dalam bulan Ramadhan penuh berkah ini. “Karena ini hajatan besar, ACT sangat berbesar hati ketika pekan ini makin banyak simpati dan kesadaran mempedulikan Rohingya. Etnik muslim Rohingya, merupakan komunitas paling sengsara saat ini di antara penduduk dunia. Kita selayaknya terpanggil hadist orang-orang mukmin dalam hal kasih sayang, saling menyayang dan saling cinta bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggotanya merasa sakit, maka anggota tubuh lainnya ikut merasakan sulit tidur dan demam,” ungkap Andhika.
Tanpa menunda waktu lagi, minggu 29/7 tim pertama Action Team for Rohingya akan berangkat menemui langsung para pengungsi Rohingya dipimpin Andhika. Selain Andhika, tim ini didukung relawan medis, dr. Rio Pranata. “Dokter Rio saat ini bertugas di Klaten, Jawa Tengah. Beliau akan menyusul di hari yang berbeda,” jelas Andhika.
Tim Aksi untuk Rohingya dibentuk bulan Juni lalu, dan telah melakukan serangkaian aksi galang dana dan kampanye kepedulian.
ACT, kata N. Imam Akbar, Direktur Global Humanity Response – lembaga yang diinisasi ACT merespon krisis kemanusiaan di luar Indonesia, tak hanya berikhtiar membantu Rohingya melalui Banglades. “Kami juga mengupayakan melalui Myanmar. Kalau sulit dari Jakarta, kita bermitra dengan mitra ACT di Malaysia yang insyaAllah memiliki semangat yang sama. Di Malaysia, muslim Rohingya relatif lebih tertangani. Mereka bahkan bisa membentuk paguyuban untuk memperjuangkan nasibnya melalui wadah organisasi.”
Andhika: Muda dan Selalu Siaga
Loyalitas Andhika Purbo Swasono, patut diacungi jempol. Bagaimana tidak, dalam usianya yang masih muda, lahir di Jakarta 6 Juli 1980, bapak seorang putri – Aisyah Dalia Asira, tak pernah menampik tugas. Kesiagaan telah menjadi sikapnya. Hal itu secara sadar menjadikan Tri Mardiati – istri Andhika – selalu siap menerima kenyataan untuk ditinggal suaminya bertugas. Tak berlebihan kalau Tria menikahi Andhika, mirip menikahi seorang tentara. Bedanya, Andhika tak pernah bertugas dengan membawa senjata. “Senjata saya, keikhlasan dan kesiapan menyapa saudara-saudara kita yang ditimpa kemalangan,” ujar sulung dua bersaudara dari pasangan Santoso SW dan Yupika Adelina Setyawati ini.
Karir Andhika di AC dimulai sebagai relawan. Pertama kali, alumnus Departemen Matematika FMIPA Universitas Indonesia ini terlibat dalam tim kemanusiaan ACT saat gempa mengguncang Jogja (2006). Sesudahnya, sejumlah event bencana dilibatinya. Tahun 2007, mendukung emergency team ACT. Tahun 2009, saat sejumlah bencana hadir beruntun di Indonesia, Andhika terlibat dalam sejumlah aksi kemanusiaan. Longsor Cikangkareng – Cianjur Selatan (2009), gempa bumi di Sumatra Barat, targedi pecahnya tanggul Situ Gintung (Ciputat Timur, Tangerang Selatan), gempa bumi Jawa Barat.
Andhika berkali-kali didapuk sebagai Action Team Leader. Tahun 2010 saja, dua kali posisi itu diamanahkan padanya yaitu saat erupsi Merapi (memimpin Tim Kesehatan) dan banjir bandang Cihaurbeuti, Ciamis (memimpin emergency team).
Pengalaman bergaul “dengan maut” tak pernah menyurutkan langkah Andhika. Justru situasi bersama korban-korban selamat dari bencana, meneguhkan rasa syukur dan pelajaran akan kehidupan. “Saya terkesan menyaksikan warga Jogja dan Jateng begitu tegar menghadapi bencana. Meski banyak kehilangan, harta bahkan anggota keluarganya, mereka tidak berlama-lama larut dalam kesedihan. Warga Jogja, dibanding korban bencana lainnya, lebih cepat bangkit kembali,” ungkap Andhika.
Wujud kesiapan menerima tugas, juga diperlihatkannya saat diterjunkan dalam Komite Indonesia untuk Solidaritas Somalia (KISS). Dari tim pertama sampai tim ketiga, Andhika ikut di dalamnya dan selama itu harus di luar negeri meninggalkan istrinya. Andhika bersama tim “berkeliaran” membawa bantuan masyarakat Indonesia melalui KISS – lembaga yang diinisiasi ACT – di Mogadishu, yang disebut media internasional sebagai kota paling berbahaya di dunia saat ini. “Di sela tugas di Somalia dan Kenya, ACT sempat menugaskan saya membantu korban gempa di provinsi Van, Turki (2011), menyalurkan bantuan logistik,” kata Andhika.
Selama terlibat dalam KISS, Andhika mengelola tak hanya bantuan medis dan pangan. Ia mendampingi relawan lokal menyiapkan hewan kurban, mendistribusikan dan mendokumentasikan prosesnya sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pekurban di Indonesia. “Pendistribusian kurban di perbatasan Somalia-kenya maupun di Mogadishu, dahsyat karena dilakukan di kawasan padat pengungsi dan minim kemampuan berbahasa Inggris. Mereka juga agak sulit ditertibkan. Tak mudah mendokumentasikan proses qurban di Mogadishu karena berlaku pembatasan aktivitas di alam terbuka orang asing sejak pukul 17.00,” jelas alumnus SMU Negeri 70 Jakarta ini.
Andhika dan kesiapannya terjun di situasi genting kemanusiaan, teladan bagi kaum muda Indonesia. Mengapa ia menerima tugas berat ini? “Tak harus menanti berumur, untuk melakukan sesuatu yang berarti,” ujarnya. Maka, ia mengaku banyak belajar dari Ahyudin, presiden ACT yang dikaguminya. “Seperti komandan (sebutan akrab kru ACT terhadap Ahyudin), sebelum pergi bertugas, saya menulis surat wasiat. Berjaga-jaga andai terjadi sesuatu terhadap saya, keluarga sudah siap dan melakukan hal terbaik. Doakan, ya, saya kembali pulang dengan selamat, jadi wasiat itu tak perlu dibuka,” ujarnya.
sumber http://arrahmah.com

Dendam pada Umat Islam, AS Diam Saja Pembantaian Rohingya


MOSKOW — Nasmiya Bokova, jurnalis dan wakil pimpinan redaksi majalah Muslimanka terbitan Bosnia, mengkritik sikap Amerika Serikat dan negara-negara Barat yang tidak bereaksi dalam soal pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar. Bokova memperkirakan beberapa alasan mengapa negara Barat yang mengklaim pejuang hak asasi manusia itu memilih sikap diam saja.
“Mengapa Amerika Serikat langsung mereaksi atas penangkapan atau cederanya sejumlah orang di salah satu negara dunia ketiga. Namun, AS tidak menunjukkan reaksi apapun terhadap tragedi di Myanmar?” katanya. “Itu karena Barat dan Amerika Serikat, dendam terhadap umat Islam.”
Bokova menyatakan hal tersebut dalam wawancaranya dengan IRNA di Moskow, Rusia, pada Sabtu (28/7) waktu setempat. Selain karena dendam, AS dan negara Barat memilih diam dalam soal pembantaian Muslim Rohingya karena dalam rangka menggulirkan politik islamphobia.
Selain itu, mereka juga sedang merongrong sebuah negara Muslim lain yaitu Suriah. ”Mereka tidak ingin perhatian dunia teralihkan pada pembantaian warga Muslim di Myanmar,” kata Bokova.
sumber  :  republika.co.id

Taliban Siap Serang Myanmar untuk Balas Dendam Rohingya

Masjid Jamik di Ta Chi Lek Myanmar
Bersama Imam Masjid Jamik di Ta Chi Lek Myanmar. Masjid ini termasuk yang masih terawat dengan baik. Biaya perawatan konon didapat  dari bantuan  Muslim China di Chiang Rai Thailand 
ISLAMABAD – Kelompok militan Taliban Pakistan mengancam akan menyerang Myanmar untuk membalas dendam atas peristiwa pembantaian Muslim Rohingya. Taliban juga mendesak Pemerintah Pakistan agar memutuskan hubungan dengan Myanmar.
Gerakan Tehrik-e-Taliban mengklaim dirinya sebagai pembela warga Muslim di Myanmar. Taliban pun menuntut Pemerintah Pakistan agar segera menutup kantor Kedutaan Besar Myanmar di Kota Islamabad.
“Kami akan membalas darah kalian. Bila Kedutaan Besar Myanmar tidak ditutup, kami tidak hanya akan menyerang Myanmar, kami juga akan menyerang Pakistan yang merupakan Sahabat Myanmar,” ujar juru bicara Taliban Ehsanullah Ehsan, seperti dikutip PTI, Jumat (27/7/2012).
“Kami juga menyerukan kepada media yang menyebut dirinya sebagai perwakilam Islam, untuk menyiarkan siaran berisi fakta-fakta yang terjadi di Myanmar dan warga Muslim Myanmar,” tegasnya.
Meski demikian, Taliban tidak mengatakan, apakah mereka akan mengirim militan-militannya ke negeri yang sempat dipimpin junta militer itu. Pernyataan ini merupakan ancaman pertama dari Taliban Pakistan terhadap Myanmar. Sejauh ini, Taliban Pakistan hanya membahas isu-isu yang berkaitan dengan Afghanistan.
Sejauh ini, kantor Kedutaan Besar Myanmar di Islamabad tidak mengeluarkan komentar mengenai insiden ini. Sejumlah pengamat juga meragukan kemampuan Pakistan untuk melakukan serangan bom di Myanmar. Sementara itu, Pemerintah Pakistan sebelumnya mengatakan bahwa negaranya berharap Myanmar sanggup mengatasi insiden berdarah itu.
Konflik komunal terjadi di wilayah Arakan, Myanmar, antara warga Muslim Rohingya dan Budha. Peristiwa itu menewaskan banyak orang dan ribuan warga Rohingya pun melarikan diri dari wilayahnya.
Warga Muslim itu lari ke Bangladesh yang berdekatan dengan Myanmar. Meski demikian, mereka juga menghadapi deportasi dari pemerintah.
Amnesty International turut melaporkan sejumlah bukti-bukti adanya peristiwa pemerkosaan, penghancuran properti, dan pembunuhan terhadap warga Muslim yang dilakukan oleh warga Budha serta pasukan Myanmar. Arus distribusi bantuan pun diblokir oleh warga dan pasukan.

Menurut UNHCR : Bentrokan di Myanmar Utara, 800 Ribu Orang Mengungsi

Muslims hold pictures and banners as they protest in front of Myanmar's embassy in Bangkok in June. A group of Rohingyas living in Thailand and other Muslims gathered outside the embassy demanding security for Myanmar's Rohingya people and called for inter
Muslims hold pictures and banners as they protest in front of Myanmar’s embassy in Bangkok in June. A group of Rohingyas living in Thailand and other Muslims gathered outside the embassy demanding security for Myanmar’s Rohingya people and called for inter
JENEWA — Sekitar 80.000 orang diperkirakan akan mengungsi karena bentrokan antar-kelompok baru-baru ini di negara bagian Rakhine utara Myanmar, kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR), Jumat (27/7).
Juru bicara UNHCR Andrej Mahecic mengatakan kepada wartawan bahwa lebih dari 30.000 Orang-Orang Terlantar Internal (IDPs) telah menerima bantuan. Organisasi-organisasi darurat dan pemerintah telah mulai membangun tempat penampungan pengungsi di beberapa kamp-kamp.
Mahecic juga menyatakan keprihatinan atas tiga anggota staf UNHCR yang telah ditahan di negara bagian Rakhine.
Komisaris Tinggi PBB untuk HAM Navi Pillay pada Jumat juga menyatakan keprihatinan serius atas pelanggaran hak asasi manusia yang sedang berlangsung di Myanmar, dan menyerukan penyelidikan cepat dan independen.
Kekerasan dipicu antara etnis Rakhine Buddha dan etnis Rohingya Muslim di Taungup di negara bagian Rakhine setelah seorang wanita Buddhis diperkosa dan dibunuh pada 28 Mei. Menurut angka resmi, kekerasan di kawasan itu telah merenggut sedikitnya 78 jiwa sejauh ini.

Poto – Poto atau Gambar Yang Tidak Benar Yang Tersebar Tentang Muslim Rohingya Myanmar

Pembantaian yang berlaku di Myanmar adalah hal yang benar benar terjadi dan dihimbau kepada seluruh ummat Islam bangkitlah menyatakan protes dan turut menyalurkan sumbangan semampu yang ada, paling tidak untuk meringankan beban saudara saudara seagama kita disana.
Janganlah menyebarkan gambar gambar palsu tentang hal yang benar, itu adalah suatu perbuatan yang tidak bermoral dan hanya menangguk di air keruh. Apakah maksud disebalik itu?…apakah semata-mata hanya untuk menaikkan rating ? Menurut kami itu adalah perbuatan yang tidak bertanggung jawab diatas penderitaan orang lain
Poto : Biksu sebagian orang menyebutnya Sami Buddha Mengamuk Di Myanmar. Caption itu memang betul ada, kejadiannya pun memang di Myanmar tetapi berlakunya pada tahun 2007 yang silam. Poto ini tidak ada langsung berhubungan dengan kerusuhan etnis,  sebab ini adalah demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat Myanmar terhadap kerajaan junta militer yang tertekan dengan kemiskinan akibat dari kenaikan harga barang barang kebutuhan pokok.
Poto : Biksu sebagian orang menyebutnya Sami Buddha Mengamuk Di Myanmar. Caption itu memang betul ada, kejadiannya pun memang di Myanmar tetapi terjadinya pada tahun 2007 yang silam. Poto ini tidak ada langsung berhubungan dengan kerusuhan etnis, sebab ini adalah demonstrasi yang dilakukan oleh rakyat Myanmar terhadap kerajaan junta militer yang tertekan dengan kemiskinan akibat dari kenaikan harga barang barang kebutuhan pokok. Sumber Ahrchk | MySinchew
Keterangan gambar : Seorang Muslim Myanmar telah dibakar dan orang - orang disekelilingnya hanya memerhatikan saja  tanpa ada seorang pun yang bersimpati atau ingin memberikan bantuan. Gambar ini banyak beredar di Facebook. Gambar ini sebenarnya adalah poto seorang aktivis Tibet yang bernama Jhampel Yesh yang menolak kunjungan Presiden China ke India. Aktivis tersebut merupakan seorang imigran yang sedang memohon suaka politik dari pihak pemerintah India. Dia membuat aksi membakar dirinya sendiri sebagai unjuk rasa kunjungan oleh Hu Jintao (Presiden China ketika itu) ke India.
Keterangan gambar : Seorang Muslim Myanmar telah dibakar dan orang – orang disekelilingnya hanya memerhatikan saja tanpa ada seorang pun yang bersimpati atau ingin memberikan bantuan. Gambar ini banyak beredar di Facebook.
Gambar ini sebenarnya adalah poto seorang aktivis Tibet yang bernama Jhampel Yesh yang menolak kunjungan Presiden China ke India. Aktivis tersebut merupakan seorang imigran yang sedang memohon suaka politik dari pihak pemerintah India. Dia membuat aksi membakar dirinya sendiri sebagai unjuk rasa kunjungan oleh Hu Jintao (Presiden China ketika itu) ke India. – International Business Times | The Guardian UK
Foto foto  ini juga banyak beredar di internet mereka mengaitkan peristiwa pembantaian ummat Islam Rohingya di Myanmar. Tetapi sebenarnya gambar - gambar ini adalah merupakan kejadian yang berlaku di Selatan Thailand - Wilayah Patani. Peristiwa ini terjadi pada bulan Oktober 2004 dimana Tentera Thailand  membunuhi ratusan warga Muslim Patani di Takbai yang mengakibatkan sekurang kurangnya 85 orang terbunuh, 60 cedera, dan 59 lainnya dipenjarakan. Peristiwa ini terjadi pada saat umat Muslim Patani sedang berpuasa Ramadhan. Dan terkenal dengan Peristiwa Takbai.
Foto foto ini juga banyak beredar di internet mereka mengaitkan peristiwa pembantaian ummat Islam Rohingya di Myanmar. Tetapi sebenarnya gambar – gambar ini adalah merupakan kejadian yang berlaku di Selatan Thailand – Wilayah Patani. Peristiwa ini terjadi pada bulan Oktober 2004 dimana Tentera Thailand membunuhi ratusan warga Muslim Patani di Takbai yang mengakibatkan sekurang kurangnya 85 orang terbunuh, 60 cedera, dan 59 lainnya dipenjarakan. Peristiwa ini terjadi pada saat umat Muslim Patani sedang berpuasa Ramadhan. Dan terkenal dengan Peristiwa Takbai.   Hminews.com | The Telegraph | SMH Portal | People’s Daily | Frontline
Foto diatas adalah merupakan kejadian yang benar tetapi bukan berlaku di Myanmar sebagaimana yang disebarluaskan dalam internet. Kejadian ini  adalah peristiwa gempa bumi yang terjadi di negara Tibet dan telah menelan banyak korban. Tibetan Community | Tibet Times
Foto diatas adalah merupakan kejadian yang benar tetapi bukan berlaku di Myanmar sebagaimana yang disebarluaskan dalam internet. Kejadian ini adalah peristiwa gempa bumi yang terjadi di negara Tibet dan telah menelan banyak korban.  Tibetan CommunityTibet Times

Indonesia Tidak Bisa Intervensi Myanmar Tentang Rohingya ??????

Dirjen Kerjasama ASEAN, I Gusti Agung Weseka Puja mengatakan anggota ASEAN tidak dapat melakukan intervensi ataupun turut campur atas suatu persoalan yang dialami oleh negara anggota lainnya.
Hal ini menjawab bagaimana peran Indonesia untuk ikut aktif menyelesaikan permasalahan Rohingya dengan pemerintah Myanmar.
Sebagai negara berdaulat, Pemerintah Myanmar mengatakan masalah tersebut adalah konflik dalam negeri, yang tidak dapat dicampuri penyelesainnya oleh negara manapun.
Tetapi, keterbukaan pemerintahan Myanmar juga diharapkan untuk menjelaskan kepada internasional tentang kondisi dan situasi di wilayah yang sekarang ditetapkan sebagai zona militer itu. “Kami mendorong atas keterbukaan pemerintahan di sana (Myanmar), dan kami masih bisa percaya,” ungkapnya.
di Border , perbatasan Myanmar Golden Trangle...masuk ke negri Junta ini secara resmi pasport kita ditahan dan di tukar dengan secarik kertas saja.
di Border , perbatasan Myanmar Golden Trangle…masuk ke negri Junta ini secara resmi pasport kita ditahan dan di tukar dengan secarik kertas saja.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Sosial Politik dan Budaya KBRI di Myanmar, Djumara Supriyadi menuturkan, telah mendesak pemerintah junta militer Myanmar untuk membuka diri atas keterlibatan komunitas internasional dalam konflik tersebut. Salah satunya dengan memberikan akses masuk bagi relawan, maupun pemantau dan media asing, ke Negara Bagian Rakhine. Namun, kata dia, desakan itu belum ditanggapi oleh pemerintah setempat.

Border Myanmar, kenapa bisa ganas begitu ya Biksu Biksu ini.......
Border Myanmar, kenapa bisa ganas begitu ya Biksu Biksu ini…….

Djumara menyarankan, agar relawan Indonesia yang hendak memantau dan melakukan perbantuan terhadap Muslim Rohingya, agar berangkat atas nama perbantuan kemanusian, dan tidak mandiri.
Muhammadiyah Internasional telah lama bergerak ke daerah Junta Militer ini
Muhammadiyah Internasional telah lama bergerak ke daerah Junta Militer ini
Kata dia, lembaga di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), UNOCHA, juga tengah melakukan upaya agar pemerintah Myanmar dapat mengizinkan para relawan dan pers asing masuk ke wilayah tersebut

Muhammadiyah Diminta Tampung Pengungsi Rohingya

Jauh sebelum terkuak kepermukaan kekejaman Biksu Budha dan Pemerinta Junta Militer Myanmar , Muhammadiya yang tergabung dalam Muhammadiyah Internasional telah begerak kesana..
Jauh sebelum terkuak kepermukaan kekejaman Biksu Budha dan Pemerinta Junta Militer Myanmar , Muhammadiya yang tergabung dalam Muhammadiyah Internasional telah begerak kesana..

Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) mengajukan permintaan pada induknya, PP Muhammadiyah agar bersedia menampung ratusan pengungsi Rohingya, Myanmar di Indonesia. Pemerintah Indonesia pun diminta memberikan suaka politik bagi para pengungsi. “Kami tidak hanya sekedar mengutuk pemerintah junta militer Myanmar segera menghentikan pembataian tersebut. Tapi kami akan mengusulkan kepada PP Muhammadiyah untuk menampung para pengungsi yang berjumlah lebih dari 300 orang di seluruh Indonesia,”ujar Sekjen DPP IMM Fahman Habibi, Jumat (27/7).
Kelayakan penampungan pengungsi, dinilainya penting, terutama bagi anak-anak. Mereka, imbuh Fahman, bisa ditampung di beberapa panti asuhan Muhammadiyah yang jumlahnya mencapai lebih dari 200 lokasi. Bentuk bantuan lain yang diharapkan IMM yakni berupa beasiswa kepada anak-anak tersebut untuk bersekolah. Setidaknya mereka diperkenankan melanjutkan studi di lembaga pendidikan dan perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Kami juga mendesak kepada pemerintah Republik Indonesia untuk segera memberikan suaka politik kepada para pengungsi yang sudah ada di Indonesia,” harap Fahman.

Muslim Rohingya Dibunuh Karena Tidak Mau Murtad

Bukan perkara mudah untuk merenovasi masjid di Myanmar, memerlukan izin yang sangat rumit dan berliku liku....sehingga masjid masjid terbiar rusak sendiri dimakan usia, puluhan tahun tak tersentuh perbaikan karena memang tidak dizinkan , akhirnya rubuh sendiri...Lain lagi masjid yang bmemang terbakar dan sengaja dibakar
Bukan perkara mudah untuk merenovasi masjid di Myanmar, memerlukan izin yang sangat rumit dan berliku liku….sehingga masjid masjid terbiar rusak sendiri dimakan usia, puluhan tahun tak tersentuh perbaikan karena memang tidak dizinkan , akhirnya rubuh sendiri…Lain lagi masjid yang bmemang terbakar dan sengaja dibakar
Salah seorang delegasi Myanmar mengatakan pada Jamaah Islamiyah bahwa para warga Muslim Rohingya di Myanmar dibantai karena mereka tidak mengubah keyakinannya. Jamaah Islamiyah (JI) sebelumnya pun mengecam keras peristiwa berdarah itu.
Pimpinan delegasi itu, Noor Husain Arakani bertemu dengan Jamaah Islamiyah di Mansoora pada Rabu kemarin dan menceritakan insiden pembantaian Rohingya. Arakani mengatakan bahwa warga Muslim di perbatasan Bangladesh menunggu bantuan tanpa adanya harapan karena Pemerintah Myanmar menutup pintu perbatasan itu.
Arakani juga menceritakan bagaimana warga Muslim Myanmar dipaksa untuk berpindah keyakinan dan mengalami penyiksaan. Mereka dipaksa untuk memakan daging babi dan minum minuman keras. Di beberapa tempat lainnya, mereka juga dibakar hidup-hidup dan tidak diperbolehkan menggunakan ponsel. Seandainya saya bukan seorang Muslim, saya akan menjadi warga negara Myanmar
Sementara itu, Pemimpin Jamaah Islamiyah di Pakistan Sheikh Munawar Hasan menuntut komunitas internasional, khususnya para petinggi negara Muslim untuk menekan Pemerintah Myanmar dan menghentikan aksi pembantaian terhadap warga Muslim Rohingya. Pemerintah Myanmar juga diminta agar menjamin hak-hak warga Rohingya. Jamaah Islamiyah pun sudah membentuk badan amal khusus untuk Muslim Rohingya.
“Puluhan ribu warga Muslim Myanmar yang ada di perbatasan Myanmar dan Bangladesh membutuhkan bantuan kemanusiaan. Mereka disiksa oleh angkatan bersenjata. Namun komunitas internasional, media, dan badan-badan HAM hanya terdiam,” ujar Munawar, seperti dikutip The News, Kamis (26/7).
Bersamaan dengan itu, Sekretaris Jendral Liga Muslim Pakistan Muhammad Ali Saif mendesak seluruh negara Islam agar menolong warga Muslim di Myanmar dari kekejaman Angkatan Bersenjata Myanmar dan komunitas-komunitas. Sejauh ini, 500 desa yang dipenuhi warga Muslim di Myanmar juga dibakari.

Tidak Mudah Mendapatkan Visa Masuk Meliput ke Arakan Myanmar


Otoritas Burma telah menolak untuk memberikan visa kepada seorang advokat Hak Asasi Manusia asal Pakistan Ansar Burney dan seorang rekannya, yang ingin datang ke Burma untuk misi pencarian fakta terkait kekejaman yang dilakukan terhadap  MUSLIM ROHINGYA DI MYANMAR  di negara bagian Arakan, Burma.
Duta besar Burma di London memberitahu Burney, yang memimpin Ansar Burney Trust International, sebuah organisasi HAM di London bahwa mereka (otoritas Burma) tidak mengizinkan setiap wartawan dan para aktivis HAM untuk datang ke Burma untuk misi pencarian fakta.  Para Biksu di Myanmar Membenci Muslim Rohingya
“Duta besar telah memberitahu saya bahwa mereka tidak mengizinkan para wartawan dan aktivis HAM di negaranya. Tindakan ini membuktikan bahwa Burma memiliki sesuatu untuk disembunyikan dari dunia,” ujar Burney, dilansir Mizzima.
Mantan Menteri Federal untuk Hak Asasi Mania dan sekretaris Pakistan Press Club (UK) pada hari Kamis (19/7/2012) mengajukan visa untuk mengunjungi Burma. Pada hari Selasa dia diberitahu visa tidak dapat diberikan.
Burney, yang juga seorang mantan anggota Dewan HAM PBB, mengatakan ingin pergi ke Arakan untuk memastikan apakah benar adanya berita tentang pembunuhan, penangkapan, dan kekejaman lainnya yang dilakukan oleh pasukan keamanan Burma atau etnis Buddhis Rakhine.
Memang, banyak orang yang kurang yakin atas pemberitaan penindasan otoritas Burma dan masyarakat Buddhis Rakhine terhadap Muslim Rohingya di Arakan, sebab media-media internasional terkemuka tidak memberitakan fakta secara rinci tentang apa yang terjadi di Arakan. Selama ini, para jurnalis, terutama jurnalis Muslim, banyak mengambil fakta yang dipaparkan oleh media pro-Rohingya dan media lokal yang dikelola langsung oleh Muslim Rohingya. baca  Cara Muslim Rohingya mengabarkan berita
Data yang didapat oleh media lokal dan media Islam biasanya didapat dari laporan langsung dari Muslim Rohingya yang masih dapat menggunakan alat komunikasi, atau dari para kerabat korban yang masih dapat menghubungi keluarganya di Arakan. Selain itu, beberapa jurnalis Muslim lokal telah berhasil meliput langsung bagaimana situasi di Arakan, meskipun gerak mereka sangat terbatas.
Penolakan visa Burney dengan alasan bahwa tidak diizinkan para wartawan untuk meliput ke Burma adalah hal yang aneh, karena telah ada beberapa media mainstream yang pernah meliput langsung ke Arakan.

Cara Muslim Rohingya mengabarkan berita

Muslim Rohingya Myanmar Burma
Muslim Rohingya Myanmar Burma

Berita tentang tragedi berdarah di Arakan yang valid berasal dari informasi langsung Muslim Rohingya, karena itu berita yang diterima media biasanya berupa informasi pendek dari beberapa kejadian yang berbeda.
Dalam sebuah video yang dipublikasikan di Youtube beberapa waktu lalu, direkam oleh warga lokal, memperlihatkan situasi sebuah desa Rohingya yang telah dibakar habis. Beberapa Muslim terlihat mencatat kesaksian warga dan mendata terkait apa saja yang rusak, bagaimana kejadiannnya, berapa jumlah korban. Kemudian data tersebut akan disebarkan melalui media-media pro-Rohingya untuk mengabarkan kepada dunia tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Para Biksu di Myanmar Membenci Muslim Rohingya

Biksu-biksu di Myanmar yang memiliki peranan penting dalam proses demokratisasi, justru tidak ikut melindungi warga Muslim Rohingya. Mereka menggelar aksi dengan membagikan pamflet anti-Rohingya ke warga.
Para pemuka agama itu dikabarkan memblokir bantuan kemanusiaan yang diberikan aktivis untuk warga Rohingya. Salah satu pamflet yang dibagikan bertulisan “rencana untuk membasmi etnis lain.”
“Belakangan ini, biksu-biksu memainkan peranan untuk menolak bantuan asing yang ditujukan kepada warga Muslim. Mereka mendukung kebijakan Pemerintah Myanmar,” ujar salah seorang anggota LSM Chris Lewa, seperti dikutip Independent, Rabu (25/7).
“Seorang anggota relawan di Sittwe mengatakan kepada saya bahwa biksu-biksu itu berada di dekat kamp Rohingya dan melakukan pemeriksaan. Mereka mengusir seluruh orang yang hendak memberikan bantuan ke warga Rohingya,” tambahnya.
dikutip dari eramuslim.com
dikutip dari eramuslim.com

Assosiasi Biksu Muda Sittwe dan Mrauk juga melontarkan pernyataan, mendesak warga setempat agar tidak berkomunikasi dengan warga Rohingya. Sementara itu para pimpinan fraksi politik di Myanmar berupaya untuk mengusir 800 ribu warga minoritas itu dari Myanmar. Sejauh ini, aktivis HAM yang berbasis di London, Inggris juga aktif mengkritisi tokoh pro-demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi. Mereka mengutarakan kekecewaannya karena Suu Kyi dinilai gagal menyikapi masalah ini.
Rohingya sudah tinggal di Myanmar sejak beberapa abad yang silam, namun pada 1982 Jendral Ne Win melucuti kewarganegaraan mereka. Warga Rohingya pun lari ke Bangladesh dan hidup di kamp-kamp pengungsian.
Media-media asing juga dilarang masuk ke wilayah Arakan, di mana banyak warga Rohingya bermukim. Pada pekan lalu, 10 relawan juga ditangkap tanpa alasan, ketika memasuki wilayah itu.(

Jeritan Muslim Rohingya Myanmar : “Tolong Selamatkan Kami”


MUSLIM ROHINGYA DI MYANMAR

Selamatkan Muslim Rohingya Burma
Selamatkan Muslim Rohingya Burma

Perbincangan dengan KBRI Myanmar di Yangon . Tengah hari senin (23/07) sekitar pukul 14.33 wibb, melalui telpon sambungan internasional :
Rencana jika diizinkan Allah SWT bulan Haji tahun 1433 H mendatang , kami merencanakan ibadah qurban di Rakhine, satu negara bagian Myanmar. Nyaris berita kezaliman terhadap muslim Rohingya tak terekspos ke luar. Untuk persiapan pelaksanaan Qurban tersebaut kucoba menghubungi Kedutaan Besar RI di Yangon. Di Nomor 01017 951 254 465 .
Suara seorang perempuan menyambut teleponku.
“Iya , sambungkan saja kebagian konsuler visa servise ” jawabku kepada resevsionis KBRI Myanmar di Yangon yang tak dapat berbahasa Indonesia itu. Terdengar suara seorang perempuan dalam bahasa Indonesia, “Iya dengan Rika disini, hem… baru lima bulan bertugas di KBRI Yangon” jawab bu Rika dari seberang sana menjawab pertanyaanku. selanjutnya bu Rika menjelaskan : “belum , belum pernah ke Rakhine, sulit mau kesana, harus memenuhi beberapa syarat yang terlebih dahulu diajukan oleh Kemlu. Kalau sampai Yangon saja tak jadi masaalah.
Itupun kami mohon dengan sangat – sangat applay visa dulu di Keduataan Myanmar di Jakarta.” pintanya ber wanti – wanti
Sebenarnya Aku beberapa kali masuk ke wilayah Myanmar. Dari pengalaman lewat laut, yang berbatasan dengan Thailand, sebenarnya tidak lah mudah bagi pemegang pasport hijau seperti saya ini yang warga negara Indonesia, agak berbeda perlakuan mereka terhadap warga negara Thailand terutama yang ber agama Budha. Apalagi urusannya yang menyangkut sosial keagamaan. Kalau urusan Bisnis tak jadi masaalah.
Disamping harus mengeluarkan beberapa puluh dollar US untuk biaya masuk, pasport kita pun ditahan oleh pihak imigrasi, kita hanya diberikan secarik kertas yang dicap dan distempel oleh imigrasi border setempat. Kertas selembar itulah pengganti pasport yang nantinya akan kita kembalikan saat hendak pulang.
Pernah juga kami diizinkan menetap selama 5 hari, dengan catatan tidak boleh pergi jauh ke luar kota lebih dari 5 kilometer. Dan harus tidur di Hotel, berani jauh lebih dari batas yang ditentukan, resiko tanggung sendiri. Hal itu tertuang dalam surat pernyataan yang harus kami tanda tangani.
Myanmar atau lebih dikenal dengan Burma ini adalah salah satu Negara di Asean yang tidak mengakui bahwa Muslim Rohingya adalah warga negaranya sendiri walaupun mereka sudah bergenerasi – generasi tinggal di bumi Rakhine itu … bahkan Perdana Menterinya sendiri mengatakan akan mengusir Muslim Rohingya dari bumi Myanmar yang mayoritas Budha itu. Sunggu sangat Zalim mereka para Budha itu menindas Muslim Rohingya
Banyak kisah sedih yang mereka alami, apalagi disaat bulan ramadhan seperti sekarang ini. Rumah dibakar. Perampasan harta benda. Tak tahu mana tentara dan mana yang menyaru jadi tentara.
” Siapa yang sudah datang ke Rakhine bu” tanyaku lagi
“Ada, baru baru ini, kalau tak salah Sekjen Amal Zakat” lanjut bu Rika Staf KBRI Yangon itu. “Datang dengan VOA (Visa On Arraival-red)…. “ya kami harus ke Bandara mengurusnya” ujarnya lagi. Karena pihak imigrasi Bandara Yangon, kecuali tiga hal tak mengizinkan WNI masuk kesana. “Mereka tidak ke Rakhine hanya sampai di Yangon saja” jelas bu Rika lagi dengan ramah.
“Ini masalah sensitive pak” kata bu Rika. ” Kalau mau ada donasi , sudah ditentukan no rekening yang menerimanya, itu yang saya baca di koran Lokal” kata bu Rika Lagi. Menjawab pertanyaanku tentang bantuan yang mungkin akan diserahkan ke korban keganasan kaum Bhuda Myanmar terhadap Muslim Rohingya di Rakhine.
Lebih 30 menit kami berbicara, dan terakhir : “hem hem iya saya sedang berpuasa” jelas bu Rika , cuma pak Duta Besar, Sebastianus Sumarsono tidak puasa.” jawab bu Rika terdengar tawa kecilnya melalui sambungan telpon siang hari itu.
Ya Insyaallah kami akan kesana.

Seandainya saya bukan seorang Muslim, saya akan menjadi warga negara Myanmar


Saya lahir di negara bagian Arakan, Myanmar. Orangtua saya juga lahir di sana. Nenek moyang saya juga. Ada banyak kelompok etnis di Myanmar. Mereka semua non-Muslim. Mayoritas adalah Buddha, dan beberapa dari mereka adalah Kristen. Namun mereka semua diakui sebagai warga negara Myanmar.
Orang-orang Kristen ini juga menghadapi berbagai macam rasisme di Myanmar seperti yang kalian semua ketahui, tetapi kurang dari Muslim Rohingya di negara bagian Arakan (kebanyakan rasisme menimpa Muslim Rohingya – red) . Karena mereka bukan orang-orang Buddha. Ada banyak orang China di Myanmar yang bermigrasi dari China, saat ini mereka adalah warga negara Myanmar. Ada banyak orang-orang Bangladesh etnis Rakhine, terutama, di negara bagian Arakan yang telah mendapatkan kebangsaan Myanmar. Ada banyak orang-orang Hindu yang bermigrasi dari India dan Nepal. Mereka semua telah diberikan status kebangsaan karena mereka bukan Muslim.
Ada bukti-bukti sejarah bahwa di sana ada orang-orang China dan Hindu di Myanmar. Sekarang, darimana mereka datang dengan kewarganegaraan Myanmar? Seperti yang saya katakan sebelumnya, ada ribuan orang Bangladesh etnis Rakhine di negara bagian Arakan yang bermigrasi dari Bangladesh yang sekarang dengan kewarganegaraan Myanmar. Berdasarkan beberapa orang rasis, Rohingya adalah dari Bangladesh karena bahasa mereka mirip dengan bahasa Bangladesh. Saya ingin bertanya kepada orang-orang rasis itu, begini: ‘Apa perbedaan bahasa Rakhine dan bahasa Burma? Bukankah itu sama? bahasa Rakhine adalah bahasa yang 80 persen-nya mirip dengan bahasa Burma. Apakah ini berarti bahwa orang-orang Rakhine adalah keturunan orang Burma atau orang Burma datang dari Rakhine? Sejumlah orang-orang rasis mengatakan bahwa agama orang Rohingya (Islam) dan kebudayaannya tidak seperti kita (warga Burma), bagaimana bisa mereka diberikan kewarganegaraan? Ini adalah alasan yang sangat logis. Seperti yang kita ketahui semua, ada umat Islam di setiap negara di dunia dengan berbeda-beda bangsa dan budaya. Dan ada juga non-Muslim di negara-negara Muslim. Contohnya saja, ada orang Buddha Rakhine di Bangladesh dengan kebangsaan Bangladesh.
Apakah agama dan budaya mereka sama? Dapatkan sebuah bahasa menjadi faktor penilaian dalam apakah sebuah komunitas adalah sebuah warga di sebuah negara atau bukan? Berdasarkan sejumlah orang-orang rasis, kaum Muslimin di Arakan tidak bisa menjadi kebangsaan Myanmar hanya karena mereka tidak dapat berbicara bahasa Burma. Orang salah jika berkata demikian, karena kaum Muslimin yang berpendidikan di Arakan dapat berbicara bahasa Burma dengan fasih. Lebih dari 90 persen orang Rakhine di Arakan tidak dapat berbicara bahasa Burma dengan fasih, malahan mereka berbicara dalam bahasa Rakhine. Di samping itu, sejumlah orang-orang Kachins, Chins, Mons, dan Shans dan lain-lain tidak dapat berbahasa Burma. Bukankah mereka warga negara Myanmar? Faktanya (faktor bahasa – red) , tidak dapat dijadikan faktor penilaian dalam menetapkan kebangsaan orang-orang di Myanmar.
Sejauh yang saya perhatikan, banyak Muslim di Arakan tidak bisa berbicara dalam bahasa Burma karena orang-orang itu sebagaian besar terkunci (diblokir) di utara negara bagian Arakan dan tidak ada kedekatan dan hubungan dekat antara orang Burma dan orang-orang tersebut (Muslim Rohingya). Banyak dari mereka tidak dapat menemukan seorang warga Burma untuk diajak biacara dalam bahasa Burma. Jadi, bagaimana mereka dapat berbahasa Burma? Kita harus berpikir logis daripada dengan dasar sewenang-wenang. Tetapi mereka (orang Muslim) yang memiliki hubungan dekat dengan warga lokal Rakhine, dapat berbicara dalam bahasa Rakhine dengan fasih. Hal yang lebih buruk adalah bahwa, bahkan banyak siswa sekolah tinggi di Maung Daw dan Buthidaung tidak dapat berbicara bahasa Burma dengan fasih karena mereka di sekolah mereka, diajari dalam bahasa lokal berdialek Rakhine bahkan meskipun buku-bukunya berbahasa Burma.
Lebih dari itu, di India, etnis Talim, Telugu dan lain-lain bahkan tidak tahu bahasa resmi Hindi, apalagi berbicara dengannya. Bukankah mereka warga negara India? Di China, bahasa resminya adalah Mandarin dan ada jutaan orang yang tidak dapat berbicara dalam bahasa itu. Bunaknkah mereka warga China? Di Tahailand, orang-orang yang tinggal di bagian selatan tidak dapat berbicara bahasa Thailand dengan benar. Bukankah mereka dianggap sebagai warga negara Thailand? Di Bangladesh, ada jutaan orang yang tidak dapat berbicara bahasa Shudda Basha. Bukankah mereka warga negara Bangladesh? Ini adalah beberapa contoh. Orang-orang yang berpikiran terbuka, logis dan cinta-damai akan memahami ini.
Di sini, saya ingin bertanya kepada orang-orang yang mengkritik Muslim Rohingya karena tidak dapat berbicara bahasa Burma secara fasih bahwa ‘bagaimana mereka dapat berbicara secara fasih dalam keadaan yang mana mereka lahir di negara bagian Arakan, dan mereka diisolasi di sebuah kandang seperti burung?.’ Jadi, untuk memenuhi syarat sebagai kelompok etnis, mereka tidak seharusnya selalu dapat berbicara bahasa yang dominan di masyarakat mayoritas.
Jadi, saya pikir satu-satunya “kesalahan” saya adalah bahwa Saya Seorang Muslim!
Aung Min, Muslim Arakan
Diterjemahkan dari AMEF

Jeritan Muslim Rohingya : “Mereka Akan Membunuh Kami Semua, Tolong Bantu Kami”

Mohammad Sultan Ahmad : Azab kini menimpah terhadap umat Muslim minoritas di Wilayah Arakan, Burma.
Besok akan dimulai Makan Sahur, dimanakah Pendirian UN-OIC-LIGA ARAB-ASEAN dan BAGIAN-2 antara bangsa..?
Adakah kamu setuju jika mereka dibiarkan kelaparan ? Adakah kamu boleh diam diri jika mereka tiada tempat tinggal? Saat ini sedang musin Hujan disana. Adakah kamu bisa melahap makanan dengan kenyang, sementara kanak-2 saudara kita kelaparan di Arakan sana…??? Anda pasti akan mempertanggungjawabkannya nanti dihadapan Allah SWT baik didunia dan Juga di Akhirat (Hari Qiamah).
KELUAR DARI MULUT BUAYA MASUK MULUT HARIMAU.
Itulah agaknya kini dirasakan oleh sebahagian muslim Rohingya. Sungguh malang nasib mereka, di Negaranya Myanmar mereka tidak diakui sebagai warga negara Burma, meskipun sudah bergenerasi generasi tinggal di Burma. Mereka di usir, dan terpaksa berangkat ke Banglades, ironis nya negara delta itu yang memang berbatasan langsung dengan Myanmar tak menerima mereka, karena pemerintah Banglades beranggapan itu urusan dalam negeri Myanmar.
Apa yang boleh kita buat……??????

Muslim Harus Diusir dari Myanmar

Mengapa umat Islam yang lain pada diam semua?
Mengapa umat Islam yang lain pada diam semua?
YANGOON – Presiden Myanmar Thein Sein mengatakan, Muslim Rohingya harus diusir dari Myanmar. Ia juga mengatakan, sebaiknya Muslim Rohingya dikirim ke kamp pengungsi yang dikelola PBB.
Mantan Jenderal Junta tersebut mengatakan pada Kamis (12/7) kemarin, bahwa satu-satunya solusi untuk mengatasi konflik Muslim dan Buddha di Myanmar adalah dengan mengirim Muslim Rohingya ke luar Myanmar. Ia meminta Muslim Rohingya dikirim ke kamp pengungsi yang dikelola United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).
“Kami akan mengusir mereka jika ada negara ketiga yang mau menerima mereka. Ini adalah solusi terbaik untuk masalah ini,” ujar Sein.
Badan pengungsi PBB merasa dilecehkan dengan ide tersebut. PBB mengatakan, puluhan tahun diskriminasi telah membuat Muslim Rohingya tidak memiliki negara. Myanmar telah membatasi pergerakan mereka, dan memotong hak atas tanah, pendidikan, dan pelayanan publik mereka.
Selama dua tahun terakhir, gelombang Muslim etnis ini telah berusaha melarikan diri dengan perahu. Mereka rak tahan menghadapi penindasan sistematis oleh pemerintah Myanmar.
Pemerintah Myanmar menolak mengakui keberadaan mereka di Myanmar. Mereka mengatakan penduduk Rohingya bukan asli Myanmar. Pemerintah juga mengklasifikasikan Muslim Rohingya sebagai migran ilegal. Meskipun mereka telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi.

Menurut Media Myanmar : Sudah 50 Orang Tewas Dalam Bentrokan Budha – Muslim


View Larger Map
Lima puluh orang tewas dan sejumlah lainnya cedera dalam bentrokan sektarian di barat Myanmar, kata media pemerintah hari Sabtu ini (16/6), ketika PBB memperingatkan adanya “kesulitan besar” yang dihadapi oleh ribuan orang yang mengungsi akibat kerusuhan.
Media pemerintah negara New Light of Myanmar mengatakan 50 orang telah tewas, dengan 54 terluka dari 28 Mei hingga 14 Juni di negara bagian Rakhine, yang telah memanas dengan kekerasan antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya.
Laporan itu tidak mengatakan apakah jumlah korban diperbarui mencakup 10 Muslim yang dipukuli sampai mati pada tanggal 3 Juni lalu oleh massa Buddha sebagai balas dendam atas tuduhan pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita Budha Rakhine, yang akhirnya memicu aksi kekerasan.
Seorang pejabat tinggi negara pada hari Kamis lalu mengatakan 29 orang – 16 Muslim dan 13 Buddhis – telah tewas, tapi kelompok HAM dan sumber-sumber lokal lainnya percaya angka korban sesungguhnya di desa terpencil Rakhine bisa jadi jauh lebih tinggi.
Polisi memberlakukan jam malam di kota Sittwe semalam, di mana media mengatakan pasukan keamanan berusaha memulihkan perdamaian, stabilitas dan keamanan setelah kerusuhan, yang menimbulkan tantangan serius bagi pemerintah reformis Myanmar.
Hampir 31.900 orang dari kedua belah pihak saat ini ditampung di 37 kamp di seluruh Rakhine, pejabat di Sittwe Kamis lalu menyatakan, sementara ribuan rumah telah dibakar.

Ribuan Warga Rohingya Demo Kedutaan Myanmar Di Kuala Lumpur


MAPIM tuntut akan halau duta besar Mynamar dari Malaysia.
Hampir 2,000 warga Rohingya yang berada di Malaysia, berarak menuju ke kedutaan Myanmar di Kuala Lumpur hari ini jumat (15/06) memprotes pembunuhan saudara – saudara mereka oleh penguasa negara itu. Para demonstran mula berarak dari Masjid Tabung Haji selepas selesai solat Jumat menuju gedung Kedutaan yang berjarak kira-kira 1 kilometer dari masjid. Demikian tulis harakahdaily
Lebih lanjut harakahdaily menulis. Mereka membawa sepanduk mengecam kekejaman penguasa, dan juga gambar-gambar korban yang dibunuh dengan kejam oleh penyokong penguasa. Ada diantara mereka yang berarak sambil berteriak-teriak menyatakan rasa kecewa dan sedih dengan nasib yang menimpa saudara-saudara mereka itu.
Berbagai slogan diteriakkan dalam bahasa ibunda mereka sebagai mungutuk pemerintah negara itu. Mereka mengecam atas tindakan pembunuhan hampir 1.500 orang muslim Rohingya dan 3.000 lagi terluka dalam perselisihan antar etnik di negara itu beberapa hari lalu.
Pertemuan hari jumat ini adalah atas anjuran NGO Majlis Perundingan Pertubuhan Islam (MAPIM) dan turut disokong Dewan Pemuda PAS. PAS adalah Partai oposisi di Malaysia. Sementara demonstrasi itu tadi dalam koordinasi Sekretaris (Setiausaha) MAPIM, Mohd Azmi Abdul Hamid, Ketua Pemuda PAS Wilayah Kamaruzzaman Mohamad dan Ketua Penerangan Dewan Muslimat PAS Pusat, Aiman Athirah Al Jundi.
Para demontrasi tidak bisa sampai ke depan bangunan gedung kedutaan karena pihak polisi membuat sekatan di persimpangan Jalan Madge kira-kira 200 meter dari pintu pagar kedutaan. Polisi Malaysia hanya membenarkan tiga perwakilan para demontrasi iaitu Azmi, Kamaruzzaman dan Athirah melewati sekatan untuk menyerahkan surat pernyataan, namun wakil kedutaan Myanmar enggan membukakan pintu pagar.
Hampir setengah jam memanggil dan menunggu, memorandum atau surat pernyataan tersebut kemudian diserahkan melalui celah pagar kepada salah seorang penjaga kedutaan yang bertugas saat itu. Azmi ketika bercakap kepada media turut mengecam sikap duta Myanmar itu yang enggan bertemu dan menerima memorandum tersebut.
“Dia datang ke Malaysia, kita bagi tanah dan tempat tinggal, tiba-tiba dia layan kita macam ini. Jadi hari ini kita menuntut kerajaan kita menghalau mereka keluar dari bumi Malaysia ini, kita tidak boleh tolak ansur lagi.Mereka bunuh saudara Islam kita, orang perempuan, anak-anak kecil.
“Respek la sikit, (memorandum) ini kertas sahaja, bukan bom. Kita akan gerakkan kempen besar-besaran kali ini,” katanya.
Bagaimana di Indonesia?
Belum ada terdengar apapun yang telah di buat oleh Pemerintah Indonesia, liputan tentang keganasan antar etnis yang terjadi di Myanmar tadi pagi hanya beberapa saat diliput dalam Metro TV.
Belum juga terdengar LSM maupun Ormas Islam seperti Muhammadiyah, NU, DDII terhadap saudara sesama Islam yang sudah tertindas lebih dari 60 tahun
itu, terusir dari tanah tumpah darah yang sudah didiaminya berabad-abad lamnya.
Aung San Suu Kiy, belum banyak berbuat , terutama pada etnis Rohingya yang muslim yang banyak tinggal berbatasan dengan Bangladesh. Sementara Yang terdengar awal pelantikannya setelah menang pemilu beliau mengunjungi ribuan etnis Karen yang kini banyak mengungsi di perbatasan Thailand.

Muslim Rohingya: Suu Kyi Masih Diam

Sejumlah warga muslim Rohingya naik perahu menyeberangi sungai Naf, untuk melintasi perbatasan dari wilayah Myanmar ke Bangladesh, di kota Teknaf sebelah Selatan Bangladesh . (Reuters)
Sejumlah warga muslim Rohingya naik perahu menyeberangi sungai Naf, untuk melintasi perbatasan dari wilayah Myanmar ke Bangladesh, di kota Teknaf sebelah Selatan Bangladesh . (Reuters)

TEKNAF — Muslim Rohingya Myanmar yang tinggal di kamp pengungsi di Bangladesh meminta bantuan pada Aung San Suu Kyi. Mereka meminta Suu Kyi membantu mengakhiri penindasan yang mereka derita selama ini. Wilayah Bangladesh yang berbatasan 200 kilometer dengan Myanmar adalah rumah bagi sekitar 300 ribu pengungsi Muslim Rohingya. Sepersepuluh dari mereka hidup dalam kondisi memprihatinkan di kamp bantuan PBB.
Seorang pejabat Myanmar mengatakan, kerusuhan antara umat Buddha lokal dan Muslim Rohingya di Rakhine menimbulkan banyak korban. Sekitar 49 orang tewas dan 41 lainnya terluka dalam lima hari kerusuhan antarkelompok tersebut.
“Kami memohon pada PBB, negara-negara asing, pemerintah Myanmar dan terutama Suu Kyi,” ujar Mohammad Islam, pemimpin pengungsi Rohingya di Kamp Nayapara, Teknaf, Bangladesh.
Ia menambahkan, hingga saat ini Suu Kyi tak melakukan atau mengatakan apa-apa untuk kami. Padahal orangtua kami termasuk yang melakukan kampanye untuknya pada pemilu 1990.
“Seperti kebanyakan orang Burma lain, ia juga diam tentang hak-hak Rohingya,” tambah dia.
Dalam kunjungan pertama Suu Kyi ke luar Myanmar, ia menemui ribuan pengungsi Myanmar di perbatasan Thailand. Ia berjanji membantu mereka kembali.
Islam mengatakan, Suu Kyi menyoroti nasib pengungsi Myanmar di Thailand yang kebanyakan orang Karen. Tapi Suu Kyi tak berbicara apa pun yang dapat menimbulkan harapan bagi Rohingya.
“Kami dengar hubungan pemerintah dan Suu Kyi telah diperbaiki. Akan ada reformasi di negara ini, tapi kami tak merasakan perubahan berarti untuk Rohingya,” kata Islam.
Muslim Rohingya telah lama diperlakukan buruk dan dianggap sebagai ‘orang asing’ oleh pemerintah Myanama. Para aktivis mengatakan, hal tersebut memupuk perpecahan dengan umat Buddha di negara bagian Rakhine.

Rohingya, Potret Buram Muslim Myanmar

Seorang warga etnis Rohingya tengah menunggu bantuan diluar sebuah masjid di Sittwe, Myanmar. (Damir Sagolj/Reuters)
Seorang warga etnis Rohingya tengah menunggu bantuan diluar sebuah masjid di Sittwe, Myanmar. (Damir Sagolj/Reuters)

“Kami meninggalkan Myanmar karena kami diperlakukan dengan kejam oleh militer. Umat Muslim di sana kalau tidak dibunuh, mereka disiksa,” ujar seorang pengungsi, Nur Alam, seperti dikutip BBC, beberapa waktu lalu. Nur bersama 129 Muslim Rohingya begitu umat Islam yang tinggal di utara Arakan, Myanmar, biasa disebut terpaksa harus meninggalkan tanah kelahirannya.
Ia bersama kawan-kawannya nekat melarikan diri dari Myanmar dengan menumpang perahu tradisional sepanjang 14 meter. Mereka berjejalan di atas perahu kayu dengan bekal seadanya. Akibat mesin perahu yang mereka tumpangi rusak, Muslim Rohingya pun harus rela terkatung-katung di lautan yang ganas.
Hingga akhirnya, mereka ditemukan nelayan Aceh dalam kondisi yang mengenaskan. Menurut Nur, mereka terombang-ambing ombak di lautan ganas selama 20 hari. Kami ingin pergi ke Indonesia, Malaysia, atau negara lain yang mau menerima kami, tutur Nur. Demi menyelamatkan diri dan akidah, mereka rela kelaparan dan kehausan di tengah lautan.
Begitulah potret buram kuam Muslim Rohingya yang tinggal di bagian utara Arakan atau negara bagian Rakhine. Kawasan yang dihuni umat Islam itu tercatat sebagai yang termiskin dan terisolasi dari negara Myanmar atau Burma. Daerah itu berbatasan dengan Bangladesh.
Sejak 1982, Undang-Undang Kewarganegaraan Burma tak mengakui Muslim Rohingya sebagai warga negara Myanmar. Pemerintah di negara itu hanya menganggap mereka sebagai imigran ilegal dari Bangladesh atau keturunannya. Terjebak dalam kondisi yang sangat tidak menguntungkan seperti itu, kaum Rohingya pun memilih untuk meninggalkan Myanmar.
Tak mudah bagi mereka untuk melepaskan diri dari negara yang dikuasai Junta Militer itu. Tak jarang mereka harus mengalami kekerasan dan penyiksaan oleh pihak keamanan. Setelah mereka keluar dari negara tersebut, mereka tidak diperkenankan untuk kembali.
Selain itu, umat muslim Rohingya seperti terpenjara di tempat kelahirannya sendiri. Mereka tidak bisa bebas bepergian ke mana pun. Meskipun hanya ingin ke kota tetangga saja, pihak militer selalu meminta surat resmi. Saat ini, sekitar 200 ribu Muslim Rohingnya terpaksa tinggal di kamp pengungsi seadanya di Bangladesh.
Sebagian besar dari mereka yang tidak tinggal di tempat pengungsian resmi memilih untuk pergi ke negara lain melalui jalur laut, terutama melalui Laut Andaman. Kemudian, pihak Pemerintah Thailand juga mengabarkan bahwa mereka telah menahan sebanyak 100 orang Rohingya beberapa waktu yang lalu.
Pemerintah negeri Gajah Putih itu menolak menerima mereka sebagai pengungsi. Untuk mengatasi masalah ini, PBB sudah bergerak melalui salah satu organisasinya yang mengurusi pengungsi, UNHCR.
***
Populasi Muslim Rohingya di Myanmar tercatat sekitar 4,0 persen atau hanya sekitar 1,7 juta jiwa dari total jumlah penduduk negara tersebut yang mencapai 42,7 juta jiwa. Jumlah ini menurun drastis dari catatan pada dokumen Images Asia: Report On The Situation For Muslims In Burma pada Mei tahun 1997. Dalam laporan tersebut, jumlah umat Muslim di Burma mendekati angka 7 juta jiwa.
Mereka kebanyakan datang dari India pada masa kolonial Inggris di Myanmar. Sepeninggal Inggris, gerakan antikolonialisasi di Burma berusaha menyingkirkan orang-orang dari etnis India itu, termasuk mereka yang memeluk agama Islam. Bahkan, umat Muslim di Burma sering sekali menjadi korban diskriminasi.
Pada tahun 1978 dan 1991, pihak militer Burma meluncurkan operasi khusus untuk melenyapkan pimpinan umat Islam di Arakan. Operasi tersebut memicu terjadinya eksodus besar-besaran dari kaum Rohingya ke Bangladesh. Dalam operasi khusus itu, militer tak segan-segan menggunakan kekerasan yang cenderung melanggar hak asasi manusia.
Selain itu, State Law and Order Restoration Council (SLORC) yang merupakan rezim baru di Myanmar selalu berusaha untuk memicu adanya konflik rasial dan agama. Tujuannya untuk memecah belah populasi sehingga rezim tersebut tetap bisa menguasai ranah politik dan ekonomi.
Pada 1988, SLORC memprovokasi terjadinya pergolakan anti-Muslim di Taunggyi dan Prome. Lalu, pada Mei 1996, karya tulis bernada anti-Muslim yang diyakini ditulis oleh SLORC tersebar di empat kota di negara bagian Shan. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya kekerasan terhadap kaum Muslim.
Kemudian, pada September 1996, SLORC menghancurkan masjid berusia 600 tahun di negara bagian Arakan dan menggunakan reruntuhannnya untuk mengaspal jalan yang menghubungkan markas militer baru daerah tersebut. Sepanjang Februari hingga Maret 1997, SLORC juga memprovokasi terjadinya gerakan anti-Muslim di negara bagian Karen.
Sejumlah masjid dihancurkan, Alquran dirobek dan dibakar. Umat Islam di negara bagian itu terpaksa harus mengungsi. Burma Digest juga mencatat, pada tahun 2005, telah muncul perintah bahwa anak-anak Muslim yang lahir di Sittwe, negara bagian Rakhine (Arakan) tidak boleh mendapatkan akta kelahiran.
Hasilnya, hingga saat ini banyak anak-anak yang tidak mempunyai akta lahir. Selain itu, National Registration Cards (NRC) atau kartu penduduk di negara Myanmar sudah tidak diberikan lagi kepada mereka yang memeluk agama Islam.
***
Mereka yang sangat membutuhkan NRC harus rela mencantumkan agama Buddha pada kolom agama mereka.
Bahkan, Pemerintah Myanmar sengaja membuat kartu penduduk khusus untuk umat Muslim yang tujuannya untuk membedakan dengan kelas masyarakat yang lain. Umat Muslim dijadikan warga negara kelas tiga. Umat Islam di negera itu juga merasakan diskriminasi di bidang pekerjaan dan pendidikan.
Umat Islam yang tidak mengganti agamanya tak akan bisa mendapatkan akses untuk menjadi tentara ataupun pegawai negeri. Tak hanya itu, istri mereka pun harus berpindah agama jika ingin mendapat pekerjaan.
Pada Juni 2005, pemerintah memaksa seorang guru Muslim menutup sekolah swastanya meskipun sekolah itu hanya mengajarkan kurikulum standar, seperti halnya sekolah negeri, pemerintah tetap menutup sekolah itu.
Sekolah swasta itu dituding mengajak murid-muridnya untuk masuk Islam hanya karena sekolah itu menyediakan pendidikan gratis. Selain itu, pemerintah juga pernah menangkap ulama Muslim di Kota Dagon Selatan hanya karena membuka kursus Alquran bagi anak-anak Muslim di rumahnya. Begitulah nasib Muslim Rohingya.
Nasib buruk yang dialami Muslim Rohingya mulai mendapat perhatian dari Organisasi Konferensi Islam (OKI). Kantor berita Islam, IINA, pada 1 Juni 2011, melaporkan, Sekretariat Jenderal OKI yang bermarkas di Jeddah telah menggelar sebuah pertemuan dengan para pemimpin senior Rohingya. Tujuannya, agar Muslim Rohingya bisa hidup damai, sejahtera, dan memiliki masa depan yang lebih baik.
Dalam pertemuan itu, para pemimpin senior Rohingya bersepakat untuk bekerja sama dan bersatu di bawah sebuah badan koordinasi. Lewat badan koordiansi itulah, OKI mendukung perjuangan Muslim Rohingya untuk merebut dan mendapatkan hak-haknya.
Pertemuan itu telah melahirkan Arakan Rohingya Union (ARU) atau Persatuan Rohingya Arakan. Lewat organisasi itu, Muslim Rohingya akan menempuh jalur politik untuk mengatasi masalah-masalah yang dialami Muslim Rohingya. Semoga.

Rumah-Rumah Muslim Myanmar Dibakar Budha


Rumah-rumah Muslim Myanmar di Sittwe, Rakhine dibakar oleh kelompok Budha, buntut dari isu tentang perempuan Budha diperkosa oleh Muslim, dan konflik Muslim-Budha meluas di seluruh Myanmar. Pemerintah memberlakukan darurat, akibat konflik yang terus meluas itu.
Myanmar mengumumkan keadaan darurat di negara bagian barat Rakhine, di tengah kekhawatiran kerusuhan lebih lanjut menyusul letusan kekerasan antara Muslim-Budha yang mengakibatkan sejumlah Muslim gugur, ujar seorang pejabat pemerintah, Minggu.
Serangan balas dendam terhadap Muslim melanda di seluruh wilayah negara, akibat isu perkosaan dan pembunuhan terhadap seorang perempuan Budha Rakhine.
Massa Buddha marah, akibat termakan isu seorang perempuan Budha yang diperkosa Muslim, yang menyebabkan orang-orang Budha mengamuk dan menghadang sebuah bus yag ditumpangi Muslim, dan kemudian membunuh mereka. Sedikitnya 10 Muslim gugur, akibat serangan orang-orang Budha itu.
Kerusuhan berkobar hari Jumat, ketika 4 orang Budha mati di negara bagian Rakhine, selanjutnya kerusuhan bergelombang, konflik diantara kedua belah fihak, dan kekerasan menyebar ke desa-desa terpencil, Sabtu pagi.
Menyusul kerusuhan di dua daerah lain di negara bagian Rakhine itu, Jumat. Menurut media pemerintah, akibat kerusuhan itu menewaskan sedikitnya 7 orang Muslim tewas dan 17 terluka, dan ratusan rumah Muslim terbakar habis.
Negara bagian Rakhine, mayoritas penduduknya Budha. Namun di wilayah itu, terdapat Muslim Rohingya, yang jumlahnya sangat besar. Selama berpuluh tahun, Muslim Rohingya menghadapi kekerasan oleh Budha, dan mereka dianggap sebagai imigran gelap. Kelompok Budha di Myanmar terus berusaha menyingkirkan dari wilayah itu. Konfllik antara Muslim-Budha di Myanmar sudah memiliki akar yang dalam, ratusan tahun.
Sebelumnya, media pemerintah mengumumkan sejumlah langkah – termasuk jam malam di Sittwe ibukota negara bagian Rakhine, dan tiga kota lainnya, serta larangan berkelompok lebih dari lima orang – tetapi tampaknya telah gagal memadamkan ketegangan Muslim-Budha.
Aktivis Rohingya telah lama menuntut pengakuan sebagai warga negara Myanmar, tetapi golongan Budha, bersikeras menolak. Meskipun mereka telah hidup di Rakhine, bergenerasi dan ratusan tahun.
Pemerintah tidak mengindahkan Muslim Rohingya,dan tetap mengganggap mereka pendatang gelap. Kelompok Muslim Rohingya, sangat dibatasi aktifitas mereka oleh pemerintah. Rohingya mendapatkan perlakuan sangat diskriminatif dari pemerintah, yang mayoritas Budha.
Golongan Budha beberapa hari terakhir, mereka melakukan kampanye yang massif, dan mennggambarkan Muslim Rohingya sebagai “penjajah” atau “teroris”.
Dengan adanya kebebasan yang baru, golongan Budha melampiaskan kemarahan mereka, melalui internet dan jejajaring sosial anti Muslim Rohingya. Ini membuat konflik Muslim-Budha di Myanmar meledak.
Aktivis Rohingya dan warga menuduh etnis Budha di Rakhine menteror komunitas Muslim. Saksi di Sittwe mengatakan rumah-rumah Muslim dibakar oleh orang-orang Budha, Minggu.
Begitulah perlakuan orang-orang kafir-musyrik, kalau mereka mayoritas di sebuah negeri, pasti menghancurkan Muslim. Begitu mereka masih bermulut menyerukan toleransi, dan mengkampanyekan hidup toleran. Bullshit. (af)

Empat Orang Kembali Tewas dalam Bentrokan Agama di Myanmar

..Abu Tahay, ketua Partai Demokratik Nasional Pembangunan, sebuah partai politik Rohingya, mengatakan umat Buddha melemparkan batu ke masjid di Muangdaw dan lima Rohingya ditembak mati setelah bertengkar dengan pasukan keamanan..
..Abu Tahay, ketua Partai Demokratik Nasional Pembangunan, sebuah partai politik Rohingya, mengatakan umat Buddha melemparkan batu ke masjid di Muangdaw dan lima Rohingya ditembak mati setelah bertengkar dengan pasukan keamanan..

RAKHINE, MYANMAR (voa-islam.com) – Empat orang tewas ketika ratusan Muslim Rohingya melancarkan protes dalam komunitas Buddha di Myanmar, Jumat, dan polisi melepaskan tembakan, kata seorang pejabat pemerintah, ketika ketegangan komunal meluap di negara bagian Rakhine yang bermasalah. Jam malam diberlakukan di kota negara bagian Muangdaw setelah warga Rohingya, yang sebagian besar Muslim tanpa kewarganegaraan berasal dari keturunan Asia Selatan dan dikenakan pembatasan sangat ketat oleh penguasa, mulai memprotes setelah shalat Jumat di sebuah masjid.
Seorang politisi dan aktivis Rohingya, mengutip sumber-sumber lokal, mengatakan bentrokan meletus setelah pasukan keamanan menembaki Muslim Rohingya dan beberapa dari mereka tewas.
MRTV milik negara tidak menyebutkan adanya kerusuhan dan korban jiwa dari umat Islam dalam buletin berita malam hari, tetapi melaporkan jam malam telah diberlakukan di Maungdaw dan Buthidaung di negara bagian Rakhine. Keduanya didominasi oleh Muslim Rohingya.
Hmu Zaw, seorang pejabat senior di kantor Presiden Thein Sein, juga mengklaim hal yang berbeda. Pada halaman Facebook-nya ia mengatakan empat warga Buddha, di antaranya seorang dokter dan seorang pria tua, meninggal karena luka pisau ganda. Seorang pejabat rumah sakit Muangdaw mengatakan seorang tewas dan empat luka-luka.
Kerusuhan itu terjadi lima hari setelah 10 umat Islam, yang bukan Rohingya, tewas dibantai oleh massa Buddha yang mencegat bus yang mereka tumpangi di kota Taunggoke Rakhine, sebuah insiden yang membuat marah umat Islam dan menyebabkan protes langka di kota terbesar Myanmar, Yangon.
Pembantaian warga Muslim itu diikuti pembagian selebaran seruan di Rakhine untuk pembalasan bagi geng pemerkosaan dan pembunuh seorang wanita muda Buddha beberapa hari sebelumnya.
Badan pengungsi PBB memperkirakan jumlah anggota kelompok minoritas Muslim di Myanmar sekitar 800.000 jiwa di tiga distrik di negara bagian Rakhine yang berbatasan dengan Bangladesh.
Kebanyakan Muslim Rohingya tanpa kewarganegaraan, mereka tidak diakui oleh Myanmar ataupun Bangladesh, dan ribuan mengungsi setiap tahun dengan perahu kecil, untuk bekerja secara ilegal di Thailand dan Malaysia.
Abu Tahay, ketua Partai Demokratik Nasional Pembangunan, sebuah partai politik Rohingya, mengatakan umat Buddha melemparkan batu ke masjid di Muangdaw dan lima Rohingya ditembak mati setelah bertengkar dengan pasukan keamanan. Rincian tidak dapat secara independen dikonfirmasi.
Dia mengatakan wilayah terdekat Buthidaung bersiap untuk masalah. “Situasi sekarang sangat kritis dan tidak stabil,” katanya melalui telepon dari Yangon. “Kekerasan belum dimulai, tetapi segera mungkin terjadi.”
Pemerintah pada hari Kamis mengumumkan telah menunjuk kepala menteri dan polisi untuk memimpin penyelidikan atas “tindakan tanpa hukum dan anarkis terorganisir” yang dilakukan warga Buddha di negara bagian Rakhine.
Negara itu mengambil langkah yang tidak biasa dengan mengumumkan penyelidikikan di halaman depan surat kabar resmi pada hari Kamis dan secara cepat menghapus dari berita website untuk referensi Muslim sebagai “Kalar”, sebuah istilah menghina bagi umat Islam keturunan Asia Selatan di Myanmar.
“Kita bicara, untuk bekerja sama dengan pemerintah dan saudara-saudara nasional kami untuk mengendalikan situasi,” kata Soe Myint, sesepuh Muslim di Yangon, mengacu pada meningkatnya ketegangan.
“Kami khawatir bahwa apa yang dilakukan orang-orang Bengali akan membuat saudara-saudara kita salah paham.”
Dengan kekhawatiran akan kekerasan lebih lanjut berkembang, pemimpin oposisi Aung San Suu Kyi pada Rabu mendesak warga Buddha yang menjadi mayoritas di Myanmar untuk menunjukkan “simpati” dengan minoritas setelah pembantaian Muslim Rakhine. (ab/wb)

9 Muslim Tewas Diserang Warga Buddha di Myanmar


View Larger Map 9 Muslim Tewas Diserang Warga Buddha di Myanmar
YANGON, MYANMAR (voa-islam.com) – Sembilan warga Muslim tewas saat bus yang mereka tumpangi diserang warga Buddha di negara bagian Rakhine Myanmar Ahad malam (3/6/2012), sebuah kekerasan komunal paling mematikan di wilayah yang tegang tersebut sejak pemerintahan reformis mengambil alih kekuasaan tahun lalu.
Polisi hari Senin (4/6/2012) mengatakan bahwa para Warga Buddha di barat Myanmar menyerang sebuah bus penumpang dan menewaskan sembilan orang Muslim, salah satu korban tewas sedang melakukan perjalanan di dalam mobil terpisah.
Bus itu terkepung dekat kota Taunggoke di negara bagian barat Rakhine Ahad malam oleh sekelompok warga Buddha yang menyalahkan beberapa penumpangnya karena membunuh seorang wanita Buddha sepekan yang lalu, kata penduduk lokal dan politisi.
Rakhine sendiri merupakan rumah bagi konsentrasi Muslim Myanmar terbesar, tapi kehadiran mereka sering dibenci oleh mayoritas Umat Buddha Myanmar. Kebencian ini sangat nyata untuk Rohingya Muslim, yang kedatangannya dimulai pada ke 1820-an ketika mereka dibawa ke negara itu sebagai buruh oleh penguasa kolonial Inggris.
Ko Kyaw Lay, seorang Muslim lokal dan aktivis hak asasi manusia yang merupakan anggota sebuah partai oposisi mengatakan tidak satupun dari mereka yang tewas adalah orang-orang Rohingya lokal.
..Polisi hari Senin (4/6/2012) mengatakan bahwa para Warga Buddha di barat Myanmar menyerang sebuah bus penumpang dan menewaskan sembilan orang Muslim..
..Polisi hari Senin (4/6/2012) mengatakan bahwa para Warga Buddha di barat Myanmar menyerang sebuah bus penumpang dan menewaskan sembilan orang Muslim..
Polisi tidak dapat segera mengkonfirmasikan semua rincian.
“Sebuah penyelidikan sedang berlangsung tetapi saya tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut,” kata seorang pejabat polisi, yang meminta anonimitas.
Dalam kasus serangan bus, penduduk Taunggoke Kyaw Min mengatakan umat Buddha “marah karena penanganan pihak berwenang” pada serangan terhadap seorang wanita yang penduduk setempat mengatakan diperkosa oleh beberapa pria dan kemudian dibunuh. Sesaat sebelum serangan hari Ahad itu, leaflet yang berisi foto wanita itu dan menggambarkan perkosaan didistribusikan di daerah tersebut.
Beberapa warga, yang meminta nama mereka tidak diungkapkan, mengatakan umat Islam yang berada di bus bukan warga setempat dan sedang dalam kunjungan ke negara bagian Rakhine. Mereka menyatakan bahwa mereka yang tewas tidak mungkin tersangka geng pelaku pemerkosaan dan pembunuhan wanita Buddha tersebut.
Myanmar adalah salah satu negara Asia Tenggara yang memiliki etnis paling beragam, di mana ketegangan sektarian dan etnis masih bertahan, meskipun iklim politik baru dan reformasi luas oleh pemerintahan pimpinan sipil yang mengatakan mereka telah membuat perdamaian dan persatuan nasional sebagai prioritas ketika menggantikan junta militer 15 bulan lalu. (an/agency)