Jumat, 23 November 2012

Sarmidik Warga Kedung Primpen Kanor, Tewas Saat Mengayuh Becaknya.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket
 Usai Ngontel, Tukang Becak Nggeblak.

Tuban  - Seorang tukang becak ditemukan sudah dalam kondisi tewas di atas trotar jalan KH Musta'in, Kelurahan Kutorejo, Kecamatan Kota, Tuban.

Diduga korban sudah tewas saat sedang mengayuh becaknya hingga kemudian terjatuh menabrak trotar jalan, Jumat (23/11/2012).

Tukang becak yang tewas tergelak di atas trotoar jalan tersebut adalah Sarmidik (67), seorang tukang becak asal Desa Kedung Primpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro. Korban merupakan tukang becak yang biasa mangkal di terminal wisata Sunan Bonang.

Dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun dilokasi kejadian, peristiwa tewasnya tukang becak tersebut berawal saat korban telah mengangkut penziarah dari terminal wisata Sunan Bonang ke lokasi makam Sunan Bonang yang ada di kelurahan Kutorejo.

Menurut sejumlah tukang becak yang lain, setelah mengankut peziarah tersebut Sarmidik kemudian mengayuh becaknya kembali untuk melakukan antri di lokasi parkiran bus Pariwisata itu. Namun saat sampai di tengah-tengah perjalanan diduga korban terlalu capek, akhirnya jatuh hingga tewas saat mengayuh becaknya itu.

"Tadi jalannya dari utara itu sudah kelihatan becak tidak terkontrol dan berjalan Zig zag, mungkin saja waktu itu dia sudah meninggal. Tak lama kemudian becaknya langsung nabrak pohon di tepi jalan dan dia terpental di trotoar," ujar Sarmin, salah satu tukang becak yang ada di lokasi kejadian.

Sejumlah tukang becak lain yang mengetahui kejadian itu langsung mendatangi korban berusaha untuk menolongnya, namun lantaran korban sudah tewas akhirnya warga langsung melaporkan kejadian itu kepada pihak kepolisian.

Sementara itu, mendapatkan laporan itu  petugas kepolisian dari unit Patroli Polres Tuban langsung mendatangi lokasi kejadian untuk memeriksa tukang becak yang tewas dan tergeletak diatas trotoar jalan tersebut. Saat dilakukan pemeriksaan korban mengalami luka dibagian kepalanya dan berdarah, akibat membentur trotoar.

Setelah dilakukan pemeriksaan dilokasi kejadian, jenazah Samidik langsung dievakuasi dan dibawa ke kamar jenazah rumah sakit umum daerah (RSUD) Kabupaten Tuban. Kini korban masih di kamar jenazah untuk menunggu diambil oleh pihak keluarga korban.

Pawang Hujan Saat Konser Wali Band di Alun-alun Tuban.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket

Sesaji Pawang Hujan Konser Band Wali di Bumi Wali.

21-11 pawang hujan di konser band wali
TUBAN - Konser musik Grup Band Wali di Bumi Wali dalam acara hari jadi Tuban ke 719 yang dihelat di tengah alun-alun Tuban, dihadiri ribuan masyarakat pada musim hujan saat ini menyisakan cerita lain akan keberadaan pawang hujan, dengan menggunakan media cabe yang ditancapkan di pagar keliling pembatas pertunjukan.
Acara yang dimulai dengan penampilan band-band lokal Memo dan Wong lawas yang membawakan beberapa buah lagu sebagai band pembuka sebelum Wali, grup band papan atas dari Ibukota tampil. “Ini bentuk apresiasi lokal dalam bermusik,“ kata Pipit W, salah satu dedengkot pemusik Tuban yang malam itu penabuh drum Band Memo.
Sebelum acara dimulai memang langit Tuban nampak mendung, bahkan sempat gerimis yang sempat membuat cemas para panitia, musisi dan para undangan VIP, dimana pada bulan mulai sering turun hujan. Namun lautan manusia yang memadati tempat konser di alun-alun Tuban tetap antusias seolah tidak mengiraukan cuaca itu dan yang ada dibenak mereka hanya ingin melihat penampilan Band Wali, yang dikenal dengan lagu-lagu religi, yang banyak digandrungi oleh masyarakat Tuban dari ABG sampai orang dewasa.
Dalam sambutan pembukaan Bupati Tuban yang menyempatkan hadir pada malam konser diikuti wakil bupati beserta para pejabat lainnya, Ia mengatakan, “Dengan Agama hidup jadi mudah, dan dengan seni hidup jadi indah,“ cuplikan sambutan Bupati singkat, disambut tepuk tangan meriah para penonton.
“Sengaja kita datangkan Band Wali, biar sesuai dengan sebutan nama Tuban bumi Wali,“ ujar Bupati yang juga seorang Kiai tersebut.
Acara konser Band Wali yang malam itu digelar dibawah bergelayutnya mendung di langit yang tak jatuhkan air hujan setitikpun, sangat berasa ada kekuatan tak terlihat yang sengaja menahan fenomena itu, bukan akan meminjam kekuasaan-Nya, namun itu yang terjad,i orang menyebutnya ‘tolak hujan’ oleh pawang hujan.
Merasakan ada sesuatu yang ganjil, kami melakukan penyusuran di seputaran tempat konser untuk mendapatkan jejak dan petunjuk yang biasanya dipasang untuk permintaan agar tidak turun hujan. Tak berlangsung lama tiba-tiba mendapati barang yang tak lazim ada ditempat konser di sebelah sudut timur laut pada pagar besi pembatas keamanan terdapat buah cabe merah diikat kawat menghadap keatas, kata pakde pedagan kacang tanah asal plumpang yang berjualan di belakang panggung, “Cabe yang tertancap di atas paving/tanah itu sesaji pawang hujan,” ujarnya. sepintas memang tidak terlihat tetapi jika diperhatikan dengan seksama akan nampak . tidak hanya berhenti disitu penelusuran dilanjutkan ke sekeliling panggung namun hanya didapati jejak yang tidak utuh lagi karena desakan penonton yang melimpah.
Band religi Wali membawakan 12 lagu secara maraton, namun saat pada kumandang lagu “Aku bukan Bang Toyib,” dan “Yang” penonton mendadak beringas dan terjadi keributan antar penonton yang meluas sampai pihak keamanan kuwalahan. Atas kejadian tersebut sempat Bupati Huda berdiri dari tempat duduknya Mendekat ke penonton untuk beri perhatian degan sikap tenangnya, tanpa memberi intruksi dengan kata kata, hanya memandangi ke arah masa penonton yang semburat ricuh. Tak ketinggalan salah satu gitaris Band Wali Apoy juga sempat menaruh gitar dan mengambil microphon untuk menyerukan agar penonton tertip.
Disela melantunkan lagu vokalis Band Wali biasa dipanggil faank sempat mengajak dialog penonton dengan menyebut “Tuban Bumi Wali“ namun penonton berteriak serempak malah menjawab “Tuban Bumi Ronggolawe…………!“ Bergemuruh sambil mengacungkan jari tangan.
Acara berakhir sekitar pukul 22.30 WIB dan tidak turun air hujan setetespun malah air dari mobil pemadam yang mengguyurkan air kepada para fan Band Wali dari berbagai kota sekitar Tuban.

Tolak Serangan Israel ke Palestina, Massa Islam Tuban Gelar Aksi.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket
 Ribuan Pelajar Tuban Kecam Serangan Israel.
Tuban  - Sedikitnya 1000 pelajar yang tergabung dalam Forum Komunikasi Sekolah Islam (FKSI) Kabupaten Tuban melakukan aksi solidaritas dan dukungan terhadap Palestina, para pelajar tersebut mengecam serangan Israel yang bertubi-tubi ke Palsetina hingga menimbulkan korban jiwa, Jumat (23/11/2012).

Massa yang merupakan para pelajar Islam yang ada di Kabupaten Tuban tersebut memulai aksinya dari jalan Sunan Kalijogo, Kota Tuban. Kemudian mereka melakukan aksi jalan kaki menuju kantor DPRD Tuban dan selanjutnya melakukan orasi di halaman kantor wakil rakyat itu.

Saat melakukan jalan kaki menuju kantor DPRD Tuban tersebut, seribu lebih pelajar mulai dari Taman Kanak-Kanak hingga pelajar SMP yang melakukan aksi dengan didampingi oleh sejumlah guru mereka terus berorasi dan menyerukan kecaman terhadap tindakan Israel terhadap Palestina.

"Sudah berapa nyawa anak-anak dan perempuan yang menjadi korban, dan kami menyatakan penolakan atas serangan yang telah memakan banyak korban tersebut," teriak Rohman, salah satu guru saat melakukan orasinya mengecam tindakan Israel.

Sebelum sampai di halaman kantor DPRD Tuban seribu massa yang terdiri dari pelajar itu melakukan shalat ghaib secara berjamaah di bundaran Patung Letda Sutjipto, jalan Teuku Umar, Tuban.

Kemudian setelah melakukan sholat Ghoib untuk korban serangan Israel mereka mengumpulkan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 75 meter, sebagai bentuk penolakan serangan Israel ke warga Palestinan. Tak hanya itu dalam aksinya tersebut para pelajar juga mengumpulkan uang sumbangan yang akan dikirimkan langsung ke Palestina.

Saat sampai di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tuban seribu massa pelajara tersebut kemudian menyerahkan seribu tanda tangan di atas kain sebagai bentuk penolakan serangan Israel terhadap Palestina ke salah satu anggota DPRD Tuban. Selanjutnya para pelajar itupun kemudian membubarkan diri dengan tertib.

Sementara itu, Midarririn Muharini, sebagai koordinator dalam aksi dukungan terhadap Palestina itu menyatakan bahwa aksi ini sebagai bentuk pembelajaran kepada siswa untuk menanamkan sikap kepedulian kepada sesama.

"Selain itu, siswa itu kita juga mengajak kepada para siswa untuk mengamalkan Pembukaan UUD 45 yang dalam salah satu alineanya menyatakan kecaman setiap bentuk penjajahan," terang Midarririn Muharini, sesaat setelah  melakukan aksi dukungan terhadap Palestina itu.

Kamis, 22 November 2012

Tawuran, Faank Vokalis "WALI" Kena Lemparan SANDAL.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket

Konser "Wali Band" di Bumi Wali Ricuh.

21-11 konser band wali di bumi wali ricuh
TUBAN – Konser Band Wali asal Ibukota Jakarta, di alun-alun Kota Tuban diwarnai kericuhan sesama penjoget, Rabu (21/11/2012). Bibit-bibit kericuhan sudah kelihatan semenjak dua band lokal asal Kabupaten Tuban manggung. Namun dapat diredam petugas keamanan.
Usai dua band lokal, kemudian dilanjutkan acara seremonial dalam rangka Hari Jadi Kota Tuban yang ke-719. Kemudian Farhan Zainal Mutakin yang akrab dipanggil Faank, vokalis Wali naik ke atas manggung. Dalam lantunan 3 lagu pertama, kericuhan kembali terjadi.
Diduga, tawuran antar penjoget ini terjadi antara pemuda yang sudah mabuk akibat minuman keras, sehingga tidak terima ketika saling senggol dalam berjoget. Namun lagi-lagi dapat diredam oleh petugas keamanan dari jajaran Polres Tuban dan TNI.
Sembilan lagu terlantunkan, kericuhan semakin menjadi, bahkan pagar keamanan yang berada di depan panggung jebol akibat saling dorong antar sesama penjoget yang terdesak oleh penjoget ketika terjadi kericuhan.
Belasan orang mengalami luka-luka, akibat di injak-injak para pemuda saat berlarian menyelematkan diri saat terjadi tawuran. Bahkan puluhan ibu-ibu dan anak-anak dievakuasi petugas keamanan lantaran terdesak penonton lainya.
Faank, kemudian mengakiri dua lagunya, sebelum kemudian menghentikan konsernya, lantaran dia juga kena sasaran lemparan sandal oleh penonton. “Mungkin dihentikan sendiri oleh manajemen band, bukan kita yang menghentikan,” ujar AKBP Joko Awang Rumitro, Kapolres Tuban ketika ditemui usai konser.
Ditambahkan Kapolres, petugas keamanan yang dikerahkan dalam acara tersebut sekitar 450 personil dari anggota Polres Tuban dan Brimob Bojonegoro.

As Patah, Truck S 8055 UW Muatan Kertas Terguling.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket
 Roda As Terlepas, Gandengan Truk Terguling.


Tuban - Sebuah truk gandeng yang bermuatan kertas terguling dan menimpah sebuah warung di jalan Tuban-Surabaya KM 6, di Desa Tegal Bang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Kejadian itu karena as roda truk terputus dan terlepas, Kamis (22/11/2012). Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Dari sejumlah informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, kejadian kecelakaan tunggal tersebut berawal saat truk gandeng nopol S 8055 UW yang dikemudikan Rokim (41) asal Desa Gedang Sewu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri itu berjalan dari Jakarta menuju Surabaya.

Kemudian saat sampai di jalan menikung dan bergelombang di jalur pantura tersebut, bodi gandengan truk gandeng yang bermuatan kertas itu roda as bagian depan patah, sehingga roda beserta as dari gandengan itu langsung terlepas.

"Saya sudah merasa miring saat jalannya menikung itu, kemudian saya rem setelah itu langsung terguling ke kiri. Tapi yang terguling hanya gandengannya saja," ujar Rokim, pengemudi truk gandeng itu.

Saat bodi gandengan truk tersebut terguling menimpah sebuah warung milik Bambang Setyo Budiono (43), yang berada tepat di tepi jalan raya tersebut. Beruntung di dalam warung tersebut tidak ada penunggu, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa maupun korban luka.

Sementara itu, meski tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut membutuhkan waktu lama untuk melakukan evakuasi bak gandengan truk bermuatan kertas tersebut. Hingga saat kejadian kendaraan itu belum bisa dievakuasi lantaran menunggu kedatangan alat berat di lokasi kejadian.

Kejadian ini sempat membuat arus lalu lintas di jalur pantura Tuban itu tersendat. Pasalnya, as roda truk tersebut berada persis di tengah jalan raya. Setelah as roda ditepikan petugas akhirnya arus lalu lintas kembali lancar.

Rabu, 21 November 2012

Rustamuji, Pecatan PNS Dinas PU Tuban, Tipu Warga.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket

Janjikan Jadi PNS, Mantan Pegawai Dinas PU Tipu Warga.

20-11 penipuan cpns
TUBAN – Rustamuji, seorang mantan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemerintah Kabupaten Tuban, ditangkap Satuan Reserse Kriminal Polres Tuban, lantaran menipu dengan kedok menjanjikan korbannya bisa menjadi pegawai negeri, sebagai imbalannya, tersangka meminta sejumlah uang kepada para korbannnya.
Untuk meyakinkan para korbannya, selanjutnya pelaku memberikan sejumlah bukti ke korbannya, seperti dikasih kwitansi pembayaran. Selain itu, korban juga diberi seragam PNS berwarna coklat, usai mendaftar dan melakukan pembayaran. “Agar percaya, korban di kasih kwitansi pembayaran dan seragam coklat,” ungkap Kasubag Humas Polres Tuban, AKP Noersento, Selasa (20/11/2012).
Informasi yang diterima, penangkapan tersangka ini berawal dari laporan para korban, diantaranya Kasri dan Sundarwi warga Desa Gesikan Kecamatan Grabagan. Korban melapor lantaran baru sadar jika dirinya merasa ditipu pelaku, disebabkan dalam pengumuman hasil penerimaan PNS beberapa waktu lalu, keduanya tidak masuk kedalam daftar kelulusan pegawai negeri. “Merasa ditipu kemudian melapor ke Mapolres Tuban,” Lanjut Noersento.
Diduga, pelaku menipu para korbannya lebih dari dua orang. Sementara untuk mempertanggung jawabkan perbuatanya pelaku akan dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang penipuan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. “Kita akan melakukan pengembangan terkait kasus ini,” pungkas Noersento.
Terpisah, Kepala Dinas Pengerjaan Umum, Choliq Chunaisih, membenarkan, jika Rustamuji merupakan mantan salah satu anggotanya. Namun dia mengaku jika tersangka sudah dipecat karena telah melanggar indisipliner sebagai seorang pegawai negeri. “Dia memang bekas pegawai PU, tapi sudah diberhentikan karena melanggar indispliner kepegawaian,” ujarnya.

Jampersal VS Pelayanan Medis Penyebab Kematian Ibu Melahirkan Di Tuban.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket

Waspada, Trend Kematian Ibu Melahirkan di Tuban Terus Meningkat.


Persalinan.
Tuban – Selain penyebaran Human Immundientity Vyrus (HIV) yang terus meningkat, Kabupaten Tuban kini juga dicemaskan dengan terus meningkatnya angka kematian ibu melahirkan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tuban mencatat, sebanyak 9 ibu melahirkan meninggal dunia pada 2008. Jumlah tersebut meningkat menjadi 11 orang pada 2009, dan menjadi 14 orang pada 2010. Data itu terus meningkat pada 2011, jumlah kematian ibu melahirkan  meningkat menjadi 18 orang, dan tahun 2012 hingga bulan November, ditemukan 19 orang ibu meninggal dunia saat melahirkan.
“ Ini sudah masuk kategori lumayan tinggi. Rata-rata kematian ibu tertinggi yang ditetapkan hanya 12 per 100 ibu. Di Tuban saat ini sudah mencapai 19 kematian ibu,” jelas Syaiful Hadi, Kepala Dinkes Tuban, Selasa (20/11/2012).
Faktor penyebabnya, lanjut Syaiful Hadi, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan lingkungan. Ini terbukti kasus kematian ibu melahirkan kebanyakan disebabkan kardiovaskular atau gangguan pembuluh darah sebagai penyakit penyertanya. Diakui faktor lain semisal layanan kesehatan menjadi bagian dari penyebab kematian ibu saat melahirkan.
“Tetapi, kasus kematian ibu melahirkan yang disebabkan faktor layanan kesehatan relatif  kecil,” terang Saiful Hadi.
Layanan kesehatan untuk ibu hamil dan melahirkan, lanjutnya, sudah lumayan memadai. Di setiap desa sudah ada bidan. Malah ada yang lebih dari satu. Puskesmas-puskesmas pembantu juga sudah didirikan hingga ke pelosok desa.
“Saya lebih melihat faktor kesadaran kesehatan lingkungan yang kurang sebagai penyebab utamanya,” kata Syaiful Hadi.
Ketua Koalisi Perempuan Indonesia (KPI), Istianah, sepakat jika faktor rendahnya kesadaran kesehatan lingkungan menjadi sebab tingginya kematian ibu melahirkan tersebut. Namun Istiana lebih melihat faktor kesadaran tersebut dipengaruhi rendahnya  tingkat pendidikan kebanyakan ibu-ibu di Tuban. Terbukti ibu melahirkan yang mengalami kematian tersebut sebagian besar dari masyarakat kalangan bawah yang berpendidikan dan berekonomi rendah.
“ Harusnya angka kematian ibu melahirkan bisa ditekan kalau saja pelayanan kesehatan ibu hamil dan melahirkan bagus,” jelas Istiana.
Dikatakan, petugas medis di Rumah Sakit masih banyak yang kurang respek terhadap ibu hamil dan melahirkan dari masyarakat ekonomi rendah. Meski Pemerintah telah memberlakukan Program Jaminan Persalinan (Jampersal) bagi ibu-ibu melahirkan dari kalangan keluarga miskin. Namun, hal itu  tidak banyak memberi pengaruh. Kenyataannya ibu melahirkan dari keluarga miskin masih mendominasi angka kematian ibu melahirkan disebabkan faktor penanganan akibat tidak tersedianya biaya cukup.
“Diharapkan Dinkes bisa membenahi kinerja pelayanan kesehatan di Rumah Sakit maupun puskesmas dan tenaga persalinan di desa-desa sehingga trend kematian ibu melahirkan tidak semakin naik,” saran Istiana.
Di Indonesia sendiri, menurut laporan Kementrian Kesehatan, sebanyak 15 ribu orang perempuan meninggal dunia saat persalinan tahun 2011 lalu. Tahun ini angka tersebut bakal mencapai 17 ribu orang hingga Desember nanti. Sebab sampai bulan ini saja, sudah tercatat lebih dari 16 ribu ibu melahirkan meninggal dunia di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Pameran Dagang & Pembanguna HUT ke-719 Kota Tuban.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket

Wabup Buka Pameran Dagang dan Pembangunan.


Wakil Bupati, Noor Nahar Husein membuka Pameran Dagang dan Pembangunan
Tuban –  Pameran Dagang dan Pembangunan yang digelar Dinas Perekonomian dan Pariwisata Tuban resmi dibuka. Pembukaan pameran yang akan berlangsung mulai 20 s/d 24 Nopember 2012 ini dilakukan oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Husein.
Pameran Dagang dan Pembangunan yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Rangga Jaya Anoraga ini merupakan rangkaian peringatan hari jadi Tuban ke-719. Tujuan digelarnya pameran adalah untuk mengenalkan produk-produk industry maupun kerajinan asli Tuban.
Peserta pameran, selain para pelaku UMKM Tuban, juga diikuti oleh beberapa perusahaan besar seperti Semen Gresik, Holcim, Perbankan, Dealer, dan berbagai perusahaan lainnya. ‘’Event ini merupakan kesempatan para pengusaha atau pelaku usaha untuk berinteraksi. Sehingga, diharapkan mampu menjalin kerja sama antar pengusaha,’’ ujar Wabub Noor Nahar dalam sambutannya.
Menurut Wabup, tujuan terpenting dari pameran ini adalah media promosi bagi dunia usaha yang berada di Tuban. “ Lewat pameran ini, para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dapat mengenalkan produknya kepada masyarakat luas. Sehingga UMKM di Tuban dapat semakin tumbuh dan berkembang,’’ tandas Wabup, seraya mengharapkan agar event serupa dapat semakin sering diadakan di waktu yang akan datang.
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata Kabupaten Tuban, Farid Ahmadi, mengungkapkan, pameran kali ini pihaknya menyediakan sekitar 140 stand. Selain pelaku UMKM, kata Farid, pameran kali ini juga diikuti oleh dinas-dinas dan SKPD dilingkungan Pemkab Tuban. Tak ketinggalan, beberapa sekolah mulai SD hingga SMU juga berpartisipasi dalam pameran tersebut.

Selasa, 20 November 2012

Mashudi Tewas, Dirman Luka Berat, Motor VS Motor, Di Jl.R.E.Martadinata Tuban.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket
 Pulang Dugem, Pria Mabuk Tewas Tabrakan.


Tuban  - Seorang pria tewas mengenaskan akibat tabrakan di jalan RE Martadinata, Depan Cafe Mustika,Kelurahan Karangsari, Tuban, Selasa (20/11/2012), dini hari, 00.30Wib. Korban yang saat itu berboncengan motor dengan satu temannya, diduga mabuk usai dari tempat hiburan malam. Sedangkan temannya, akibat kejadian ini juga mengalami luka parah.

Korban tewas diketahui adalah Mashudi (50), warga Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Sedangkan temannya adalah Dirman (50), juga warga Tasikmadu.

Informasinya, peristiwa itu berawal saat Dirman yang berboncengan dengan Mashudi, mengendarai motor Kharisma nopol W 6508 FI dari arah barat dengan kecepatan tinggi.

Kemudian saat sampai di jalan RE Martadinata, tepatnya depan Klenteng Kwan Sing Bio Tuban, motor tersebut menyalip sejumlah kendaraan besar dengan kecepataan tinggi. Sedangkan dari arah berlawan teiba-tiba muncul sepeda motor nopol S 4981 GH yang dikendarai Wahyu David Irawan (23), warga Kelurahan Perbon, Kecamatan Kota, Tuban.

"Saya tahu dia dari barat jalannya sudah kencang dan jalannya terlalu ke kanan jadinya ya langsung menabrak saya. Kemudian saya langsung loncat," ujar Wahyu David Irawan, saat masih di lokasi kejadian kecelakaan itu.

Akibat benturan yang sangat keras itu pengendara sepeda motor Kharisma langsung tersungkur ke aspal hingga mengalami luka parah. Sedangkan untuk Mashudi langsung meninggal di TKP.

Sejumlah warga yang berada di lokasi berusaha untuk menolong korban. Namun lantaran satu korban sudah tewas warga langsung menghubungi petugas kepolisian Polres Tuban.

"Kita mau menolong tadi tidak berani karena yang satu sudah meninggal, jadi ya langsung menghubungi polisi saja," terang Qosim, salah satu warga yang ada di lokasi kejadian.

Sementara itu, petugas kepolisian dari unit Laka Polres Tuban yang datang dilokasi langsung mengevakuasi kedua korban tersebut. Untuk korban luka lansung dilarikan ke RSUD Dr Koesma Tuban, sedangkan korban tewas langsung dibawa ke kamar jenazah rumah sakit itu.

Petugas kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengetahui penyebab pasti dari kecelakaan tersebut. Selain itu petugas juga memeriksa sejumlah saksi mata termasuk pengendara sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan maut tersebut.

Ada 141 Orang Terjangkit HIV AIDS Di Tuban,

SUGAR FM DALAM BERITA Photobucket

Di Tuban, HIV/AIDs Didominasi Ibu Rumah Tangga.

Stop AIDS
Tuban – Kabar kurang menggembirakan bagi masyarakat Bumi Wali, terutama ibu-ibu rumah tangga. Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Tuban melaporkan, Senin (19/11/2012), penderita Human immundientity Vyrus (HIV) terbanyak adalah ibu rumah tangga. Menurut catatan Dinkes, sebanyak 26 ibu rumah tangga saat ini terindikasi positif mengidap HIV. Jumlah ini bahkan lebih besar dibanding Pekerja Seks Komersial (PSK) yang hanya tercatat sebanyak 22 orang.
Kepala Dinkes Tuban, Syamsul Hadi sendiri mengaku prihatin   banyaknya ibu rumah tangga yang terindikasi positif HIV. Diduga banyaknya ibu rumah tangga yang positif terkena HIV AIDS akibat perilaku seks tidak sehat para suami.
“ Laki-laki yang sudah beristri tersebut tertular HIV saat melakukan hubungan seks dengan PSK atau perempuan lain penderita HIV. Virus ini kemudian menular ke isterinya, si ibu rumah tangga, karena lelaki tertular itu juga masih melakukan hubungan seks dengan istrinya,” terang Syamsul Hadi.
Syamsul Hadi mengakui, pihaknya merasa sangat prihatin dan cemas melihat perkembangan HIV belakangan ini. Penderita HIV positif pun mengalami peningkatan lumayan mengkhawatirkan. Sampai hari ini, tercatat sudah 141 orang ditemukan positif terinfeksi HIV. Sebagian besar proses penularannya melalui perilaku seks tidak sehat.
Parahnya, lanjut Syamsul Hadi yang menyulitkan, sebab Pemkab Tuban sendiri telah lama tidak mengakui keberadaan PSK di kabupaten yang sekarang berjuluk Bumi Wali ini. Akibatnya, tidak ada kontrol khusus terhadap keberadaan PSK yang kenyataannya masih juga beroperasi. Bahkan kendati telah dinyatakan ilegal, sejumlah lokalisasi ternama semisal Lokalisasi Nggandul, Dusun Wonorejo, Desa Nggesing, Kecamatan Semanding, Lokalisasi Dasin, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Lokalisasi Cangkring, Kecamatan Rengel, Lokalisasi Mamer, Kecamatan Tambakboyo dan Lokalisasi Pakis, Kecamatan Plumpang, sehari-harinya masih aktif menyediakan layanan seks komersial meski dengan cara sembunyi-sembunyi.
Syamsul Hadi mengaku pihaknya kesulitan melakukan intervensi ke tempat-tempat yang selama ini menjadi biang berjangkitnya HIV tersebut. Sebab tak ada dasar hukum bagi Dinkes untuk melakukan hal itu. Padahal perkembangan lokalisasi-lokalisasi tersebut penting mendapat pantauan untuk mencegah semakin banyaknya warga Tuban yang tertular virus berbahaya itu. Terlebih lagi industri pesat pertumbuhannya saat ini. Kehadiran industri memicu pertumbuhan sarana hiburan. Dan sarana hiburan yang paling banyak mengalami kemajuan dalam hal pertumbuhannya adalah tempat-tempat hiburan malam.
“ Kami memang diberi jatah Rp 180 juta untuk Penanganan Penyakit Menular (PPM). Khusus untuk penanganan HIV/AIDs tidak ada alokasi. Selain itu kami juga tidak bisa memaksa melakukan test kesehatan di tempat-tempat praktik PSK, karena secara yuridis sudah tidak ada PSK di Tuban, meski kenyataannya masih eksis,” keluh Syamsul Hadi.
Hal senada disampaikan Ketua Koalisi Perempuan Ronggolawe (KPR), Nunuk Fawziyah. Menurut alumnus IKIP (PGRI) Tuban ini, sudah saatnya Pemkab meningkatkan kewaspadaannya terhadap perkembangan HIV/AIDs.
Nunuk menilai, selama ini Pemkab Tuban terkesan kurang respek terhadap masalah HIV/AIDs. Indikatornya, selain tidak adanya alokasi dana khusus untuk penanganan masalah itu, sosialisasi HIV/AIDs ke masyarakat pun sangat minim dilaksanakan. Padahal meski jumlah penderita HIV/AIDs di Tuban masih tergolong rendah dibanding kota-kota lain semisal Malang, Banyuwangi atau Mojokerto, Bumi Wali ini sudah masih area garis kuning dalam grafik penyebaran HIV di Jawa Timur.
Lebih jauh Nunuk berharap prostitusi tidak hanya diganjar Tindak Pidana Ringan (Tipiring) agar memiliki efek jera lebih kuat. Tentu pendekatan hukum formal tersebut tidak hanya pada PSK dan atau Mucikarinya. Tetapi laki-laki pemakai jasa layanan seks komersial juga mendapat ganjaran sama beratnya dengan PSK dan Mucikari.
“ Bayangkan, ibu-ibu rumah tangga itu harus menjadi korban beserta bayinya. Jadi saya pikir pemkab sudah waktunya lebih serius menangani masalah HIV ini,” kata Nunuk.

Senin, 19 November 2012

Laka-Lantas terjadi Di Jenu Tuban.

SUGAR FM DALAM BERITAPhotobucket

Lagi-lagi Truk Pengangkut Semen Terlibat Laka.


Truk pengangkut semen yang tersangkut Truk Tangki gandengan di Jenu.
TUBAN  – Dalam beberapa hari terakhir, truk pengangkut semen sering menjadi “lakon” dalam peristiwa kecelakaan di jalur Pantura.
Setelah sebelumnya dua Laka terjadi di jalur Pantura wilayah Babat, kemarin peristiwa Laka terjadi di Desa Bogang Kecamatan Jenu, Tuban yang melibatkan truk bermuatan semen dengan truk tangki gandengan. Akibatnya, selain memacetkan lalu lintas, juga menimbulkan korban luka.
Kecelakaan yang melibatkan truk Fuso bernopol AG 8703 UP dengan truk tangki bernopol S 9863 UR terjadi sekitar Pukul 11.00 WIB, Rabu (14/11/12). Kecelakaan diduga terjadi lantaran ketidaksabaran sopir tangki yang ingin mendahului truk pengangkut semen yang tengah mogok dengan posisi memakan lebih dari separuh badan jalan.
Akibatnya, gandengan truk tangki menyenggol dan menyeret kabin truk pengangkut semen hingga membuat sang kernet truk mengalami luka dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan.
Salah satu anggota Polantas saat ditemui di lokasi kecelakaan, mengatakan masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang memacetkan jalur Surabaya-Jakarta hingga 3 jam tersebut.
“Korban kernet truck fuso bermuatan semen adalah seorang wanita. Ia mengalami menderita luka ringan dan sudah dibawa ke rumah sakit Tuban,” ungkapnya.

Senin, 12 November 2012

Aksi Bejat POLISI Diraja Malaysia, Perkosa TKW Indonesia.

SUGAR FM DALAM BERITA
Satu Pelaku Juga Minta Oral Seks
Tiga Polisi Malaysia Perkosa TKW
Minggu, 11 November 2012 14:50:17 WIB

Jakarta Seorang TKI perempuan berusia 25 tahun dikabarkan menjadi korban pemerkosaan tiga oknum anggota Kepolisian Diraja Malaysia.

Sebagaimana diberitakan New Straits Times (NST), Sabtu (10/11/2012), peristiwa tersebut berawal saat TKW itu sedang bepergian dengan kendaraan di Prai, Penang, Malaysia. Kendaraan yang ditumpanginya kemudian dihentikan dua petugas kepolisian.

"Mereka meminta saya menunjukkan kartu identitas, tapi saat itu saya hanya membawa fotokopi paspor. Lalu, petugas meminta saya ikut ke kantor polisi," kata korban.

Wanita itu mengaku sempat disekap di salah satu ruangan. Kemudian, ia digiring ke ruang lainnya. Di situ ia dipaksa untuk melayani nafsu ketiga polisi.

Polisi yang pertama kali melakukan pemaksaan bahkan meminta layanan lebih berupa oral seks. "Saya ketakutan dan saya tidak punya pilihan lain selain berhubungan seksual dengan tiga polisi," jelas korban.

Setelah itu, dua polisi kemudian membawa korban ke Taman Impian di Alma dan melepaskannya di sana. Dari sana, ia melaporkan peristiwa tersebut ke kantor polisi pada sekitar pukul 03.00 PM waktu setempat, sekitar satu jam setelah ditinggalkan di Taman Impian.

Mendapat laporan tersebut, petugas kepolisian kemudian mengantar korban ke RS Seberang Jaya untuk menjalani pemeriksaan medis. Kepala Kepolisian setempat Datuk Abdul Rahim Hanafi menyatakan sedang melakukan investigasi atas laporan tersebut. Penyelidikan saat ini sedang berlangsung. Ketiga polisi yang terlibat sudah dibebastugaskan selama seminggu.

"Kami akan pastikan bahwa ketiga polisi tidak akan dilindungi jika dugaan itu benar," kata Abdul Rahim sebagaimana dikutip NST. [air]
Sumber : kompas.com          

Selasa, 06 November 2012

Motor Masuk Jurang, 2 Siswi SMPN7 Tuban Tewas.

SUGAR FM DALAM BERITA

Tewas, 2 Siswi SMP N 7 Tuban Ririn Indah Sari & Dewi Puji Lestari Setelah Motornya Masuk Jurang Mojokopek Semanding.

Motor Terjun Jurang, 2 Pelajar SMP Tewas.
Tuban  - Dua bocah siswi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ditemukan warga sudah dalam kondisi tewas mengenaskan di dasar jurang yang ada di Dusun Mojokopek, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Tuban. Dugaan kuat korban tewas lantaran motor korban terperosok. Senin (05/11/2012), dua korban tewas masuk jurang itu adalah Ririn Indah Sari (14) asal Kelurahan Sukolilo, Kecamatan Kota Tuban dan Dewi Puji Lestari (14) Desa Pruggahan, Kecamatan Semanding, Tuban. Keduanya merupakan pelajar SMP N 7 Tuban.
Jenazah kedua bocah SMP tersebut sudah dalam keadaan mengering darahnya, saat ditemukan oleh sejumlah warga yang berada di dalam jurang itu. Diduga korban telah beberapa jam berada di dalam jurang.

"Saat pertama kali ditemukan oleh warga, darah dan lukanya sudah mengering, kemungkinan dia jatuhnya sudah lama," terang Safuwan, salah satu warga desa sekitar lokasi kejadian kecelakaan itu.

Sejumlah warga yang lain menduga bahwa korban yang menggunakan sepeda motor Honda Beat nopol S 6692 ED Warna Pink, berjalan dari arah timur dengan kecepatan tinggi. Kemudian saat sampai di jalan menikung yang berada di sekitar jurang itu, korban tidak bisa mengendalikan motornya dan langsung masuk jurang dengan kedalaman lebih dari 7 meter itu.

"Tidak ada yang tahu pasti kejadiannya, kemungkinan dia tidak bisa belok saat jalan menikung sebelum jurang itu. Jadi akhirnya langsung masuk jurang," sambung Juli, yang merupakan warga sekitar.

Mengetahui jenazah korban 2 pelajar SMP itu, sejumlah warga langsung melaporkan kejadian itu kepada petugas kepolisian. Polisi yang datang di lokasi kejadian melakukan evakuasi terhadap keduanya untuk dibawa ke kamar jenazah RSUD Dr Koesma Tuban.

"Untuk kasus kecelakaan ini sudah kita limpahkan ke Unit Laka, semua sudah ditangani oleh Unit Laka Polres Tuban,," Jawab AKP Mardiyah, Kapolsek Semanding, Tuban.

Dua Siswi SMP Tewas Masuk Jurang.

Tuban - Dua siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP N) 7 Tuban, tewas setelah masuk jurang di Dusun Tlogopule, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, Minggu,  (4/11/2012). 11.00 WIB.
Korban diketahui bernama Ririn Ninda Sari (15), warga,  Kelurahan Sukolilo Gg 7, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban dan temannya yakni Dewi Puji Lestari (15)th, warga, Desa Prunggahan Kulon, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban.
Kejadian bermula saat kedua siswi itu mengendarai sepeda motor Yamaha Mio, Nopol S 6692 HR dari arah barat menuju arah timur, saat berada di belokan desa setempat, diduga korban kurang menguasai laju motornya, dan masuk ke dasar jurang sedalam 10M.
Akibat kejadian ini 2 siswi tersebut langsung meninggal di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Korban diketahui pertama kali oleh Suharsono (53) warga setempat, saat sedang mengambil air.
Kapolsek Semanding, AKP Mardiyah, saat dikonfirmasi mengatakan, 2 siswi ini meninggal diduga akibat terjatuh  ke dasar jurang. Proses evakuasi dilakukan oleh polisi dan warga sekitar. Evakuasi sempat terkendala karena medan jurang yang sangat curam dan dalam.
Hampir 5 jam evakuasi  jasad korban ditemukan dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Umum Tuban, untuk dilakukan Visum luar. “Tidak ditemukan tanda penganiayaan atau pengaruh minuman beralkohol, sudah diserahkan keluarga jasadnya,” ungkapnya.
Terpisah, Kanit Laka Satlantas Polres Tuban, Iptu Frihamdeni menambahkan, laka lantas ini diduga karena jalan turunan dan korban kurang bisa mengendalikan laju kendaraannya, ditambah lokasi kejadian itu pas belokan. “Sudah kami beri pembatas jalan, namun korban ini terjatuh masuk di sela-sela pembatas itu,” katanya.

Kloter 14 dan 15 Jama'ah Haji Tuban, Sudah Datang.

SUGAR FM DALAM BERITA

Kedatangan Jama'ah Haji Tuban 1433H.

Kepulangan Jama’ah Haji Dijaga 226 Aparat.

Tuban – Jama’ah Haji asal Kabupaten Tuban yang direncanakan tiba di lokasi penjemputan, Kompi Senapan C 521 Tuban Selasa (06/11/2012) sekitar pukul 10.00 WIB untuk kelompok terbang (Kloter ) 14. Sedangkan Kloter 15 diperkirakan selang 2 jam kemudian.
Kabag Ops Polres Tuban, Kompol Suhartono saat dikonfirmasi, Senin, (05/11/2012) mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 116 personil. Sedangkan dari Kodim 0811 Tuban 30 personil dan dari Kompi Senapan C 521 juga sebanyak 30 personil.
“yang kita libatkan terbanyak dari Satlantas dan Sabhara. Sedangkan dari Serse dan Intel masing-masing 1 unit,” jelasnya.
Diperkirakan ribuah warga akan memadati jalan Sunan Kalijaga Tuban untuk menjemput 761 jama’ah haji. Dan untuk mengurangi terjadinya keributan setiap jama’ah haji hanya diperbolehkan seorang penjemput masuk ke lapangan Kompi Senapan C 521.

Tangis Haru Warnai Kedatangan Jamaah Haji.

6-11 jamaah haji tuban
TUBAN – Kepulangan jama’ah Haji asal Kabupaten Tuban, kloter 14, embarkasi Surabaya, tiba di Yonif 521 Kompi Senapan C, Kelurahan Latsari Kecamatan Kota Tuban, disambut tangis haru oleh para keluarganya.
Para keluarga, yang telah menunggu beberapa jam yang lalu, merasa terharu dengan kedatangan keluarga mereka dari tanah suci. 445 jamaah haji yang tiba di Tuban, merupakan rombongan pertama sekitar jam 10.00WiB, Selasa (06/11/2012). Dengan menggunakan 10 bus dan 4 truck, pengangkut barang bawaan para jamaah haji. Sedangkan rombongan kedua, tergabung dalam kloter 15, tiba di Tuban sekitar jam 11.30 Wib siang.
Dikatakan Kepala Kantor Kementrian Agama (Kemenag) Tuban, Drs. Leksono dari jumlah 763 orang, diketahui dua orang meninggal dunia di Makkah, “Ada dua orang yang meninggal disana (Makkah),” ujar Leksono kepada beberapa wartawan.
Sedangkan, H. Ghoib Campur Marito, H. Lani Sudiman dan H. Ripan, asal Kecamatan Rengel mengalami sakit dan hingga kini masih mendapatkan perawatan di salah satu rumah sakit yang ada di Surabaya.
Satu lagi jamaah haji asal Desa Sukolilo Kecamatan Bancar, H. Munatiah (63), semenjak berangkat hingga pulang menggunakan kursi roda lantaran sakit yang dideritanya, “Alhamdulillah Mas, berangkat dan pulangnya selamat,” ujar H. Khana putra Munatiah.

Pengemis Ikut Sambut Kedatangan Jamaah Haji.

Tuban - Bukan hanya keluarga yang menyambut kedatangan jamaah haji, tapi, puluhan pengemis juga ikut menyambut kedatangan jamaah sekaligus mengais rezeki, Selasa (06/11/2012).
Pengemis yang sebagian anak-anak nampak menadahkan tangan kepada setiap jamaah haji dan keluarga. Bahkan, tak jarang para pengemis itu terkesan memaksa dan menguntit sebelum diberi uang. Hal ini membuat sebagian jamaah haji yang baru datang terganggu.
Ali Mansur misalnya, jamaah haji asal Desa Talun Kecamatan Montong ini merasa terganggu dengan para pengemis yang berkelompok ikut membaur bersama keluarganya saat jamaah yang baru tiba bersama rombongan kloter 14 ini keluar dari halaman Kompi senapan C Tuban.
“Tidak masalah sebenarnya karena itu memang profesinya tapi kalau menguntit sambil terus meminta kita juga yang terganggu, apalagi banyak sekali dan bergerombol,” kata Ali.
Tidak hanya Ali Mansur jamaah Haji lain yang baru datang bernama Sarimah juga terganggu akibat banyaknya pengemis yang meminta-minta sambil terus mengikutinya, ia yang baru datang dan akan melepas rindu dengan keluarga yang menjemputnyapun harus terganggu dengan para pengemis yang jumlahnya cukup banyak.
“Ada lima orang lebih mas semua minta ke saya, karena kasihan tadi saya memberi mereka semua dan baru saya tidak diikuti. ” Katanya sambil terus berjalan.

TTU Pertamina Tuban Diblokade Warga Setempat.

SUGAR FM DALAM BERITA

Tuntutan Kompensasi Tidak Digubris Pertamina Tuban.

Warga Blokade Pintu Masuk TTU Pertamina Tuban.

6-11 demo warga di ttu pertamina
TUBAN – Puluhan warga Desa Remen dan Tasikharjo, Kecamatan Jenu, kembali blokade pintu masuk Terminal Transit Utama (TTU) Tanjung Awar-awar Desa Remen Kecamatan setempat, Selasa (06/11/2012).
Dalam aksinya yang dimulai jam 08.00Wib pagi kali ini, mereka melanjutkan tuntutannya yang belum kunjung direalisasi pihak manajemen perusahaan, “Kita meminta jatah konpensasi yang dijanjikan pihak Pertamina untuk warga terdekat, sebagai ganti rugi atas dampak lingkungan dari pabrik,” ucap Damuri koordinator lapangan dalam orasinya.
Selain itu, pemerintah juga ternyata sangat tidak peduli dengan nasib kami, bukti selama kami menuntut hak-hak kami, justru mereka mengatakan tidak ada dampak sama sekali di daerah terdekat TTU Pertamina. “Sekali lagi, kami disini hanya menuntut kesejahteraan dari Pertamina, bukan omong kosong dan janji,” lantang salah satu orator lainya.
Disinyalir DPRD Tuban dari Komisi C. Sudah kong-kalikong dengan BUMN. Sebab dari Komisi C yang menemui pihak manajemen, tanpa komunikasi sama sekali dengan warga pasca aksi yang kemarin, “Ini menunjukan bahwa ada apa dengan Komisi C? Mereka masuk tanpa rundingan terlebih dahulu dengan masyarakat yang kena dampak lingkungan,” lantang kembali Damuri dalam orasinya.
Mereka menyebutkan, Komisi C yang menemui manajemen TTU Pertamina, diantaranya Goh Cong Ping alias Teguh Prabowo, Zubaedi, Musa, dan Ketua Komisi C, Nurlina. “Mereka semuanya sudah ada win-win solution dengan pihak perusahaan, akan tetapi tidak untuk kita, melainkan untuk mereka sendiri, sehingga para DPR sangat tidak becus dengan kondisi penderitaan kita semua,” tambah Damuri yang mendapatkan sorak dari pendemo tersebut.
Aksi kali ini, para warga memasang tenda plastik di depan pintu. Sempat terjadi ketegangan antara petugas dan pendemo yang didominasi para ibu-ibu, saat mereka menggedor-gedor pintu utama, namun Aksi mereka kemudian bisa diredam petugas kepolisian. Saat itu, pendemo masih memadati pintu masuk kantor TTU Pertamina.

Ratusan Warga 2 Desa Kembali Duduki TTU Pertamina.
 
Tuban - Ratusan warga dari Desa Remen dan Tasikharjo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban kembali melakukan aksi pemblokiran dan menduduki pintu masuk gerbang kantor Terminal Transit Utama (TTU) Pertamina Tuban, Selasa (06/11/2012).
Mereka kesal lantaran selama ini belum ada keputusan dari pihak Pertamina atas tuntutan warga.
Ratusan warga yang sudah kesal dengan bau menyengat yang ditimbulkan dari TTU tersebut langsung mendatangi kantor dan juga pengisian BBM tersebut. Saat tiba di kantor tersebut mereka langsung memblokir gerbang pintu masuk kantor itu. "Aksi seperti ini sudah kita lakukan selama 4 kali, tapi sampai saat ini belum ada perhatian sama sekali dari pihak Pertamina. Tidak pernah ada perhatian sama sekali terhadap warga sekitar," terang Sutrisno (28), yang merupakan koordinator dalam aski tersebut.

Adapun untuk tuntutan dari warga 2 desa yang terkena dampak langsung bau tidak sedap dan menyengat yang ditimbulkan oleh TTU Pertamina tersebut adalah meminta kompensasi dampak yang ditimbulkan oleh tempat pengisian bahan bakar minyak (BBM) tersebut. "Warga ini sudah sangat resah dengan keberadaan Pertamina di sini. Kita akan terus melakukan aksi sampai tuntutan kami terpenuhi," sambungnya.

Sementara itu dalam aksinya menduduki gerbang pintu masuk TTU Pertamina tersebut sempat terjadi kericuhan, para ibu-ibu yang ikut dalam aksi tersebut berusaha mendobrak dan mendorong pintu pagar tersebut untuk masuk ke dalam TTU itu. "Jika hari ini belum ada keputusan atas tuntutan kami, kami dari warga 2 desa ini akan menduduki pintu Pertamina ini selama satu minggu. Kita sudah mengirimkan surat pemberitahuan ini ke pihak kepolisian," ancam warga.

Pendemo TTU Pertamina Dibubarkan Paksa Petugas Keamanan.

6-11 warga demo ttu pertamina 2
TUBAN– Tak puas dengan aksinya, lantaran tidak mendapat tanggapan dari manajemen TTU Pertamina. Puluhan warga kemudian mengalihkan aksinya, dengan memblokir akses jalan menuju TTU Pertamina di Desa Tasikharjo Kecamatan Jenu, akhirnya pendemo dibubarkan paksa petugas keamanan. Selasa (06/11/2012)
Dengan niat akan memblokir lalu lalang aktivitas truk pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM). Sambil berorasi mereka kemudian membuat tenda di lokasi aksinya. Beberapa saat kemudian, aksi mereka tak sia-sia, sebuah truk pengangkut BBM akhirnya melintas di jalan setempat.
Sontak, warga yang melihat truk, para ibu-ibu pendemo akhirnya menghentikan truk tersebut, dan di larang melintas jalan yang mereka blokir. Petugas kepolisian yang melihat kejadian tersebut kemudian menghentikan aksi warga dan membubarkan paksa dengan menyuruh membongkar tenda yang dibuat para pendemo. “Siapa yang menghadang truk ini, nanti akan saya amankan,” sergah Kompol Kuwadi Wakapolres Tuban sambil menghalau ibu-ibu yang melakukan penghadangan.
Wakapolres juga meluapkan kekesalannya, lantaran sebelumnya, dia telah menjajikan akan memediatori antara pendemo dengan pemerintah dan juga pihak manajemen, Kamis mendatang. Namun setelah mendapatkan tawaran dari kepolisian, ternyata warga bukannya membubarkan aksinya, melainkan masih melanjutkan aksinya dengan menghadang truk pertamina, “Bukankah sudah saya bilang, kalau hari Kamis akan kita fasilitasi,” tambahnya Kuwadi dengan nada kesal.
Pendemo, yang mendapat sergahan dari Waka Polres Tuban, hanya terdiam, dan terlihat kecewa dengan pembubaran paksa oleh petugas, “Kesal mas, dimarahin petugas, belum dipenuhi lagi tuntutan kami,” ujar salah satu ibu dengan menggunakan Bahasa Jawa, kemudian mereka membubarkan diri dengan tertib.

Atap Balai Desa Panyuran Palang Dirusak Orang Gila.

SUGAR FM DALAM BERITA

Orang Gila Ngamuk, Rusak Atap Balai Desa Panyuran.

Orgil Ngamuk, Rusak Balai Desa Panyuran.

Tuban – Balai Desa Panyuran, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, selasa (06/11/2012) sekitar pukul 07.30Wib pagi digegerkan adanya orang gila yang mengamuk.
Umar (40) petugas kebersihan di Balai Kelurahan setempat menuturkan, awalnya orang gila tersebut langsung datang menghampirinya dan meminta minum. Karena tidak ada minum, orang gila tersebut langsung mengamuk lantas naik ke atap Balai Desa. “Awalnya minta minum, lalu naik ke atap dan mengamuk di atas atap,” tuturnya.
Dari atas atap orang gila tersebut sempat merusak atap, dan melempari kendaraan yang melintas di Jalur Pantura Tuban – Gresik tersebut. Sejumlah petugas yang kebetulan sudah berada di Balai Desa, dan dibantu sejumlah warga langsung berupaya mengevakuasi orang gila tersebut dari atas atap. Tidak mau diturunkan, orang gila tersebut malah mengamuk dan hendak meloncat ke pohon mangga dan ke atap rumah warga, yang tak jauh dari gedung Balai Kelurahan Panyuran.
Tak seberapa lama warga akhirnya berhasil mengevakuasinya, dan menurunkan orang gila tersebut dari atap Balai Kelurahan. Ratusan warga yang penasaran langsung mendekat ke lokasi untuk melihat dari dekat.
Banyaknya warga yang memadati lokasi, membuat arus lalu lintas di Jalur Pantura tersebut sempat tersendat. Warga sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polisi, namun karena Polisi dari Polsek setempat tidak juga datang ke lokasi. Warga akhirnya mengevakuasi orang gila tersebut ke Mapolsek Palang dengan menggunakan mobil pick up milik warga.
Agar tidak mengamuk dan melempari kendaraan, warga mengikat kaki dan tangan orgil tersebut ke bak pick up. Orgil yang mengamuk tersebut diketahui juga pernah mengamuk di lokalisasi gandul, Pakah dan juga naik ke atas pohon sekitar dua tahun yang lalu.
Saat itu petugas juga kesulitan membujuknya agar segera turun dari atas pohon. Setelah lama berada di atas pohon, petugas akhirnya berhasil menurunkan paksa orgil yang juga pernah diamankan Satpol PP karena mengamuk tersebut.