Rabu, 25 September 2013

Pencabulan Guru Terhadap Gadis Pelajar Di Hutan Mangrow Jenu Tuban.


Pencabulan Guru Terhadap Gadis Pelajar Di Hutan Mangrow Jenu Tuban. SU94R FM RadioNet.com

Guru Cabuli Siswi Di Bawah Pohon Cemara.

Tuban - Seorang Guru Olahraga di sebuah Sekolah Islam di Kabupaten Bojonegoro harus meringkuk di sel tahanan Mapolres Tuban. Karena diduga telah mencabuli siswi di kawasan Mangrove, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Yuli Eko Sulistyawan (28), warga Dusun Deru Barat RT. 09, RW.02, Desa Deru, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro. Guru yang sudah beristri ini mencabuli CMP (16), siswi kelas XI SMK di Bojonegoro, warga Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban.

Kisah asmara yang berujung pencabulan terjadi pada awal Juli 2013. Saat itu terduga pelaku mengenal korban melalui jejaring sosial Facebook. Dengan mengaku bernama Rio Pratama. Bahkan Rio juga menceritakan bahwa dirinya masih bujang dan kuliah di Universitas Kanjuruhan Malang, Fakultas Olahraga Semester V.
Setiap hari keduanya saling mengirim pesan dalam tautan di akun Facebook. Tidak jarang keduanya mengirim pesan mesra akun Facebook tersebut. Setelah itu, pasangan yang sudah dimabuk asmara itu saling bertukar nomor ponsel.

Kemudian pada Jum’at (20/09/2013), terduga pelaku mengirim pesan singkat kepada korban untuk diajak jalan-jalan.Dengan diantar salah satu teman korban berinisal MR warga desa yang sama, korban bertemu dengan terduga pelaku ditempat yang telah disepakati.
Kemudian kedunya bertemu di jalan Desa Kedungbondo, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegero. Setelah bertemu, keduanya langsung menuju di area wisata Mangrove, Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban.

Setelah sampai di lokasi yang dituju, tepatnya di bawah pohon Cemara, terduga pelaku mulai merayu korban untuk diajak berhubungan badan. Korban yang sudah mulai terlena, menuruti semua permintaan terduga pelaku yang mengaku Guru Bantu itu. Tingkah mesum mulai dilakukan terduga pelaku terhadap korbanya. Dengan mulai menciumi bibir korban, meremas payudara sampai membekas.
Perbuatan mesum tersebut tidak berlangsung lama. Karena ada warga desa sekitar lokasi kejadian memergokinya. Melihat perbuatan mesum itu, warga langsung melapor ke pihak berwajib. 

Mendapat informasi perlakuan yang kurang senonoh kepada anaknya, orang tua korban tidak terima dan melaporkan ke Polisi.
Kaur Bins Ops (KBO) Satreskrim, polres Tuban, Iptu Budi Friyanto, Selasa (24/09/2013) mengatakan bahwa terduga pelaku sudah memiliki istri. Dia mengaku kepada korban kalau masih bujang dan kuliah. Hal itu yang digunakan untuk merayu korban.
“Modusnya dengan mengaku kalau bujang dan menjadi Guru. Jadi korban itu diajak mesum di bawah Cemara, agar tidak ketahuan ditutupi jaket. Dipergoki warga sekitar, terus dilaporkan. Pelaku terancam pasal 82 UU RI No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak. Dengan ancaman hukuman minimal 3 tahun maksimal 15 tahun penjara, ” ungkapnya.

Rabu, 11 September 2013

Tawuran Pelajar Terjadi Di Tuban.


Tawuran Pelajar Terjadi Di Tuban. SU94R FM RadioNet.com
Tawuran di Tuban, 10 Pelajar Ditangkap Polisi.


Tuban - Puluhan pelajar yang diketahui berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pelayaran Muhammadiyah Tuban melakukan penyerangan terhadap pelajar SMK Pelayaran Kristen Kabupaten Tuban yang ada di Jalan Letda Sucipto, Kota Tuban, Selasa (10/09/2013).

Diduga tawuran antara pelajar sesama SMK Pelayaran tersebut merupakan buntut dari aksi balas dendam. Dalam peristiwa itu sebanyak sepuluh pelajar dari SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban berhasil ditangkap oleh petugas Kepolisian yang ada di lokasi.

Peristiwa tawuran antar pelajar tersebut berawal saat puluhan pelajar yang diketahui berasal dari SMK Pelayaran Muhammadiyah Tuban mendatangi SMK Pelayaran Kristen yang ada di barat Gedung DPRD Tuban.

Mereka menumpang kendaraan Truk Trailer yang biasa melintas di Jalur Pantura Tuban itu mulai dari depan Sekolahan mereka. Selanjutnya saat sampai perempatan Patung Tuban mereka langsung turun dari kendaraan truk dengan mebawa batu dan juga pentungan untuk menuju Sekolahan SMK Pelayaran Kristen itu.

Petugas Kepolisian dari anggota lalu lintas yang berada di Pos Lalu Lintas perempatan Patung Tuban yang mendapatkan laporan dari warga masyarakat langsung mendatangi lokasi yang hanya berjarak tidak sampai satu kilometer. Saat mengetahui petugas datang puluhan pelajar dari SMK Pelayaran Muhammadiyah langsung semburat melarikan diri.

"Melihat kedatangan petugas, palajar yang terlibat penyerangan langsung kabur dan melarikan diri, beberapa berhasil kami amankan saat kita lakukan pengejaran. Sementara sisanya berhasil kabur," jelas Iptu Musa Bahtiar, Kanit Turjawali Sat Lantas Polres Tuban yang melakukan pengejaran para pelajar yang tawuran itu.

Sebanyak sepuluh pelajar yang terlibat penyerangan sekolah lain tersebut langsung dibawa oleh petugas Kepolisian ke Mapolres Tuban untuk dilakukan pembinaan. Petugas akan melakukan pemanggilan terharap orang tua pelajar itu dan juga pihak Sekolahan yang bersangkutan.

"Informasinya,  sementara penyerangan itu buntut dari dendam, lantaran beberapa hari lalu salah satu teman mereka ada yang dikeroyok. Sehingga mereka melakukan balas dendam," lanjut Iptu Musa, mantan anggota Brimob tersebut.

Sementara itu, hingga saat ini para pelajar tersebut masih dilakukan pembinaan di Mapolres Tuban sambil menunggu orang tua mereka. Dari pelajar yang ditangkap petugas tidak menemukan adanya pelajar yang membawa senjata tajam, meski sempat sebelumnya diinformasikan warga saat melakukan penyerangan itu para pelajar membawa sajam.

Gantung Diri Karena Anaknya Tewas Kecelakaan.


Gantung Diri Karena Anaknya Tewas Kecelakaan. SU94R FM RadioNet.com
Ibu Gantung Diri Karena Anaknya Tewas Kecelakaan.


Tuban - Karti (40), seorang ibu rumah tangga asal Dusun Drudi, Desa Sambongrejo, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di ruang tamu rumahnya, Selasa (10/09/2013).

Karti diduga mengakhiri hidupnya tersebut lantaran mengalami tekanan batin meratapi kepergian anaknya yang tewas akibat kecelakaan lalu lintas. Memang, sejak kepergian anaknya yang masih remaja itu Karti sering melamun dan menangis sendiri.

Kejadian tewasnya ibu rumah tangga tersebut pertama kali diketahui oleh Tarsilah (60), yang tak lain adalah mertuanya sendiri. Saat itu Tarsilah sangat kaget saat membuka pintu rumah anaknya itu, korban sudah dalam posisi menggantung di ruang tamu.

"Saat itu rumah dalam kondisi sepi, pintu dan jendelanya tertutup. Kemudian mertuanya yang curiga langsung membuka pintu belakang dan mengetahui menantunya sudah menggantung itu," terang AKP Mardiyah, Kapolsek Semanding, Tuban.

Saat pertama kali ditemukan, kondisi jenazan wanita paruh baya tersebut menggantung dengan tali tampar yang terikat pada kayu blandar ruang tamu rumahnya. Lantaran kaget Tarsilah langsung berteriak meminta tolong kepada warga sekitar tetangga korban dan melaporkan kejadian itu ke Polisi.

"Tadi kami bersama petugas medis sudah melakukan identifikasi, dan kami pastikan korban meninggal akibat gantung diri sesuai dengan ciri-cirnya yang ada. Selanjutnya jenazah korban kita serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan," sambung Mardiyah.

Sementara itu, menurut keterangan dari tetangga korban bahwa sejak malam sebelum gantung diri, Karti sudah sangat murung dan terdiam setelah melihat sekelompok remaja yang merupakan teman-teman anaknya semasa hidup dalam sebuah acara pagelaran Tayub yang tidak jauh dari rumahnya.

"Korban ini depresi mas semenjak anaknya meninggal, dan semalam itu puncaknya korban melihat sekelompok remaja sepantaran anaknya di hiburan Tayub  tetangganya. Mungkin akibat itu korban nekad gantung diri," pungkas Kapolsek, saat berada di rumah duka untuk melakukan identifikasi.