Jumat, 01 Juni 2012

Lahirnya PANCASILA 1 Juni 1945

1 JUNI 1945 Lahirnya PANCASILA. Jangan Lupa Hari Lahirnya Pancasila. Pancasila 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab 3 Persatuan Indonesia 4. Kerakyayan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusywaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dulu saat saya Sekolah masuk hari Senin Pagi selalu malas bukan main karena harus mengikuti Upacara Bendera dan mengucapkan Pancasila yang sangat abstrak saat itu. Namun setelah membaca sejarah ternyata Pendiri Republik Berjibaku menyusun landasan Rakyatnya. Itulah Pancasila Ideologi Negara. Hari ini 67 Tahun lalu atau tepatnya tanggal 1 Juni 1945 Bung Karno berpidato soal Pancasila di depan anggota Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). BPUPKI atau dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai ini tengah mempersiapakan Kemerdekaan Indonesia setelah Jepang mulai kalah dari pasukan sekutu. Bung Karno berpidato dengan panjang lebar dan berapi-api terkait dengan persiapan Kemerdekaan Indonesia ketika nanti Jepang kalah dalam perang Dunia kedua. Sidang BPUPKI dihadiri sejumlah tokoh nasional dengan berbagai macam pandangan baik Islam, Kristen, Tinghoa, Jawa, Batak, Minangkabau dan lain sebagainya. Namun sayang sejak 1 Juni 1970 seperti diceritakan dalam buku Bung Karno Dibunuh Tiga Kali karya Asvi Warman Adam, Komando Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Kopkamtib) melarang peringatan hari lahir Pancasila. Hingga saat inipun lahirnya Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara tak ada gaungnya malah yang masih menjadi perhatian negara adalah peringatan Kesaktian 1 Oktober di Lubang Buaya. Padahal Bung Karno dalam pandangan Pacasila saat berpidato 1 Juni itu menjadi motor penggerak Dunia Baru setelah perang dunia kedua untuk menolak imperialisme dan kolonialisme di negara-negara jajahan. Kontroversi lahirnya Pacasila terjadi awal orde Baru dengan terbitnya buku tipis Nugroho Notosusanto berjudul Naskah Proklamasi Jang Otentik dan Rumusan Pancasila jang Otentik (Pusat Sejarah ABRI, Departemen Pertahanan Keamanan,1971). Dalam buku ini ada empat rumusan Pancasila seperti yang disampaikan Muhammad Yamin (29 Mei 1945), Sukarno (1 Juni 1945). Namun pandangan dan manuver sejarah ini mendapat tentangan sejarahrawan AB Kusuma dalam makalah berjudul Menelusuri Dokumen Historis Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan kemerdekaan. Dalam Pandangan AB Kusuma dalam bukunya Lahirnya Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta 2004 menyebutkan Muhammad Yamin mengakui Sukarno sebagai penggali Pancasila. Meskipun sejumlah sejarawan mengakui Sukarno sebagai pencetus Pancasila namun sampai kini buku pelajaran sekolah tidak menyebut Sukarno-lah yang menjadi penggali Pancasila. Profesor Peter Dale Scott seorang mantan diplomat Kanada dan juga seorang penyair dan kini men­jadi pengajar sastra Inggris di Universitas Berkeley mengakui pidato Bung Karno 1 Juni sangat inspiratif dan tetap valid bukan saja bagi Indonesia namun juga dunia "Melihat ke belakang di masa-masa lalu, prestasi Soekarno nampaknya luar biasa, walau pun tidak selalu hasil-hasil itu terjamin kelestariannya. India terpecah dan kebanyakan negeri-negeri Asia Tenggara mengalami pemberontakan parah atau perang saudara yang berkepanjangan. Tetapi Soekarno dengan kombinasi ajarannya, kepemimpinannya dan kharisma pribadinya, mampu memelihara persatuan dan kesatuan Indonesia hampir sepanjang zamannya," kata Prof Dale Scott saat peringatan Seabad Bung Karno. Toleransi kemanusiaan Soekarno mempersembahkan suatu dasar program politik tentang bagaimana harus memimpin negara dan bangsa, bukan saja bagi Indonesia tetapi bagi semua negeri Dunia Ketiga. Pancasila yang seharusnya menjadi pegangan Bangsa ternyata hanya milik pengusa untuk menafsirkannnya padahal nilai-nilai dalam filsafat pendirian bangsa ini sebenarnya tegas yang mengacu Keadilan bagi seluruh rakyat. Selamat Hari Pancasila. PDIP Tuban Gelar Upacara Hari Lahirnya Pancasila. Peringatan hari Pancasila Tuban – Peringati Hari Lahirnya Pancasila, 1 Juni 2012, Jajaran Dewan Pengurus Cabang (DPC) PDI Perjuangan Tuban, gelar Upacara Bendera di depan kantor DPC PDIP, Jl.Teuku Umar Kecamatan Kota Tuban, Jum’at (01/06/2012) sore. Upacara yang dipimpin langsung oleh Ketua DPC PDIP Karjo, berjalan dengan khidmat, yang diikuti oleh sejumlah anggota dewan DPRD Tuban 6 Kursi, pengurus partai anak cabang, dan sejumlah kader yang lainya. Dalam pengarahan yang dilakukan oleh Karjo, kepada sejumlah kadernya mengatakan bahwa 1 Juni merupakan hari Lahirnya Pancasila, selain itu juga merupakan harinya sang Prokalamator Bangsa Indonesia, ”Kita sebagai kader moncong putih, wajib melakukan penghormatan kepada Pancasila,” ucap Karjo dalam pembinaan upacara tersebut. Sehingga, lanjut Karjo, sebagai Kader moncong putih bisa menumbuhkan sifat Nasionalisme yang tinggi, karena Sang Proklamator kita yang telah memperjuangkan negeri ini. Ditegaskan juga, ditengah carut-marutnya bangsa Indoensia atas persoalaan belakangan ini, tetap masih mengingat akan sang Proklamator bangsa Indonesia, karena bulan Juni akan dicanangkan sebagai bulan Bung Karno, “Ini sudah diinstruksikan seluruh kader PDI Perjuangan di seluruh Indonesia,” papar Karjo. Sebab, bulan tersebut merupakan bentuk penghormatan atas Founding Father Indonesia, Ir.Soekarno, lantaran 1 Juni sebagai lahirnya Pancasila, 6 Juni sebagai lahirnya Bung Karno dan tanggal 21 sebagai hari wafatnya Sang Proklamator Bangsa Indonesia, sehingga bulan Juni akan menjadi peringatan Bung Karno secara Nasional. Ditegaskan Karjo, dalam sambutan upacara bendera yang digelarnya, bahwa PDI Perjuangan juga akan mengambil hak-haknya sebagai kader yang militan, untuk menyongsong Pemilu yang akan datang, dan menambah anggota di Kursi DPR nantinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kebersamaannya disini.