SUGAR FM DALAM BERITA
Gelar SHalat Gaib
Mahasiswa Kecam Pembataian Muslim Rohingya
Selasa, 31 Juli 2012
Reporter :
Yusuf Wibisono
Jombang (beritajatim.com) - Puluhan aktivis yang tergabung dalam Aliansi Pelajar dan Mahasiswa Muslim Peduli Rohingya (APMMPR) Jombang menggelar salat gaib untuk umat muslim Rohingya yang menjadi korban pembantaian, Selasa (31/7/2012). APMMPR juga mengecam pembantaian yang menewaskan ribuan umat Islam tersebut.
Aksi
solidaritas APMMPR ini dimulai dari taman kota Kebun Rojo Jombang. Usai
berkumpul, puluhan aktivis ini melakukan longmarch menuju gedung DPRD
setempat. Sepanjang perjalanan, mereka melakukan orasi secara
bergantian. Dalam orasinya, mereka mengecam kekejaman pemerintah junta
militer Myanmar.
Puluhan
mahasiswa ini kemudian menggelar salat gaib begitu tiba di gedung wakil
rakyat. Tak jarang, dari mereka meneteskan air mata. "Kami mengecam dan
menyayangkan kasus pembantaian yang menimpa muslim Rohingya di Myanmar.
Ironisnya, kondisi itu semakin diperparah dengan belum adanya tindakan
dari para aktivis HAM," kata Supriadi, koordinator aksi.
Dalam aksi damai itu, APMMPR mengusung empat tuntutan atas tragedi berdarah itu. Diantaranya, meminta seluruh umat muslim Jombang untuk mendukung dan mendoakan muslim Rohingya. Kemudian meminta seluruh ormas Islam untuk bersatu menyuarakan kecamatan atas penindasan muslim Rohingya.
Ketiga, meminta pemerintah RI bertindak tegas membawa Myanmar ke pengadilan PBB. "Dan yang terakhir, kami meminta pemerinta RI untuk memberikan suaka kepada pengungsi Rohingya yang ada di Indonesia," pungkasnya. [suf/kun]
Gerakan One Man One Dolar untuk Korban Rohingya Myanmar
Rabu, 01 Agustus 2012 11:19:07 WIB
Reporter :
Hanum Oktavia
Malang (beritajatim.com)--Adanya
pembantaian umat muslim di Rohingya Myanmar tampaknya membuat banyak
pihak prihatin. Salah satunya mahasiswa Malang Raya yang tergabung dalam
Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI). Mereka menggelar aksi
di Jalan Veteran Kota Malang, Rabu (1/8/2012).
Selain untuk
menggalang bantuan bagi korban pelanggaran HAM di Rohingnya, aksi
tersebut juga dilakukan sebagai bentuk protes kepada pemerintah. Sebab,
Pemerintah Indonesia yang juga merupakan salah satu anggota ASEAN
dianggap terlalu lamban untuk memberikan bantuan, baik berupa logistik
ataupun politik.
"Mengapa pemerintah lebih senang meminjamkan
uang hingga 1 miliar dolar ke IMF. Tetapi tak ada sepeser pun untuk
korban Rohingya, padahal yang dibinasakan adalah sesama warga muslim,"
ujar salah satu orator di sela-sela aksi.
Dalam aksinya, massa
KAMMI memunculkan gerakan One Man One Dolar. Nantinya, dana yang
terkumpul akan dikirimkan ke LSM Aksi Cepat Tanggap (ACT).
"Gerakan One Man One Dolar itu muncul di internal KAMMI Malang. Kami
sangat prihatin dengan sikap pemerintah yang lamban memberikan bantuan
ke Rohingnya," kata Humas aksi, Rijal Faizin Rahmad.
Menurutnya,
pemerintahan SBY tak peka dalam situasi saat ini, padahal konflik di
Rohingya sudah lama terjadi. "Di sana sudah ada pemusnahan etnis,
bagaimana mungkin pemerintah diam saja," tandas Rijal yang merupakan
mahasiswa Univeristas Brawijaya ini.
Rijal menambahkan, Aksi One
Man One Dolar yang dicetuskan oleh KAMMI Malang ini diharapkan bisa
juga menjadi aksi nasional atau minimal Malang Raya untuk membantu
korban Rohingya. [air/num]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih atas kebersamaannya disini.